25

788 58 1
                                    

Sudah tiga hari aku dirawat, dan kabar jika aku sudah ditemukan telah tersebar dan banyak teman yang menjengukku.

"Nara, ada yang mencarimu" kata appa.
"Nduga?"
"Namja-i saram"

Seorang laki-laki yang aku kenal. Ya... Seung jae.
Appapun meninggalkanku.

"Bagaimana keadaanmu?" tanyanya.
"Baik-baik saja, kabar oppa sendiri?"
"Entahlah, aku sangat menghawatirkanmu hingga lupa segalanya. Ini semua salahku"
"Tidak, ini semua juga salahku. Em,, mau mencari udara segar?" aku coba  membuat suasana cair.
"Bolehkan?" tanyanya ragu.
"Eoh"

Akupun didorongnya menuju Taman rumah sakit.
Dan berhenti di tempat yang terdapat kursi dibawah pohon.

"Jadi, kapan mulai kuliah?" tanyanya.
"Entahlah, harus menunggu persetujuan eomma dulu"
"Hye jung? Apa dia sudah minta maaf dan menjengukmu?"
"Belum, lagipula dia tidak sepenuhnya bersalah, aku yakin yang mendorongku saat itu hera"
"Mereka harus tetap mendapat hukuman"
"Aku rasa tidak perlu,, emm oppa?" tanyaku ragu
"Waeyo?"
"Aku rasa, kita tidak bisa meneruskan hubungan ini" kataku.
"Jika itu mau mu, aku menerimanya. Bukan berarti aku tidak mencintaimu, tapi aku takut membahayakanmu saat berada didekatku" jawabnya.
"Ani-ya bukan begitu, kita bahkan bisa menjadi teman yang saling mendukung"
"Yaksu?" dia mengacungkan jari kelingkingnya.
"Yaksu" aku menerima dan mengaitkan kelingkingku.
~

Setelah beberapa hari di rumah sakit, akupun dibolehkan untuk pulang. Dan bisa kembali ke kampus.

Dikampus aku bertemu dengan hyejung, tapi dia hanya menunduk saat melewatiku.
Saat di kelaspun dia juga seperti itu.

Jam terakhir sudah selesai, dan berkemas untuk pulang, tinggal aku dan hyejung yang masih membereskan barang.
Aku coba mendekatinya.

"Hyejung-a?" panggilku.
Dia melihatku.
"Mau ke cafe?" tawarku seolah tak terjadi apa-apa.
"Ne?" tanyanya.
"Aku bilang, ayo pergi ke cafe" ulangku.
"Tapi,,, aku sudah melukaimu nara. Kenapa kamu masih baik padaku?"
"Karena kita sahabat, dan kamu tidak bersalah. Ah... Ppalli!!" rajukku sambil menggandeng tangan hyejung dan pergi ke cafe dekat kampus.

Kitapun memesan beberapa menu dan mencoba mengobrol.

"Nara, maafkan aku eoh? Aku memang jahat" kata hyejung.
"Sudah aku maafkan kok, sekarang tidak usah memikirkan itu lagi" jawabku.
"Jadi, apa saja yang sudah aku lewatkan saja beberapa minggu ini?"
"Tidak banyak, hanya saja kau melewatkan beberapa test dari dosen"
"Jinjja? Tamatlah aku"
"Juga, malam minggu besok fakultas kita dan fakultas alam mengadakan pesta, temanya sih kerajaan"
"Kerajaan? Kenapa megah sekali?"
"Entahlah, mungkin karena guest starnya kalangan elit"
"Nduga?" tanyaku sambil meminum sodaku.
"EXO"

Mendengar guest star itu, akupun terkejut.

"Uhuk.. Uhuk... "
"Hati-hati minumnya" kata hyejung dengan mengulurkan tisu.
"EXO? Apa benar? Uang darimana?"
"Entahlah tiba-tiba ada donatur dari alumni yang ingin memberi hadiah pada kita, pamflet juga sudah disebar di fakultas masing-masing"
~

Malamnya pun aku tidak bisa tidur, memikirkan apa yang terjadi besok? Apakah aku bisa menemuinya? Apa dia mengingatku?
~

Sabtu pagi pukul delapan, karena hari ini libur, aku membantu eomma di toko kue nya.

Tring... Tring... Tring...

Ponselku berbunyi.

LOST IN TIME : LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang