Renjun menggeleng kuat. Ia sangat membenci hal itu, meminta maaf kepada seseorang yang sangat dimusuhinya.
"Never. I won't say sorry to him."
Jiyeon menghela napas. Ia berkata lagi, "Njun, lu mau semua kerja keras lu sama yang lain terbuang sia-sia? Come on, sekali ini aja. Abis itu, terserah deh, lu mau ngapain."
Kali ini, Renjun tak akan mudah untuk luluh dengan perkataan manis Jiyeon. Laki-laki itu berpegang teguh pada pendiriannya.
Jinyoung ikut beropini, "Setuju gua sama Jiyeon. Udahlah, kita sebaiknya mengakhiri pertengkaran ini, Njun."
Sanha mengangguk, tanda menyetujui. Sementara Donghyuk, ia hanya diam. Belum dapat memikirkan siapa yang lebih baik untuk dia dukung.
Renjun memutuskan untuk memulangkan para anggota junior dan menyisakan kawan-kawan seangkatannya untuk melakukan rapat. Ia masih benar-benar bingung dengan apa yang harus dilakukan.
"Lo yakin, gua harus minta maaf sama Chani? Kan, yang salah dia, bukan gua," buka Renjun tepat setelah anak terakhir pulang. Matanya menatap Jiyeon lamat-lamat.
Perempuan di sebrangnya itu menghela napas dan berkata, "Renjun, apakah selama ini ada peraturan kalo yang gak salah gak harus minta maaf?"
Semuanya bungkam. Yang lain melirik ke arah Renjun yang sekarang menundukkan kepalanya, tampak sedang berpikir.
***
Jiyeon menggigit jarinya, gugup. Ia berulang kali menekan tombol back di handphone-nya. Perempuan itu bingung apakah hal yang dilakukannya benar.
"Kamu kenapa sih?" tanya Hoseok ketika melihat adik termudanya itu duduk gelisah di atas sofa.
Jiyeon menggeleng. Ia tak akan membiarkan kakaknya untuk mengetahui rencana rahasianya itu.
"Ada hubungannya sama yang kemaren-kemaren, ya?"
Tepat sasaran. Jiyeon kebingungan dalam membalas pertanyaan kakaknya itu. Perempuan itu memutuskan untuk meninggalkan kakaknya sendirian.
Hoseok protes, "Ini kenapa gak cewek, gak adek-adek sendiri, ninggalin gua sih? Ngeselin emang!"
Jiyeon terkekeh saat sedang melangkah perlahan menaiki tangga menuju kamarnya. Tangannya membuka dan menutup pintu pelan-pelan.
Ia mendekati tempat tidurnya dan menduduki ujungnya. Jiyeon mengembuskan napas dan menekan tombol unblock yang telah tersedia.
"Semoga Chani mau."
***
jiyeon.
chaniii
gua punya satu permintaan buat lu nihChani.
l kira w jin ap.jiyeon.
dih, kmrn aja kayak bucin banget sama gua, skrg malah gini
serius gua woyChani.
ywdh paanjiyeon.
maafan sama renjun ya?Chani.
no
N E V E Rjiyeon.
yailah lagu kali never
serius ih chani
gua yakin lu aslinya gak kayak gini kok
kak jae sama kak sewoon pernah cerita kalo lu itu jauh banget sifatnya sama kak taeyang
i trust you, chani, ini bukan inisiatif lu.Chani.
Ya... lo bener sih, gua emang gak kayak si taeyang
Thanks for trusting me
Maaf, gua gak pernah bermaksud buat gitu sama lo
Gua mau ngaku, gua udah suka sama lo dari lama banget, but i'm a coward, gua gak berani nunjukin itu
Sebelum gua minta maaf sama Renjun, gua mau minta maaf sama lo dulu
Diterima gak nih?
KAMU SEDANG MEMBACA
Chairmate | huang renjun✔
FanfictionJika ada satu kalimat yang cocok untuk menggambarkan kisah Renjun dan Jiyeon, itu adalah "Jauh di hati, dekat di mata." ? SNHS-00 Series 1/5