Congratulation (ChangLix)

5. ???

Saat ini Jisung,  Minho dan Felix duduk di ranjang milik Jisung.

Aura canggung masih terasa kental di antara mereka.

"Jadi?  Ada yang mau menjelaskan sesuatu? ".

Jisung yang mulai jengah akhirnya mulai mengeluarkan suara.

Minho berdehem sebentar,  menstabilakn pita suara nya yang tadi tidak bisa ia gunakan dengan maksimal.

"Kami bertemu saat kecil,  namun harus berpisah karena aku melanjutkan study.  Tanpa berpamitan padanya.  Dan sekarang,  adalah pertemuan pertama kita. "

Felix mengangguk menyetujui perkataan Minho.

"Kau tak berubah Hyung. "

"Kau semakin manis Felix. "

"Ekhemmmm. "

Minho dan Felix langsung mengalihkan pandangan mereka ke Jisung.

"Kenapa? "

"Tidak.  Minho,  apa kau benar anak tiri Dari Seo Key Bum? "

"Ya.  Seperti yang kau tau bukan? "

"Berarti kau tau dengan benar siapa anak perempuan itu.? "

Nada Suara Jisung naik satu oktaf saat mengatakan itu,  Felix mengerjapkan matanya bingung.

"Hah~tentu saja.  Dia Adikku. "

"Brengsek. "

"Jisungie,  kenapa? "

"Felix,  bisakah kau keluar sebentar,  temui Ibu ku.  Dan katakan kami akan turun sebentar lagi,  okay? "

Felix mengangguk patuh,  walaupun ia masih sedikit linglung dengan kondisi seperti ini.

"Minho.  Apa kau kakak tiri Seo changbin? "

"Ck.  Aku sudah mengatakan nya bukan? "

"Sial."

"Bisakah kau berbicara lebih manis sedikit?  Aku lebih tua darimu,  lagipula aku ini calon suamimu.  Mana sopan santunmu hah? "

"Kau dan adik tirimu itu sama sama berengsek.  Sial,  kenapa aku harus di jodohkan dengamu sih?  Diantara banyak nya anak pengusaha lain? "

"Jisung ah,  aku adalah aku.  Dan Changbin adalah Changbin.  Kami berbeda.  Kenapa kau trus menyebutnya brengsek? "

Mata Jisung berkaca kaca,  ia menatap Minho dengan nanar.  Bibirnya menyunggingkan smirk.

"Karena Changbin telah menyakiti Felix.. Dan bisa saja kau menyakitiku bukan?  Kalian berdua terlihat sama. "

"Apa maksudmu?  Ada hubungan apa mereka berdua? "

Jisung terkekeh kecil,  walaupun begitu air matanya mulai mengaliri pipi chubby nya.

Ia kembali menatap Minho dengan pandangan yang lebih datar.

"Mereka mantan kekasih.  Lebih tepatnya,  Changbin memutuskan hubungan mereka sepihak.  Memperlakukan Felix seolah sampah yang sudah tidak bisa di gunakan lagi.  Changbin berengsek itu juga sudah membuat Felix menanggung penderitaan di usia yang masih muda ini. ..

Minho,  setelah ku tau kau teman baik Felix semasa ia kecil,  aku semakin berhati hati padamu.  Kau mungkin akan menghancurkan Felix juga. "

Minho mendecih sinis,  wajah nya yang semula penuh kekhawatiran dapat ia sembunyikan dengan baik.

"Jisung.  Felix,  bagaimanapun juga ia adalah Adikku.  Begitupun dengan Jeongin,  tapi kau... Kau adalah calon pendamping hidupku.  Suka atau tidak kita menjalani ini.  Dan, sebentar lagi setelah cincin terpasang di jari kita,  kau mutlak milikku. "