(Part sedikit lebih panjang sekitar 2900+ kata)
.
.
.
Sejarah- Kerajaan Hallerbos terletak di tengah-tengah negara yang kini disebut Belgia. Kerajaan ini berdiri sekitar tahun 500 Masehi. Wilayah kekuasaannya hampir mencangkup setengah wilayah negara Belgia. Hampir seluruh penduduknya keturunan Suku Celtic yaitu suku asli Eropa yang sangat tangguh dalam perang bahkan wanita-wanita nya pun ikut bertempur. Tidak hanya Belgia, sebagian besar negara-negara di Eropa seperti Perancis dan Jerman juga penduduknya keturunan Suku Celtic. Lalu kenapa ada gadis Korea yang bisa sampai ke Belgia?
Di tahun 1400-an, Korea yang sedang ada di bawah pemerintahan dinasti Joseon mengalami keadaan kritis karena serangan dari dinasti Qing dari Cina. Ini membuat beberapa masyarakatnya harus bermigrasi ke negara-negara di Eropa. Kebanyakan dari mereka bermigrasi ke Eropa bagian barat yang kala itu disebut sebagai kawasan Galia. Kini Galia atau Eropa Barat merupakan kumpulan negara-negara yakni Italia, Perancis, Belgia, Swiss, Belanda, dan Jerman.
Kehadiran bangsa Asia di Eropa kala itu diterima dengan baik oleh penduduk Eropa sehingga terjalin hubungan persaudaraan. Khususnya di Belgia, dimana kerajaan Hallerbos berdiri. Banyak penduduk Korea yang ikut mengamankan diri disana. Para penduduk Hallerbos menyambutnya dengan ramah. Tahun berganti tahun, justru semakin banyak masyarakat Korea yang bermigrasi ke Hallerbos. Ini membuat budaya mereka juga ikut berubah. Dari pakaian sampai makanan semuanya berbau Eropa. Sedikit gabungan dari budaya Korea juga. Ini juga bisa menyebabkan perkawinan antar penduduk Belgia dan Korea. Tak heran kalau banyak anak berdarah campuran disini.
. . .
Pemerintahan Raja David- Sekitar tahun 1800-an, dibawah pimpinan Raja David yang sedikit kejam. Ini adalah masa dimana aku dan keluargaku bermigrasi ke Belgia. Usiaku masih 7 tahun ketika pindah kesana. Ayah, ibu, aku dan saudara kembarku, Lee Siyeon pindah bersama puluhan rakyat Korea lainnya. Jadi sejak kecil aku dan Siyeon sudah terbiasa dengan budaya Eropa.
Sekilas tentang Raja David, ia adalah raja muda yang memiliki sepasang anak kembar namun istri dan kedua anaknya meninggal ketika baru saja lahir. Ini sedikit membuatnya tertekan hingga akhirnya ia membuat suatu peraturan. Siapa saja yang memiliki sepasang anak kembar mau itu dari Belgia atau Korea maka mereka beserta keluarganya wajib menjadi keluarga kerajaan. Sebagai anak kembar, aku, Siyeon, ibu, dan ayah harus menetap di istana dan menjadi keluarga kerajaan. Yah, ini adalah suatu keberuntungan. Aku heran, kenapa ada raja yang membuat peraturan seperti itu?
Dengan adanya peraturan ini, banyak sekali anak-anak kembar yang tinggal di istana sehingga kamar-kamar yang tersedia sangat banyak. Bayangkan setiap hari melihat wajah-wajah manusia yang seperti difotokopi. Suasananya hampir seperti panti tuna wisma karna saking banyaknya orang yang tinggal.
Peraturan yang dibuat oleh Raja David bukan hanya itu. Salah satunya yang paling dibenci adalah larangan adanya hubungan cinta antara keluarga kerajaan dengan rakyat biasa. Jika ada yang melanggar maka mereka akan dihukum mati satu persatu dengan memenggal kepala mereka menggunakan pedang floret miliknya seolah-olah mereka mati dengan pedangnya sendiri. Jujur, aku kurang terima dengan peraturan yang satu ini. Seharusnya cinta tidak memandang derajat seseorang kan?
. . .
Masa Kecil- Sejak kecil aku dibesarkan di lingkungan kerajaan. Aturannya, seluruh anak-anak di kawasan Eropa Barat harus sudah dilatih dalam berperang. Semuanya. Bahkan gadis kecil sepertiku dan Siyeon. Sejak kecil kami sudah terbiasa bermain senjata-senjata berbahaya yang mustahil di sentuh anak-anak. Bukan hanya keluarga kerajaan saja, tapi seluruh anak yang tinggal di Eropa Barat. Seperti inilah kehidupan para keturunan Suku Celtic.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hallerbos Terror
FanfictionMenderita insomnia dan harus bermalam di kastil tua, anak-anak dibawah umur ini justru terancam pembunuhan! Dapatkah mereka melarikan diri dari kastil yang terletak di tengah-tengah hutan Hallerbos ini?