Congratulation (ChangLix)

17. I Wait

Minim edit
Banyak typo
Judul dan cerita gak terlalu berhubungan.

Happy Readiingg~~

Changbin kembali berdiri di depan rumah Felix.

Apapun yang akan terjadi, ia akan tetap berusaha untuk mengejar pria manis nya.

Tangan nya memencet bell,, dan ia menunggu dengan cemas.

Cklek

Felix melongokan kepala nya, namun saat melihat Changbin yang datang, ia langsung menutup pintu nya.

"Felix. Lee felix, bukalah. Aku ingin berbicara sesuatu. "

"Tapi aku tak ingin mendengarkan mu bicara apapun. "

"Aku sungguh sungguh menyesal Lix. "

"Aku tak perduli. "

"Tak bisakah kau membuka sedikit saja hatimu? Aku akan merubah segala sikap burukku di masa lampau. "

"Maaf, hatiku sudah terkunci, dan aku lupa menaruh kunci nya dimana. Jadi, jangan datang lagi. "

"Kau hanya lupa menaruh nya, aku yakin kau akan ingat dan membukakan pintu hatimu untukku Lix. "

"Tidak. "

Changbin menghela nafas nya, ia seperti orang gila karena berteriak tadi.

Beruntung sekitar rumah Felix masih sepi, sehingga ia tidak perlu di laporkan ke security karena mengganggu kenyamanan.

"Lee felix, aku tidak akan menyerah sampai kapanpun. Tolong ingat itu baik baik. "

Felix menghela nafas nya, Changbin itu keras kepala. Ia tahu hal itu dengan benar.

Kali ini, Felix tidak akan luluh lagi.

Ia lalu memandangi Yongbin yang menampakan wajah cemberut nya.

"Yongbin, jangan perdulikan dia ok. Jika kau mendukung nya, Mama akan menyerahkanmu ke Paman Seungmin. Biar kau di gigit setiap hari nanti nya. "

Felix menatap Yongbin dengan mata yang di lebarkan, hal itu malah membuat Yongbin tertawa senang. Felix mendengus sebal.

Sadarlah Lee Felix, bayimu bahkan belum genap 1 tahun.

Changbin mengambil ponsel nya, ia butuh saran seseorang sekarang. Ia harus mendapatkan maaf dari Felix, harus.

"Mama~ aku ingin bertemu denganmu. "

"....."

"Baiklah, aku akan kesana. "

Changbin menatap pintu di depan nya dengan pandangan sedih.

Ia lalu keluar dari area rumah Felix untuk menemui Ibu nya.

Changbin menatap bangunan di depan nya dengan ragu ragu, sudah lama sekali ia tidak berkunjung kemari.

Rumah keluarga Lee.

Rumah yang penuh kehangatan.

Saat ia masuk, ia di sambut oleh sang Ibu yang sedang menyirami Bunga nya.

Wanita yang terlihat masih muda itu tersenyum saat melihat Changbin, ia lalu memeluk Changbin dengan erat.

"Astaga. Tubuhmu kurus sekali, apa si Brengsek Seo itu tak memberimu makan dengan baik huh? "

"Mana peduli dia dengan diriku , aku mati kelaparan saja mungkin ia tak akan tau. "

"Ck, jangan mempermalukan keluarga Seo yang terhormat. Mana mungkin mereka membuat anggota keluarganya mati kelaparan. "