21. Lean on Me

7.4K 1K 84
                                    

Changbin dan Felix dalam perjalanan menuju kediaman keluarga Lee,  tempat dimana Ibu Changbin tinggal.

Pipi Changbin terdapat bekas merah karena tanda Cinta dari Felix.

Sungguh,  Ibu Ibu yang marah itu sangat mengerikan.  Changbin mengalami nya sendiri.

Ia kan hanya keceplosan,  kenapa Felix refleks nya Bagus  sekali  sih?.

Belum lagi,  Yongbin yang tertawa,  bayi tampan itu melonjak lonjak dalam pangkuan Felix,  seperti mengejek sang Ayah.

Sesekali tangan mungilnya menyentuh pipi Changbin yang memerah.

"Yongbin,  jangan di sentuh terus.  Ini sakit. "

Yongbin semakin mengencangkan tawa nya,  hingga terlihat tetesan air luar nya yang keluar.

Felix mencoba menenangkan Yongbin,  dan menghapus bibir dan dagu Yongbin yang basah karena air liur.

"Changbin ah,  kau tau.  Yongbin sangat pro padamu,  saat aku mengumpatimu dan menghinamu di hadapan nya,  ia akan memukul ku atau menggeram marah. "

"Woaaah.  Yongbin memang putra papa ya? "

"Ck, tapi sekarang aku senang karena ia berpihak padaku. Yongbin ah, kau bisa memukul Papa mu kapaan pun kau mau."

Changbin mendelik, walaupun masih Bayi ia memiliki perasaan jika Yongbin ini sangat pintar.

"Ya! Jangan mengajari anak kecil yang tidak tidak."

Felix memeletkan lidah nya. Ingin rasanya Changbin mengulum  lidah nya.

Namun ia masih sadar diri jika mereka akan dalam bahaya jika ia tak fokus dalam mengemudi.

"Felix,  kau menghinaku sekali lagi,  aku akan menciumu hingga sesak nafas. "

Felix memincingkan matanya,  ia lalu menatap Changbin dengan pandangan mengejek.

"Nikahi aku dulu.  Baru mencium ku.  Dasar. "

"BESOK KITA AKAN MENIKAH LEE FELIX. "

"huweeeeee"

"SEO CHANGBIN DIAMLAH.  JANGAN BICARA SEMBARANGAN. "

"huwaaaa maaaaaa"

Dan perjalanan kali itu , di hiasi dengan suara tangisan Yongbin,  dan keluhan kesakitan dari Changbin yang menjadi korban keganasan seorang Lee Felix.



Mereka sampai di kediaman Keluarga Lee  setelah menempuh perjalanan dengan penuh perjuangan.

Felix menggendong Yongbin,  sedangkan Changbin membawa satu tas berisi perlengkapan untuk Yongbin nanti.

Wajah pria itu tampak sangat mengenaskan,  dengan bekas merah tamparan Felix,  dan cakaran kecil dari Yongbin.

Untung saja ia sangat mencintai Felix nya.

"Putra Mama sudah datang?  "

Wanita paruh baya itu langsung memeluk Felix,  yang secara tak langsung juga ikut memeluk Changbin.

"Ma,  putramu itu aku.  Bukan Felix. "

"Ssst,  kau mengganggu saja.  Cepat masuk sana,  Mama ingin berkenalan dengan cucu Mama paling tampan ini. "

Changbin merengut,  namun ia tetap menuruti Ibu nya agar masuk ke dalam rumah.

Dapat ia lihat,  Tuan Lee sang ayah tiri tengah membaca majalah otomotif di temani segelas teh.

"Changbin?  Tumben kau datang kemari? "

"Lihatlah istrimu.  Ia tak menganggapku anak nya lagi. "

Congratulation (ChangLix)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang