Malam minggu. Biasanya malam minggu atau satnight dijadikan para pasangan remaja untuk pergi keluar bersama doi masing-masing.
Namun bagi para jomblo, malam minggu adalah malam terkutuk karena dimana mereka berada, mereka hanya sebagai obat nyamuk karena dikelilingi oleh mereka-mereka yang berpasangan.
Tapi di sisi lain, menurut Bella malam minggu adalah malam-malam seperti sebelumnya. Ia memang tidak memiliki pasangan, namun bukan berarti ia harus memiliki tanggapan yang sama tentang malam minggu.
Seperti malam ini, di halaman belakang rumahnya gadis itu duduk bersantai diatas ayunan yang bergerak perlahan ditemani angin malam serta suara musik kesukaannya yang mengalun indah di telinganya.
Bella mendongakkan kepalanya, menatap langit malam yang dihiasi gemerlap bintang-bintang disana.
"You'll never be alone
When you miss me close your eyes
I may be far but never gone
When you fall asleep tonight
Just remember that we lay under the same stars.."Suara Shawn Mendes yang terdengar begitu menghayati lirik tersebut membuat Bella spontan membuka ponselnya.
Ada fotonya dan Theo disana sebagai wallpaper ponselnya.
Bella pernah berpikir, kenapa ia tak pernah berhasil bila mencoba melakukan apa yang ada di potongan lagu Shawn Mendes itu?
Seberapa besar rasa rindunya hingga ia tak pernah berhasil?
Tiba-tiba ada sebuah ide terlintas di kepalanya. Ia buru-buru melepas headset yang ia pakai dan berlari ke kamar.
Sampai di kamar Bella mengambil laptop serta flashdisk yang ada di tas sekolahnya. Kemudian mengambil sebuah proyektor serta mengarahkannya ke arah dinding kamar yang memang sengaja hanya di cat putih polos.
Selesai dengan proyektor, Bella menyalakan laptopnya dan mencari file yang dulu ia buat bersama dengan Theo.
Play it if u miss me.
Bella menghela napasnya sejenak. Haruskah ia mengajak Theo menontonnya juga? Ayolah, ia tak ingin rasa gengsi menguasai dirinya.
"Kenapa Bel? Belum tidur?" suara Theo langsung terdengar saat telpon sudah tersambung.
Bella tersenyum tipis. "Belum. Aku mau nonton, umm kamu mau ikutan nggak?"
"Tunggu bentar aku kesana."
Panggilan terputus. Bella menaruh kembali ponselnya kemudian duduk di tepi ranjang menunggi Theo datang.
Tok tok
"Masuk aja," suruh Bella.
"Hey!" Deon duduk di samping Bella dan mengelus lembut surai gadis itu.
Bella tersenyum. Lagi-lagi ia yakin bahwa mungkin Deon adalah satu-satunya laki-laki yang paling manis dan paling peka dalam hidupnya.
Deon menatap sekeliling kamar Bella. Ada proyektor serta laptop disana.
"What are you doing? Kamu mau nonton apa emang?" tanya Deon demi menjawab kebingungannya.
Bella menyandarkan kepalanya ke bahu Deon. "Mengobati rasa rindu. You will know, dud."
Dahi Deon berkerut. Bella merindukan seseorang? Siapa?
"No questions, okay? Just stay here with me, waiting, and enjoy this film." Bella mengacungkan jarinya sebagai peringatan karena ia tahu pasti Deon memiliki pertanyaan yang ingin ia ajukan.
Deon mendesah pasrah. Apapun kemauan gadis di hadapannya itu, selama Bella senang, maka mau tidak mau Deon akan menurutinya.
Menurutnya senyum Bella merupakan satu dari beberapa hal yang paling berharga dalam hidupnya.
Sekitar sepuluh menit kemudian, Theo datang. Ia mengetuk pintu kamar Bella kemudian membukanya.
Ah, bukan pemandangan yang indah bagi Theo. Bella sedang mengobrol dengan Deon. Gadis itu pun terlihat sumringah.
Theo berdehem demi mengalihkan perhatian Bella maupun Deon.
"Finally! Sini duduk bareng Deon gih," suruh Bella.
Theo mengangguk. Ia menatap kesal ke arah Deon dan mendapati pemuda itu juga menatapnya balik dengan tatapan yang lebih kesal lagi.
"So? Ternyata ini yang Bella kangenin," Deon berdecih pelan ketika Theo mulai duduk di sampingnya.
Baru Theo ingin menyahuti, sinar yang memancar dari dinding kamar Bella --yang merupakan hasil pantulan dari proyektor-- membuat Theo mengurungkan niatnya.
Sebuah video singkat berisi foto-foto kenangan sejak pertama kali Bella dan Theo saling mengenal mulai diputar.
Pada foto pertama terlihat Bella yang menangis kala Theo tak sengaja menabraknya di taman dekat rumah Bella hingga membuat lutut gadis kecil itu berdarah.
Wajah Theo terlihat panik, sementara Bella sendiri di balik tangisnya ia menahan agar tidak tertawa. Kejadian itu bisa dibilang pertama kali Theo terlihat sangat panik, bahkan matanya sudah memerah menahan tangis.
"Untung deh lukanya cepet sembuh, kalo nggak udah mending kamu di penjara aja atas kasus penganiayaan," ucap Bella seraya menyenggol lengan Theo.
"Dih mana bisa," dengus Theo pura-pura kesal.
Keduanya beradu mulut sejenak hingga melupakan Deon yang juga berada disana.
"Guys, well i think kalian habisin waktu berdua dulu aja. Sebelum jam 12 i will go home. So, have fun." Deon melangkahkan kakinya keluar dari kamar Bella tanpa menunggu tanggapan apa-apa dari gadis itu atau pun Theo.
Bella menatap Theo dengan penuh tanda tanya, sementara Theo paham dengan maksud Bella ia hanya tersenyum dengan tatapan seolah berkata bahwa semuanya baik-baik saja.
"Itu tu waktu itu lo cute banget sumpah. Nih gue aja sampe mungkin terpesona liat lo pake dress itu waktu ultah lo," komentar Theo kala sebuah foto perayaan ulangtahun Bella ke sembilan tahun ditampilkan.
Bella terkekeh, "Kelihatan boongnya,"
Theo mendelik, kemudian menoleh ke arah Bella. Tangannya beralih mencubit pinggang gadis itu. "Dasar bocah,"
Sementara Bella tertawa kecil. Sungguh dia bahagia malam ini.
Hanya karena sebuah film atau video singkat berisi kenangannya dengan Theo, ia bisa tertawa lagi bersama Theo. Melupakan semua yang terjadi sebelumnya.
Malam minggu, musik, sebuah film, dan Theo.
Perpaduan yang sempurna untuk Bella.
***
Haii!! Finally aku akhirnya update lagii(':
Ada yang kangen RAINBOW update ga nih? Ada gaaaaa?????:'QOTD: Apa yang kalian ga suka dari Deon?(Jawab ya!💋💙)
Guys, ayolaa aku butuh vomment kaliann😟😟
Oke mungkin ini alesan paling banyak dipake, aku peka sih, tapi emang bener kok kalo vomment dari kalian itu ngasih kita para author semangat buat ngelanjutin cerita.Aku seneng banget kalo ada yang vomment cerita aku, meskipun baru berapa tapi rasanya aku pengen cepet-cepet update lagi. Tapi aku selalu ada pikiran kenapa belum nambah lagi(?) Aku berusaha keras gimana DO YOU FEEL SAME?, RAINBOW, RAKHANAYA bisa lebih menarik lagii))):
Jadi comment dan vote dari kalian bener-bener aku butuhin karena dari situ aku biar bisa tahu apa yang perlu aku tambahin dalam cerita kuu(:
25 vote, 30 comment. Bisa?🙇 aku janji langsung update💖
Oke, see u!❤
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINBOW
Teen FictionBagi Theo dan Bella pelangi memiliki arti tersendiri dalam hidup mereka. Menurut mereka pelangi itu cinta. "Pelangi dalam hidup gue itu ibarat cinta. Dimana gue mencintai seseorang, maka disana akan ada pelangi." Keduanya sudah lebih dari 10 tahun b...