4 - Chaotic Prewedding Shoots!

2K 109 5
                                    

Hari-hari berikutnya Popor dan Kevin disibukan dengan urusan pernikahan mereka. Seusai kembali dari taman waktu itu, Pak Sugiarto dan Pak Sunee mengumumkan bahwa upacara pernikahan mereka akan berlangsung minggu depan, Minggu tanggal 12 Februari 2017. Tentu saja mereka kaget, namun mendengar bahwa segala sesuatu telah disiapkan, mereka hanya bisa pasrah.

Kegiatan perkuliahan Popor juga sudah dimulai kembali. Popor sedikit bersyukur karena urusan pernikahannya sudah banyak diurus ayahnya dan orangtua Kevin. Jika tidak, ia harus banyak bolos kelas. Meskipun sudah tingkat akhir, banyak mata kuliahnya yang diajar oleh dosen killer. Dosen seperti itu biasanya suka mengabsen anak muridnya di awal semester. Jika tidak masuk di awal perkuliahan, namanya akan terus diingat oleh sang dosen dan akan berpengaruh pada nilai akhirnya nanti. Popor tidak mau mengambil resiko.

Kelas untuk hari itu sudah selesai. Saat ini Popor sedang menunggu calon suaminya di pintu gerbang kampusnya. Mereka akan melakukan foto prewedding hari ini. Tentu saja kalau urusan ini tidak bisa diurus oleh orangtuanya, apalagi digantikan orang lain. Saat Popor sedang melamun, sebuah mobil hitam berhenti tepat di sampingnya.

"Ayo naik," ujar Kevin membuka kaca mobilnya.

"Eh, kamu udah dateng," Popor tersadar dari lamunannya.

"Belum, masih di jalan," sahut Kevin ketus. Popor jadi ikutan kesal. Ia masuk ke dalam mobil Kevin lalu membanting pintunya keras.

"HEI! Pelan-pelan dong!" Protes Kevin melotot.

"Kalau ga mau dibanting, kamu aja yang bukain pintu," Popor melipat tangannya di dada, lalu menatap lurus ke jalanan.

"Dasar cewek!" gerutu Kevin kesal mengacak rambutnya. Ia lalu melajukan mobilnya menuju Ancol, lokasi prewedding mereka. Mereka memang tidak punya banyak waktu untuk pergi ke tempat-tempat yang jauh seperti Bandung atau Yogyakarta. Kevin tidak bisa lama meninggalkan kantor, begitu juga Popor. Sepanjang perjalanan mereka hanya diam.

"Kamu udah makan?" Tanya Kevin memecah keheningan saat mereka sudah dekat pintu masuk Ancol.

"Tumben perhatian. Kamu mau ajak makan?" Popor mencibir melirik Kevin.

"Nggak. Makan di dalam mahal, aku ga mau bayarin," ujar Kevin jutek. Popor kembali makan hati.

"Hih, aku juga ga butuh uangmu!" Sahut Popor dengan nada sedikit meninggi. Kata-kata Popor itu membuat hati Kevin sakit. Kevin tidak memungkiri bahwa harga dirinya sudah merosot, harus menikah dengan Popor demi mendapat uang untuk perusahaan. Tapi mendengar kata-kata itu langsung dari mulut Popor, ia merasa sangat rendah. Kevin hanya tersenyum miris, lalu memacu mobilnya kencang.

Mereka tiba di lokasi pemotretan tepat pukul 1 siang. Di sana, Kak Greysia Polii sang fotografer dan asistennya Anthony Ginting sudah menunggu mereka.

"Hei Vin, apa kabar? Ga nyangka gue, lu bakal nikah muda," Kak Gel menyapa Kevin yang baru keluar dari mobil.

"Haha, ya," jawab Kevin asal.

"Cantik juga ya calon lu," ujar Kak Gel mengomentari penampilan Popor yang sedang turun dari mobil. Kevin tidak menjawab. Ia masih kesal.

"Hai, kamu calonnya Kevin ya? Saya Greysia. Ini Oni asisten saya," Kak Gel menyodorkan tangan saat Popor sudah bergabung bersama mereka.

"Popor," jawab Popor menjabat tangan Kak Gel dan Oni.

"Mukanya jangan ditekuk dong say. Nanti kalau udah di make up apalagi, bisa pecah bedaknya. Ni, anterin ke tempat make up," perintah Kak Gel pada Oni. Oni lalu mengantar Popor ke Rian sang make up artist.

EMOTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang