25

2.8K 301 9
                                    

Sicheng berjalan menuju bagian belakang panggung, tempat para peserta beristirahat. Ia hendak mengunjungi adiknya untuk berbicara sebentar.

"Renjun mana, San?" tanya Sicheng saat menemui Sanha yang tengah asyik bersantap siang.

"Ha? Lagi ngambil minum kayaknya, Kak," jawab anak itu dengan tidak jelas karena sambil mengunyah. Ia mempersilakan Sicheng untuk duduk di sebelahnya.

Pria keturunan Tiongkok itu pun duduk di kursi yang tersedia, menunggu kehadiran adiknya.

Renjun pun datang. Laki-laki itu menatap tubuh kakaknya dan menyapa, "Woy, Kak! Ngapain?"

Sicheng menoleh. Ia berdiri dan menyentuh pundak adiknya itu dengan sedikit erat. Pria itu mulai berbicara, "Kamu bakal serius, kan? Jangan main-main lagi."

Renjun kaget. Dikarenakan tegang, ia hanya mengangguk sedikit. Ia membalas, "Kan udah aku bilang dari berhari-hari yang lalu sejak cerita ke Kakak, tunggu tanggal mainnya."

"Huang Renjun, aku bilang jangan main-main lagi."

Tatapan Sicheng semakin dalam. Tak sedikitpun matanya bergeser ke arah lain. Ia fokus menatap adiknya yang masih tegang.

Anak itu menunduk. Takut, ia hanya menjawab singkat dengan nada bergetar, "Siap."

Sicheng kemudian pergi setelah berpamitan dengan Sanha yang masih makan. Pria itu meninggalkan keduanya tanpa sepatah kata lagi.

Jinyoung yang baru datang menatap Sicheng dengan heran. Ia menghampiri dua temannya itu dan bertanya, "Ada apaan?"

"Lo bukannya udah tau gua mau ngapain?" Renjun balik bertanya.

Laki-laki berwajah kecil itu membulatkan mulutnya. Kepalanya mengangguk-angguk mengerti. Ia berkata, "Jangan lupa nanti traktiran kalo bener, oke?"

Renjun tertawa dan mengacungkan ibu jarinya dengan mantap. Ketua paduan suara itu kemudian pergi menuju tempat lain bersama kedua kawannya itu. Tentu saja, setelah Sanha selesai makan.

***

Waktu yang telah ditunggu oleh semua peserta dan penonton pun tiba. Inilah saatnya, pengumuman peraih gelar tim paduan suara terbaik sekota. Perwakilan masing-masing tim maju ke atas panggung.

"Baiklah, kita telah sampai pada akhir acara! Apakah kalian semua senang dengan penampilan para kontestan?" tanya pembawa acara dengan ceria.

Semua penonton menjawab 'iya' dengan serempak. Lontaran dukungan kepada jagoan masing-masing kembali terpancar dari segala arah.

"Sekarang, saatnya kami mengumumkan siapa yang akan meraih juara ketiga hingga yang pertama!" Pemandu acara itu membalikkan cue card yang sedari tadi ia bawa.

Ketegangan mulai muncul. Para penonton menyerukan tim yang mereka dukung secara terus menerus. Perwakilan yang tengah berdiri di atas panggung menundukkan kepala mereka.

Jiyeon, Siyeon, dan Hina saling berpegangan. Ketiganya ikut menunduk, berdoa dalam diam sambil menutup mata.

Sanha, Donghyuk, dan Jinyoung mendekati perempuan-perempuan itu dan mengelilingi mereka. Sama-sama tegang, tiga laki-laki bertubuh jauh lebih tinggi itu menunduk.

"Juara ketiga dimenangkan oleh...," kata-kata MC terhenti.

"School of Seoul! Selamat bagi pemenang!"

Tim paduan suara SNHS menghela napas. Masih dalam keadaan tegang, mereka terus menunduk.

"Juara kedua, yaitu SMA 3 Seoul!"

Chairmate | huang renjun✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang