8

8.2K 1.1K 134
                                    

Felix mengayun kan kakinya dengan malas.  Kandungan nya sudah memasuki usia 7 bulan.

Dan teman teman nya menjadi lebih ketat dalam menjaganya.
Ia benar benar tidak di perbolehkan untuk melakukan segala pekerjaan berat.

Bahkan Jisung memberhentikan nya dari pekerjaan,  dengan konsekuen pria berpipi Chubby itu yang akan menanggung segala kebutuhan Felix dan Jeongin.

Karena lelah berdebat, Felix hanya meng iyakan saja.

Tubuh Felix yang dulunya kurus tak berbentuk,  kini semakin berisi.

Pipi nya sedikit Chubby,  dan ia harus memakai baju besar jika keluar.

Bahkan,  Jisung dengan teganya membuat Felix memakai daster yang biasa di pakai oleh wanita.

Karena bosan,  pria bermata cantik itu memutuskan untuk pergi ke dapur.

Rasa rasa nya ia ingin memakan sesuatu kali ini.

"Ehm,  aku ingin sup.  Tapi kenapa tidak ada bahan sih? "

Felix mendumal sendiri karena melihat kulkas nya yang kosong.

Ia terlalu sibuk di manjakan oleh Jisung,  sehingga lupa untuk berbelanja.

Karena terlanjur ngidam, ia memutuskan untuk pergi ke minimarket yang tak jauh dati rumah nya.

Saat akan memasuki minimarket,  ia tanpa sengaja menabrak seorang pria yang memakai seragam sekolah.

"Ah.  Maafkan aku, aku tak sengaja. "

"Tidak masalah.  Lain kali hati hatilah. "

"Iya.  Terimakasih,  uhmm Jaebum ssi. "

Felix membaca nametag pria itu yang masih tersemat di pakaian nya.

Tanpa ia sadari Jaebum memandang nya dengan pandangan yang sulit di artikan.

'Manis sekali. '

Drtt
Drtt

Ponsel di saku celana Jaebum bergetar,  ia mengamati siapa yang menelpon nya sebelum menjawab nya.

"Ya? "

"...."

"Ck,  aku kesana sekarang.  Diamlah kau,  dasar nenek lampir. "

Setelah memutuskan panggilan nya secara sepihak,  ia kembali melihat Felix yang sedang asyik berbelanja.

Sebelum akhirnya pergi untuk melanjutkan kegiatan nya yang tertunda.

🐼🐼🐼🐼🐼

sesosok wanita tampak duduk dengan angkuh,  di atas meja yang berada di depan nya,  terdapat sekumpulan foto dengan coretan tinta merah di beberapa bagian.

Bahkan ada beberapa foto dengan orang yang sama,  hancur di bawah pijakan kaki nya.

Brak

Pintu ruangan yang ia gunakan terbuka dengan kasar,  menampilkan sesosok pemuda dengan baju yang tak beraturan dan rokok yang terselip di belah bibir nya.

"Jadi apa kali ini?  Kau tau bukan aku tak suka basa basi,  dan bayaranku sangat tinggi asal kau tau. "

Pria tadi berbicara dengan sombong,  kaki kanan nya ia naikan ke meja, bahkan ujung sepatu nya nyaris menyentuh paha sang wanita yang duduk di seberang nya.

Congratulation (ChangLix)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang