3 - Proposal? Or not..

2.2K 126 3
                                    

Seminggu setelah pertemuan pertama mereka, Popor dan Kevin dipertemukan kembali. Kali ini bersama orang tua mereka. Pak Sugiarto dan ibu Niawati - ibunda Kevin - duduk mengapit putra mereka, berseberangan dengan Popor dan ayahnya. Tampaknya Kevin sudah menyerah menentang perjodohan itu.

Sejak kejadian di restoran Peia malam itu, ia merasa bersalah telah salah sangka pada Popor dan Pak Sunee. Apalagi setelah ia mengonfirmasi kebenarannya pada ayahnya, ia merasa sangat malu telah bersikap demikian pada Popor. Ia juga telah melihat keakraban ayahnya dan Pak Sunee tadi ketika menyambut kedatangan mereka di rumah itu.

Namun sang calon istri justru terlihat lesu. Sedari tadi ia tertunduk, tidak sama sekali mata mereka berpandangan. Di bibirnya sesekali tersungging senyum palsu, hanya formalitas.

Selidik punya selidik, Popor baru saja mengalami kejadian istimewa. Saat di kampus tadi Jonatan, teman kampus sekaligus sepupu sahabatnya, Yaqiong, mengutarakan perasaannya pada Popor.

Saat ini Popor sedang galau parah. Pasalnya ia juga sudah menyimpan perasaan pada Jonatan sejak di bangku SMP. Ia jatuh cinta pada pandangan pertama saat melihat Jonatan di pesta ulang tahun Yaqiong. Terlebih lagi sejak berkuliah di universitas yang sama, Popor dan Jonatan menjadi dekat. Meskipun berbeda jurusan, keduanya menyempatkan diri untuk bertemu di sela-sela kuliah. Entah itu makan siang bersama, belajar ke perpustakaan, atau hanya sekedar mengobrol di taman.

Melihat kedekatan keduanya, tak jarang orang menyangka bahwa mereka berpacaran. Bahkan Popor sudah punya geng anti-fans sendiri, yang isinya gadis-gadis penggemar fanatik Jonatan. Tak jarang Popor dikerjai, difitnah, dipermalukan, juga dibicarakan terang-terangan di depannya. Maklum, Jonatan adalah tipe lelaki tampan populer yang baik ke semua orang, membuat banyak wanita menaruh harapan padanya. Begitu pula bagi Popor, dia adalah lelaki sempurna.

Namun seminggu yang lalu, saat Popor berbicara dengan ayahnya di kamarnya, ia sudah merelakan perasaannya yang sudah hampir 8 tahun ia simpan untuk sang pujaan hati. Ia mau belajar mencintai Kevin, calon suaminya, yang ternyata sangat berbeda dari yang selama ini ia bayangkan. Hatinya mulai tertarik pada Kevin, tapi pernyataan cinta Jonatan seakan menahan langkahnya, menariknya kembali pada perasaan lamanya.

"Ya sudah kita langsung masuk ke intinya saja ya Sunee," suara Pak Sugiarto membuyarkan lamunan Popor.

"Ya, ya Pak Giarto. Silakan," ujar Pak Sunee mengangguk seraya mengelus punggung Popor. Gestur itu membuat Popor menoleh pada ayahnya heran.

"Bagaimana sebaiknya Pak rencana pernikahan kedua anak kita ini?" Ujar Pak Suviarto santai. Pandangan Kevin yang sedari tadi menatap Popor langsung teralih pada Pak Sugiarto mendengar perkataan ayahnya itu. Begitu pula dengan Popor.

"Sebaiknya mereka mengenal satu sama lain lebih dekat dulu Pak," tukas Pak Sunee. Sejujurnya ia tak ingin putrinya terburu-buru menikah tanpa mengenal sang suami.

"Saya rasa mereka sudah cukup mengenal satu sama lain. Sudah pas untuk ke tahap berikutnya," sahut Pak Sugiarto sambil menyeruput tehnya.

'Cukup mengenal apanya, kenal aja baru seminggu yang lalu!' batin Kevin menggerutu dalam hati.

"Jenjang selanjutnya seperti apa yang Pak Giarto maksud? Bertunangan?" Tanya Pak Sunee. Popor kaget mendengar ucapan ayahnya. Bertunangan. Ia merasa belum siap, apalagi ia belum mengenal baik calon suaminya. Miris pikirnya, ia tiba-tiba punya seorang tunangan tanpa terlebih dahulu pacaran ataupun dilamar.

"Wah kalau tunangan sih tidak perlu lah pak. Maksud saya ya langsung saja menikah. Kalau memang perlu tunangan ya kita tunangkan saja sekarang. Biar minggu depan kita langsung adakan pesta pernikahan," ujar Pak Sugiarto santai.

EMOTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang