27 ending

1K 58 3
                                    

"Nara-ssi?"

Aku dan sungjae menoleh ke arah suara.

"Chanyeol-ssi?" sejak kapan dia berdiri disana?
"Annyeong, maaf mengganggu sebentar"
"Anyeong" sapa sungjae.
"Saya ingin berbicara dengan nara-ssi, bisa?" izin chanyeol.

Lebih baik aku ikut dengannya, untuk menghindari perbincanganku dengan sungjae.

"Ne, bisa" jawabku tanpa menunggu persetujuan sungjae.

Akupun langsung menarik chanyeol menjauh dari sungjae.

"Maaf tadi sudah mengganggumu" kata chanyeol.
"Tidak masalah, tadi hanya perbincangan biasa. Oh iya, kalungmu?" kataku menanyakan.
"Apa kau sudah menemukan?"
"Emm, tapi aku tidak yakin apa ini punyamu?" kataku sambil mengeluarkan cincin itu.
"Benar ini dia"
"Tapi sebelumnya, apa boleh aku bertanya?"
"Silahkan!"
"Darimana kamu mendapatkan cincin ini?"
"Dari kakek buyutku, dan aku baru satu minggu ini memakainya"
"Apa kakek mu pernah cerita tentang cincin ini?" tanyaku penasaran dan entah mengapa badanku terasa hangat.
"Dari seseorang perempuan yang sangat ia cintai, perempuan yang mengajarkan ia tentang segalanya, membuka pandangan baru yang belum pernah ia lihat sebelumnya... "

Mataku mulai berkaca-kaca mendengarkannya, seolah semua waktu yang pernah aku alami dengan chanyeol kembali tergambar di kepalaku.

"Namun semua berubah, ketika ia harus pergi dan melanjutkan hidup merka masing-masing. Tak hayal banyak pertanyaan mengikutinya 'apakah wanitanya makan dengan baik? Tidur dengan nyenyak? Apakah ia terus tersenyum?'"

Tangiskupun pecah, merasakan bagaiaman chanyeol menderita.

"Dia yang pernah aku janjikan untuk mencari dan menemukannya. Dia yang membuat aku terus menjaga hatiku. Kini aku bisa menanyaknnya langsung. Karena aku sudah menemukannya"

Seketika itupun aku menatapnya.

"Annyeong nara, bagaimana kabarmu? Apa kau makan dengan baik? Apa kau tidur dengan baik?" katanya sambil mengusap air mataku.

"Chanyeol? Apa benar ini kau?" balasku.
"Ani, memang aku bukan chanyeol mu di sana tapi, sekarang aku chanyeol mu disini"
"Maksudmu? Aku tidak memahaminya" tanyaku.
"Setelah aku memakai cincin ini, hampir setiap malam aku bermimpi tentang seorang wanita dan ada aku disana. Setelah aku bertemu denganmu di kantor sm waktu itu, aku tambah yakin jika wanita itu adalah kamu, dan aku menyadari jika mimpi itu adalah gambaran ingatan untuk janjiku dulu. Maaf, aku lambat mencarimu dan terlambat menemukanmu" jelas chanyeol.

Aku hanya bisa terdiam dengan perasaan bingung, antara senang, terkejut, dan apa yang harus aku lakukan.

"Aku bingung harus berbuat apa" kataku gemetar.

Chanyeolpun meraih tanganku.

"Aku kembalikan milikmu..." diapun memasangkan cincin itu di jari manis tangan kiriku.
"Sebagai gantinya, kamu menikah denganku. Bagaiaman?" tanyanya sambil berlutut dihadapanku.
"Eoh, aku mau" kataku sambil berlinang air mata

Chanyeolpun bangkit dan mendekat kan wajahnya. Hingga aku bisa merasakan hembusan nafasnya. Tanpa sadar aku memajukan wajahku dan akhirnya kita saling berciuman dengan melepas semua kerinduan.

Sejak saat itu aku menjadi objek kejar-kejaran oleh para wartawan yang ingin meliput kehidupanku dengan chanyeol.

Dan saat itu juga aku bisa melanjutkan kisah cintaku yang sempat tertunda.
#######

Wah enggak terasa udah tamat aja.. Gimana nih menurut kalian? Bagus gak? Menarik? Atau biasa aja?😌

Maaf nih kalau endingnya enggak bisa kaya yang diharapkan, alias gagal...😢

Maaf dan terimakasih sudah membaca dan mengikuti setiap perjalan cerita viva, mulai dari yang rajin-rajinnya update hingga jadi jarang update kaya gini... 🙇

Jangan lupa baca cerita viva yang lain juga ya.. 👍

LOST IN TIME : LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang