Flight- Jam sudah menunjukkan pukul 23.30 KST, Sudah ada 1 jam setelah pesawat lepas landas. Siyeon sudah duduk dengan tenang di dalam pesawat yang akan mengantarnya ke Brussel, Belgia. Ia sedang sibuk bermain ponselnya. Wajahnya sangat serius sekali. Apa yang sedang ia lakukan sampai sefokus itu? Ia sedang dibuat pusing dengan rencana gila kakak angkatnya, Hwang Minhyun yang entah benar-benar terjadi atau tidak. Tapi itu berhasil membuat adiknya, Siyeon untuk mencari tahu banyak soal hutan Hallerbos di internet. Ia bahkan baru tahu bahwa MH Group pernah memiliki kastil disana. Siyeon benar-benar serius dalam membaca sampai ucapan ulang tahun dari teman-temannya yang satu persatu mengumpul dalam notifikasi ponselnya ia abaikan.
Masih dengan wajahnya yang sangat serius, ia tutup ponselnya dan ia letakkan kembali ke dalam saku jaketnya. Kemudian ia ambil satu berkas penuh tentang percobaan Profesor Ong yang dilakukan dibawah pengawasan MH Group. Ya, ia bawa berkas yang sempat ia temukan di ruangan Tuan Hwang. Salah satu isinya adalah keempat biodata peserta uji coba yang semuanya masih dibawah 20 tahun. Sambil memandangi biodata seorang Park Jihoon yang berada pada lembar paling depan, ia dibuat berpikir keras. Sebenarnya apa alasan Tuan Hwang ingin membunuh anak yang sama sekali tidak berdosa ini?
"Jika Kak Minhyun benar-benar melakukan pembunuhan pada anak yang bernama Jihoon ini, apa yang harus ku lakukan? Sumpah, ini gila, sangat gila."
. . .
Pagi hari kembali datang dan membuat kesal beberapa nyawa yang masih berkeliaran di Hutan Hallerbos ini. Pagi-pagi sekali di sebuah tempat yang dalamnya 5 meter dibawah permukaan tanah itu sudah terjadi sebuah perdebatan antara si pembunuh dan calon korbannya. Tuan Hwang sudah menemani Jihoon yang sejak semalaman dikurung di dalam sel penjara menyedihkan itu.
"Jihoon, lihat, selama ini hanya kulitmu lah yang sama sekali tidak ada bekas goresan luka padahal kau adalah target utama dalam rencana ini." Tuan Hwang berjongkok dan menatap Jihoon di dalam sel melalui sela-sela pagar besi jelek yang sudah penuh karat itu.
"Lepaskan aku, Tuan!"
"Kau bisa ingat sendiri, ketuamu, siapa namanya? Samuel? Ia hampir tertimpa lampu gantung, jarinya juga sempat tergores anak panah yang meluncur secara liar di tengah hutan, ia bahkan juga sempat bertarung denganku, dan sekarang apa kau tahu? Kakinya terkilir. Kau termasuk yang beruntung, Jihoon-ah."
"Tuan Hwang,"
"Lalu si kembaranmu, Woojin, sudah berapa kali matanya terluka begitu menginjakkan diri di hutan ini? Dan David, sudah berapa kali telinganya menjadi korban sampai alat bantu dengarnya rusak? Kupikir nasib David juga tambah menderita karena Woojin pernah tak sengaja memukul wajahnya dengan keras. Kau termasuk yang beruntung, kan? Aku bahkan belum melihat 1 cm goresan luka di tubuhmu,"
"Kau sakit jiwa, tuan! Sumpah, aku tidak bohong! Kau sakit jiwa! Lepaskan aku, b*ngsat!!"
"Jadi karena selama ini kau selalu beruntung, mungkin dengan mengurungmu disini akan terasa adil bagi kawan-kawanmu yang telah menderita dan sekarang pergi entah kemana."
"Tuan! Kau sinting! Kau sinting sekali, sumpah!"
"Hmm, mungkin agar lebih adil lagi aku harus melakukan tindakan lain? Setuju tidak?"
. . .
Brussel, Belgia- Langit sudah cukup terang karena jam sudah menunjukkan pukul 6 pagi. Siyeon baru saja turun dari taksi yang sudah mengantarnya tepat di depan apartemen dimana Minhyun tinggal saat di Brussel. Sebagai adik dari Hwang Minhyun, ia memiliki hak untuk masuk ke tempat tinggal kakaknya hanya dengan memberikan sebuah kartu VIP sebelum masuk gerbang apartemen. Sedari tadi langkahnya sangat terburu-buru. Mulai dari tiba di bandara sampai membuka pintu apartemen kakaknya, wajahnya penuh kepanikan. Begitu berhasil membuka pintunya pelan menggunakan kartu VIP tanpa mengetuk lebih dulu, tidak ada yang menyambutnya. Mungkin Minhyun sedang pergi pagi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hallerbos Terror
FanfictionMenderita insomnia dan harus bermalam di kastil tua, anak-anak dibawah umur ini justru terancam pembunuhan! Dapatkah mereka melarikan diri dari kastil yang terletak di tengah-tengah hutan Hallerbos ini?