42 - (not) as beautiful as fairytale

2.7K 129 81
                                    

*beware long part ahead😁*

Popor dan Kevin masih terduduk di dekat nisan sang ibu. Tangis wanita itu kian reda, hanya menyisakan isakan yang keluar sedikit-sedikit dari mulutnya. Sang suami dengan setia menemani di sampingnya, menggenggam tangannya erat.

"Kita pulang aja ya, biar kamu istirahat," ujar Kevin, menatap Popor dengan raut khawatir. Tangan kirinya menyapu pipi Popor yang basah.

"Nggak. Aku mau ngajak kamu ke satu tempat lagi," sahut Popor sambil mengusap air matanya, lalu tersenyum kecil berusaha meyakinkan Kevin.

"Tapi.." gumam Kevin ragu. Popor segera bangkit berdiri, menarik tangan sang suami yang masih tertaut dengan tangannya, memaksa lelaki itu berdiri.

"Ayooo," ajak Popor dengan nada manja. Kevin menghela nafas pelan dan akhirnya membiarkan dirinya ditarik sang istri. Popor menuntunnya kembali melewati jalan setapak di tengah hutan ilalang, namun berlawanan arah dengan yang mereka tempuh tadi, membuat Kevin semakin heran.

"Ke mana sih? Sawah?" Tanya Kevin untuk kesekian kalinya hari itu. Popor menghentikan langkahnya, membalikkan badan hanya untuk memutar bola matanya. Tanpa kata ia kembali membalik badannya untuk meneruskan perjalanan, dan diresponi kekehan geli Kevin.

"Here I present you, Red Lotus Lake," ujar Popor seraya berbelok di persimpangan. Dan seketika itu juga pemandangan menakjubkan terhampar di hadapan mereka. Sebuah danau besar, penuh dengan bunga lotus cantik berwarna merah muda.

 Sebuah danau besar, penuh dengan bunga lotus cantik berwarna merah muda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wow.." Kevin kehilangan kata-kata melihat pemandangan indah di hadapannya. Mereka menyempatkan diri berdiri di dekat danau, mengagumi pesonanya yang unik.

"Udah aku bilang kan dulu, kamu pasti suka," sahut Popor tersenyum bangga melihat ekspresi Kevin. Ia kembali menarik tangan suaminya itu ke arah dermaga, menemui petugas di sana sementara mata Kevin masih sibuk menelusuri keindahan lautan bunga lotus itu.

"Yuk naik," ajak Popor, membuat perhatian Kevin teralih kepadanya. Ia baru menyadari, mereka sudah berdiri di depan sebuah perahu kayu memanjang.

"Hm? Kenapa ga naik kapal yang gitu aja?" Tanya Kevin, menunjuk kapal motor yang terparkir tidak jauh dari tempat mereka berada.

"Dulu kan kamu bilang pengen dayung berduaan.. Tapi kamu aja yang dayung ya," jawab Popor yang sudah duduk rapi di perahu, tersenyum jahil.

"Hah? Serius?" Sahut Kevin dengan kedua alis meninggi sambil duduk di hadapan Popor. Diperhatikannya benda di sekitar, hanya ada sebilah bambu panjang di sampingnya. Ia harus mendayung dengan ini?

Tiba-tiba bilah bambu itu berpindah, membuat Kevin kaget. Sedetik kemudian perahu itu mulai bergerak. Rupanya kini seorang lelaki tua sudah berdiri di belakangnya, mendayung perahu itu.

"Bercanda, lucu banget sih muka kamu!" Popor tertawa puas melihat ekspresi suaminya, yang dibalas dengusan kesal Kevin. Sebelum ia sempat melayangkan protes, Popor tiba-tiba bangkit dan berdiri membelakanginya di ujung perahu.

EMOTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang