Biasanya jika pukul setengah delapan pagi, semua kelas sudah berisikan guru, tapi hari ini tidak. Sebagian besar guru berada di kantor untuk mengurus rapot akhir semester gasal.
Sementara itu para murid disibukkan dengan kegiatan classmeeting. Namun classmeeting kali ini berbeda karena bukan pembina OSIS dan murid-murid OSIS yang menentukan kegiatan apa yang mengisi classmeeting itu.
Pembina OSIS mengarahkan bahwa perwakilan OSIS tiap kelas harus menulis daftar kegiatan apa yang dinginkan kelas masing-masing. Jika sudah terkumpul, daftar tersebut akan diambil beberapa kegiatan yang paling banyak peminatnya. Jadi semuanya benar-benar atas keinginan murid, OSIS hanya tinggal menyiapkan keperluan apa yang dibutuhkan.
Kelas XII IPA-1 kini tengah berunding untuk kebutuhan lomba hias kelas. Aldi selaku ketua kelas membagi tugas masing-masing untuk teman-temannya.
"Bell, lo bisa kan bagian beli pot sama temen-temennya?" tanya Aldi memastikan.
Bella lantas mengangguk. "Bisa dong. Tapi jangan gue sendirian, Al."
"Yaudah, Citra lo temenin Bella bisa kan?"
"Siap!"
"Oke. Buat taneman udah. Sekarang bagian buat keperluan batu buat di taman nanti, siapa yang mau?"
"Gue deh, Al. Nyokap gue ngerti masalah gituan entar gue bisa nanya sekalian juga buat ngepasin tanemnnya nanti." Theo mengusulkan dirinya.
Aldi mengacungkan jempolnya. "Sip!"
"So, tinggal pernak-pernik kelas aja kan ya? Entar buat yang bagian susah biar gue sama anak cowo yang lain. Sisanya yang cewe bikin. Kalau ada waktu kita juga bisa nyicil dulu di rumah. Dan sekarang silahkan kembali ke tempat duduk masing-masing, kalau mau berunding ya silahkan. Bentar lagi lomba basket." titah Aldi.
Semuanya pun kembali ke tempat duduk masing-masing. Sementara siswa yang dipilih untuk lomba basket langsung mengambil seragam olahraga dan ganti baju.
"Bell, nanti lo semangatin gue ya!" pesan Theo semangat.
Bella hanya mengangguk saja.
"Yaudah gue ganti dulu."
"Theo tunggu!" Bella menghentikan langkah Theo.
Sontak Theo pun berbalik badan. Bella berjalan mendekat.
"Kenapa?"
"Kenapa? Kenapa gue? Ada seseorang yang lebih berminat untuk kasih lo semangat nanti. Gue gak mau malah ngerusak kemauan dia. Jadi kenapa lo gak suruh dia aja?"
Setelahnya Bella buru-buru keluar kelas. Ia tak ingin Theo menanyainya lebih lanjut. Toh juga Bella yakin Theo tahu siapa yang ia maksud.
***
Sekitar pukul sembilan, banyak siswa maupun siswi yang sudah duduk di pinggir lapangan menunggu lomba basket.
Ini waktunya kelas XI IPA-1 melawan kelas XI IPS-3. Theo dan temannya yang lain masuk ke lapangan.Theo mengedarkan pandangannyaa mencari Bella di sela-sela siswa maupun siswi disana.
Namun bukannya Bella, Theo justru menemukan Audi. Gadis itu berdiri membawa botol berisi air mineral dan senyumnya mengembang ke arah Theo. Mau tak mau pun Theo membalas senyuman itu.
"Al, gue main entar aja gimana? Perut gue mules banget ini." alibi Theo untuk keluar lapangan.
"Dih! Yaudah sana. Feri suruh masuk aja. Buruan." suruh Aldi.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAINBOW
Teen FictionBagi Theo dan Bella pelangi memiliki arti tersendiri dalam hidup mereka. Menurut mereka pelangi itu cinta. "Pelangi dalam hidup gue itu ibarat cinta. Dimana gue mencintai seseorang, maka disana akan ada pelangi." Keduanya sudah lebih dari 10 tahun b...