21 - 1st Monthsary

1.6K 91 6
                                    

Sudah seminggu lebih sejak kepulangan Kevin. Entah mengapa hubungan Popor dan suaminya itu masih terasa canggung. Keduanya memang sedang sibuk-sibuknya dengan urusan masing-masing. Kevin masih terbawa sifat workaholicnya, asyik menggarap tahap akhir proyeknya yang rencananya akan mulai dioperasikan pertengahan bulan ini, hingga ia tak jarang pulang malam. Sementara itu Popor juga lebih banyak menghabiskan waktunya di luar rumah, terkadang menginap di tempat Yaqiong karena belajar bersama untuk ujian tengah semester mereka di minggu itu.

Suami istri ini jarang bertemu, apalagi menghabiskan waktu bersama. Hanya sering bertukar kabar lewat chat, itu pun seperlunya. Lama-lama Popor tak tahan juga dengan kondisi itu.

"Gue harus gimana dong.." ujar Popor frustasi. Setelah menyelesaikan ujian terakhir tadi siang, Popor dan Yaqiong menghabiskan Sabtu sore mereka mengunjungi Jonatan yang sudah seminggu tidak mereka temui akibat sibuk ujian.

"Ya mau gimana lagi, lo tunggu Kevin nggak sibuk lah Por. Ya nggak Jo?" Sahut Yaqiong tertawa menanggapi pertikaian suami istri yang menurutnya konyol itu.

"Iya. Nanti kamu ajak dia dinner aja, trus kasih bunga," sahut Jonatan menanggapi.

"Hih, masak aku yang kasih bunga?" Gerutu Popor. Ia kembali mengaduk-aduk jus jeruk yang disuguhkan di rumah Jonatan sambil memainkan kakinya yang dicelupkan di kolam renang.

"Ya kan aku dulu kalau mau baikan sama kamu gitu caranya," ujar Jonatan tertawa, membuat Yaqiong memutar bola matanya.

"Eh iya Jo, katanya lo mau mulai kuliah lagi ya? Kapan?" Tanya Yaqiong mengalihkan pembicaraan.

"Iya, mulai Senin depan tanggal 13. Udah sebulan, takut kelamaan cuti. Tapi belum full sih, yang diutamain susulan ujian dulu," jawab Jonatan santai.

"Eh! Sekarang tanggal berapa?" Pekik Popor tiba-tiba begitu mendengar jawaban Jonatan, membuat kedua temannya kaget.

"Apaan sih, bikin kaget aja! Tanggal 11!" Sahut Yaqiong gusar. Popor langsung terlihat bersemangat.

"Hehehe, gue udah punya rencana!" ujar Popor kesenangan sendiri. Yaqiong menaikkan alis pada Jonatan seakan bertanya, sementara Jonatan hanya mengangkat kedua bahunya.

---

Popor membuka matanya, bangun dengan wajah yang cerah. Ia tidak menggeliat di kasur seperti yang biasa diakukannya, melainkan langsung bangkit dari posisinya. Ia punya sederetan agenda yang akan dikerjakannya bersama suaminya. Dengan semangat ia menoleh ke sisi kasur Kevin, namun senyumnya langsung menghilang. Kevin sudah tidak ada di tempatnya, hanya meninggalkan selimut yang sudah tersibak.

Segera Popor melopat dari kasurnya, mengitari seluruh bagian rumahnya. Tapi ia tidak kunjung menemukan sosok yang dicarinya. Curiga, ia lalu mengintip ke garasi. Benar saja, mobil hitam Kevin tidak ada di sana.

"Yah..." Popor mendengus kesal. Di hari Sabtu yang seharusnya libur kemarin Kevin juga pergi ke kantor. Saat Popor pulang malam harinya, Kevin belum pulang sehingga ia belum sempat membicarakan rencananya hari ini. Tapi ke kantor di hari Minggu, ini sudah keterlaluan! Dengan gusar ia meraih handphonenya dan menelepon suaminya itu.

"Halo," jawab Kevin setelah telepon tersambung.

"Vin kamu di mana?" Tanya Popor tanpa basa-basi.

"Aku baru sampai kantor. Kan tadi udah aku bilang di chat," ujar Kevin sambil menyalakan komputernya.

"Kok ke kantor hari Minggu sih! Kamu nggak ingat, hari ini kan per..." protes Popor, namun ucapannya terpotong Kevin.

"Besok ada tanda tangan kontrak, ingat kan aku ke Korea kemarin? Mereka minta ganti beberapa hal di saat-saat terakhir, makanya aku terpaksa lembur," jawab Kevin menjelaskan. Popor terdiam sejenak, ia juga harus bisa mengerti keadaan suaminya.

EMOTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang