Chapter 24

869 138 18
                                        

(Backsound : EXO - Cosmic Railway)

Hari menjelang pagi , matahari sudah berani menampakan dirinya untuk menyambut kebahagiaan dari raut wajah Psyche. Psyche terbangun dan spontan mengerjapkan matanya lelah , ia menggeliat kuat di ranjang yang sedang ia tiduri itu. Cahaya matahari benar benar masuk, menusuk kedalam matanya.

Apakah Dewa sedang berbaik hati memberikannya cahaya matahari yang begitu terang ?

Mengingat kejadian semalam membuatnya tersenyum hingga ronaan wajah itu kembali muncul. Ia memutarkan tubuhnya menghadap ke arah suaminya di sebelah kanan.

"suamik-"

"sayang.. Wahai suamikuu ? Kau kemana ?"

Kosong..

Hanya itu yang bisa ia jelaskan.

Kekosongan dan kehampaan saja yang terjadi di sebelahnya , hanya debu yang masih menempel disana. Ia membuka sedikit selimut putihnya , dan masih ada bekas noda merah karena selaput daranya yang telah sobek. Dan di sampingnya terdapat ceceran sperma yang sudah mengering.

'apakah aku bermimpi semalam ?' fikirnya

"ahh.. Mungkin ia sedang pergi keluar untuk mencari makanan, lebih baik aku membersihkan diri saja"

Beberapa hari saat itu , sering terjadi persetubuhan diantara mereka setiap malam tiba. Namun , mengapa di setiap pagi tak ada penampakan tubuh atau wujudnya seakan akan ia menghilang tertelan bumi. Psyche hingga memohon agar suaminya itu mau menampakan wujudnya namun berbalik kepada psyche yang mendapatkan gertakan keras dari suaminya itu.

Pernah saat malam hari tiba , setelah terjadi persetubuhan diantara mereka. Tenaga yang terkurang habis karena melakukan hingga berjam jam itu tidak mengurungkan niat Psyche untuk bertanya sesuatu.

"wahai suamiku , mengapa kau tidak pernah menampakan wajahmu di hadapanku ?" tanya Psyche di dalam dekapan suaminya karena organ intim yang masih menyatu.

"Jika kau melihat wujudku, maka saat itu juga kebahagiaan kita akan berakhir."

××××

Beberapa minggu setelah kejadian itu , Psyche meminta izin untuk kembali ke kastil orang tuanya karena sudah merendam rindu yang begitu dalam sekian lama. Suaminya itu merasa sangat khawatir , tetapi melihat keadaan Psyche yang masih memiliki kedua orang tua juga kakak adik itu ia menyetujuinya.

Dibandingkan dengan saudari saudarinya datang bergerombolan ? Itu lebih menyusahkan untuk menyembunyikan identitas sang pemilik istana megah disana.

Sesampainya Psyche di kastil dengan sambutan yang begitu besar dari seluruh masyarakat sekitar , juga kedua orang tua yang begitu teramat merindukan kehadirannya setiap hari.

Akan tetapi , memang ada yang merindukannya. Lalu bagaimana dengan semua saudari saudarinya ?

Melihat penampilan Psyche yang berubah 100% dibandingkan dengan pertama pergi. Ia jauh lebih cantik, lebih anggun , pakaian yang begitu mewah, mahkota berlian di atas kepalanya juga perhiasan yang menghiasi tubuhnya.

 Ia jauh lebih cantik, lebih anggun , pakaian yang begitu mewah, mahkota berlian di atas kepalanya juga perhiasan yang menghiasi tubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Joha Joha (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang