Bayangan masa lalu

243 5 2
                                    

" Aku akan menikah... Sebaiknya lupakan aku "

Itulah yang pertama terlintas di benak Indy ketika tiba tiba laki laki itu berdiri tepat dihadapannya. Laki laki yang selama kurang lebih 5 tahun tidak pernah ia temui lagi. Laki laki yang tidak punya perasaan yang dengan mudahnya pergi begitu saja dari hidupnya.

Penampilannya kini jauh berubah, pakaian yang lusuh dan seadanya kini berganti dengan setelan jas mewah, rambut yang biasanya berantakan kali ini terlihat jauh lebih rapi sehingga menambah tingkat ketampanan yang dimilikinya.
Rayyan terlihat sempurna, tanpa Celah. Membuat para gadis tergila gila begitu melihatnya.

" Ehem... " seseorang disamping Indy mencoba mengingatkan Indy agar tidak menatap Rayyan dengan tatapan seperti itu.

" Selamat pagi Pak Rayyan" sapa Aulia dengan ramah dan sopan.

" iya.. Selamat pagi. Dimana Direktur ? " Balas Rayyan dilanjutkan dengan menanyakan keberadaan Direktur .

" Beliau baru saja masuk ruangan nya Pak" jawab Aulia dengan sopan.

Tanpa menatap Indy lagi, Rayyan segera pergi dari hadapannya. Seolah Rayyan tidak pernah mengenal Indy sebelumnya.

"ada apa? " tanya Aulia yang menyadari perubahan ekspresi di wajah Indy.

" Ah.. Bukan apa apa "

" Dia ganteng kan? " Aulia kembali bertanya

" Siapa? "

" yang barusan. Oh iya.. Kau kan belum tau" Aulia menepuk jidatnya pelan

" Dia itu Pak Rayyan, dia pernah menjabat Direktur sementara di Perusahaan ini sebelum akhirnya Pak Rama mengambil alih kepemimpinan "

Indy terkejut mendengarnya, Rayyan telah menjadi orang yang berhasil sekarang. Orang yang bisa memimpin perusahaan.

" benarkah? Rayyan pernah menjadi Direktur disini? "

" Hei.. Jangan memanggilnya begitu. Tidak sopan. Pak Rayyan itu orang yang baik. Dia ramah, tidak sombong, tidak pemarah berbeda 180° dengan Pak Rama"

" Indy.. Kau sedang sibuk? " tanya Rissa, senior yang telah membimbing nya selama hampir 3 bulan bekerja di Perusahaan ini.

" tidak. Ada yang bisa ku bantu? " Indy menghampiri Rissa.

" tolong antarkan berkas ini ke ruangan Direktur. Seperti nya pak Rama lupa membawanya setelah rapat barusan " pinta Rissa yang langsung dilaksanakan oleh Indy.

Indy berdiri didepan ruang Direktur, ia bahkan tak berani menyentuh pintu setelah terdengar suara dari dalam ruangan. Indy kenal betul suara itu, Rayyan pasti sedang didalam. Sebelumnya ia menanyakan keberadaan Direktur.

" bagaimana ini? Apa sebaiknya nanti kembali lagi? Tapi Rissa bilang ini berkas penting "

Keraguan muncul dihati Indy, ia sungguh belum siap untuk bertemu dengan Rayyan untuk kedua kalinya.

" apa yang membuatmu datang kemari? " Suara Rama terdengar hingga keluar ruangan.

Dari nada bicaranya, bisa dipastikan suasana hati nya sedang tidak baik. Rama tipe orang yang mudah tersulut emosi. Dengan sikap tempramennya yang buruk membuatnya jadi orang yang paling ditakuti di kantor.

Indy terkejut saat tiba tiba seseorang muncul dari balik pintu. Ya, Rama berjalan ke arah nya dan muncul dari balik pintu. Sementara Rayyan masih berdiri tepat didepan meja Direktur.

" ada apa? Apa kau tidak tau jika menguping pembicaraan orang lain adalah sikap yang tidak sopan? "

" ma maaf Pak. Sa.. Saya hanya mau mengantarkan berkas ini" jawab Indy dengan terbata bata.

See You GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang