WTF!

33.6K 2.1K 23
                                    

Happy reading!

********

"Anet, dicariin sama Jim, katanya dia mau nagih janji ngedate." Anet tersedak air yang sedang diminumnya, dia baru ingat dengan janjinya pada Jim. Dua hari yang lalu ia kalah taruhan dari jim dan sebagai hukumannya maka Anet harus menjadi kekasih pria itu selama satu minggu.

Saat itu Jim menantangnya untuk bertaruh mengenai siapa yang memenangkan pertandingan basket antar fakultas. Anet tentu memilih fakultasnya sendiri—fakultas ekonomi dan bisnis, sementara Jim menjagokan fakultas hukum, Anet tak heran kenapa Jim menjagokan fakultas itu, pertama karena itu adalah fakultasnya kedua karena Jim adalah salah satu pemain di sana.

Mungkin ini salah satu kebodohan Anet, ia mengikuti permainan Jim tanpa berpikir mengenai konsekuensinya. Anet begitu yakin untuk menang hingga saat Jim mengemukakan hukuman untuk yang kalah, Anet tak menawar sama sekali. Anet hanya mengangguk dan menyetujui tawaran Jim. Yang jelas bagi Anet, dirinya tidak akan mundur dari tantangan. Sifat inilah yang kadang dimanfaatkan oleh teman-teman Anet.

"Kamu beruntung ya, dapat pacar ganteng tanpa usaha. Penampilan berantakan, muka lebih acak-acakan, badan bau keringat, aku heran kenapa Jim mau denganmu." Anet melirik Elma yang sedang memperhatikan penampilannya. Anet baru saja latihan karate, jadi wajar jika berkeringat dan berantakan. Anet tidak terlalu peduli dengan penilaian orang tentang penampilannya.

"Aku juga heran kenapa dia memberikan hukuman ini padaku, seharusnya dia minta barang saja, aku tidak perlu repot untuk berpura-pura pacaran seperti ini," ujar Anet sambil kembali meminum air mineralnya.

Elma hanya bisa menggelengkan kepala melihat betapa tidak pekanya sahabatnya itu, percuma Elma mengatakan pada Anet bahwa Jim menyukainya. Anet akan selalu menyangkal pernyataan Elma tersebut. Berbeda jika Elma mengatakan pada Anet bahwa bumi itu datar, Anet pasti seratus persen setuju dengan pernyataan tersebut.

"Sayang, ternyata kamu di sini, aku mencarimu kemana-mana." Perhatian Anet dan para mahasiswa yang sedang berada di kantin langsung tertuju pada pria yang baru saja mengucapkan kalimat itu. Dengan langkah percaya diri, pria bernama Jimmy itu mendekati Anet, ia seolah tak peduli dengan perhatian yang kini didapatnya.

Para wanita yang selama ini menjadi penggemar Jim langsung melemparkan tatapan tajam pada Anet. Hati mereka dipenuhi oleh kebencian, mereka semua ingin menerkam Anet yang telah merebut idola mereka. Telinga Anet mendengar beberapa komentar mengenai pakaiannya dan hubungannya dengan Jim.

"Jim pacaran dengan wanita itu? Aku tidak percaya selera Jim begitu buruk."

"Mungkin Jim dipelet oleh dia."

"Apa kau lihat penampilannya? Uh, rambut berantakan, keringat dimana-mana, mungkin wanita itu mandi seminggu sekali."

'Sialan,' batin Anet. Anet meletakkan botol minumannya dengan keras.

"Diamlah, sebelum botol ini melayang ke kepala kalian. Berisik!"

"Sayang, jangan marah-marah." Tanpa diduga, Jim mengecup kening Anet hingga bisi-bisik tetangga pun semakin menjadi, suasana kantin itu sudah mirip sarang tawon yang habis terkena lemparan ketapel—riuh.

Anet mengusap keningnya yang baru dicium Jim, menghilangkan bekas ciuman pria itu. Jim duduk di samping Anet, tangannya melingkar di pundak wanita yang kini menjadi kekasih sementaranya. Jim memiliki rencana untuk membuat hubungan mereka permanen dan ia harus berusaha keras untuk mewujudkan hal itu. Anet adalah salah satu golongan manusia kurang peka.

"Singkirkan tanganmu dari pundakku sebelum aku mematahkannya."

"Galaknya... tidak baik berkata seperti itu pada kekasihmu, Love."

Seducing Mr. GayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang