Joha Joha (END)

Chapter 4

(backsound : EXO - walk on memories)

Kyungsoo pov

"tidak ada klien eoh ?" tanyaku kepada seorang namja berkulit tan yang sedang melahap abis makanan yang ku jinjing tadi. Walau lumuran noda sudah tercetak jelas di sekitaran bibirnya tetap saja acuh dan melanjutkan makanan. Kai hanya mengangguk cepat dan langsung melahapnya kembali

"ya ! Minumlah , kau bisa tersedak nanti"

" mmm.. Mmm..." jawabnya dengan makanan yang memenuhi isi mulutnya

"yashh.. Bersihan mulutmu ! Kau ini CEO bukan anak kecil"

Melihatku mengomel tanpa henti, kai meraih segelas air putih dan meneguk sedikit demi sedikit hingga makanannya tersapu melalui kerongkongannya menuju lambungnya.

"aku sudah mengalami menjadi anak kecil, lalu untuk apa menjadi anak kecil kembali , eoh ?" cetusnya

"ya tuhan mimpi apa aku bertemu CEO macam ini😥"

"dibanding menjadi anak kecil lagi, lebih baik kita tunggu anak anak imut ku yang sepertimu chagi"

Bluusshh..

Ku rasa jutaan kupu kupu bersarang didalam perutku dan ingin keluar secara bersamaan , degup jantung yang tak bisa henti berdetak juga ronaan di wajahku yang sangat merah mengalahkan kepiting balado.

Maksudku kepiting rebus.

Yang disana hanya bisa tersenyum tanpa salah, dan tanpa dosa sedikitpun hingga ia meraih kotak tissu yang berada di mejanya . Menarik 2 helai lalu mengelap di area bibirnya yang sedari tadi memang ada noda yang tersebar dimana mana. Aiisshh..

Tiba tiba ia mendorong kursinya , mengangkat tubuhnya dan berjalan ke arahku yang sedang terduduk di sofa besar nan empuk miliknya. Senyuman smirk itu mulai muncul dari wajahnya , ia mencondongkan tubuhnya untuk bertemu dengan telingaku.

"kalau boleh, kau bersihkan saja noda ini menggunakan bibirmu"

..

..

pllttaakkk

"udah item , songong, mesum pula"

××××

Author pov

Melihat keadaan chanyeol yang tak sadarkan diri , membuat baekhyun memutuskan untuk menutup cafe mereka setelah satu persatu pelanggan keluar , tentunya membayar .

Dengan ruangan yang bisa dibilang tak cukup luas, hanya menampakan sebuah kasur kecil , rak buku milik chanyeol dan kursi di pojok berhadapan dengan jendela.

Baekhyun menghampiri kursi kayu itu bermaksud untuk menduduki sebari melamun hebat. Tatapannya kosong , namun fikirannya tak bisa berhenti melayang kesana kemari. Bukan maksudnya memikirkan hubungan kyungsoo dan chanyeol, namun lebih tepatnya mengapa ia bisa bertemu musuhnya kembali ?

Bahkan di dunia yang sudah modern ini, berbeda jauh pada saat masa kerajaan itu, ia bisa bertemu dengan seseorang yang tak layak ia jadikan sesosok manusia.

Ia mengepalkan tangannya berusaha menahan emosi emosi yang telah ia kumpulkan selama berabad abad, dia yang telah merenggut kedudukannya, dia yang telah menghilangkan nyawa anaknya sendiri.

Sebenarnya, rasa bencinya itu, selalu terkumpul hingga menjadi tumpukan benda yang menjulang tinggi.

'mengapa anak itu masih hidup hingga sekarang ?' batinnya