Khaerah, awal musim bunga. Kuntum bunga mulai bermekaran menyebarkan semerbak wewangian. Bunga lili turut menyambut kehadiranya. Pagi ini alam kembali melukis musim dengan aneka warna, seolah olah ingin mewakili warna kulit berbagai negara.
Namun tidak semua warna kulit yang berkumpul di tempat ini secerah warna bunga bunga yang ada. Ada yang berkulit gelap, dan tidak sedikit yang berkulit putih pucat.
Di sebuah bangunan asrama pelajar dari berbagai negara berkumpul. Bangunan yang berada di daerah Abasia Khaerah Mesir itu resminya merupakan kawasan Universitas Al-Azhar.
Berdiri dengan tegap seorang pemuda tampan dengan kulit sawo matang khas orang Asia. Hanan berdiri dan membaur bersama para pelajar dari berbagai penjuru dunia yang ingin mengikuti tes untuk masuk di Al-Azhar ini.
"Asalamualailaikum." Sapa seorang pemuda berkulit putih.
"Waalaikumusalam." Jawab Hanan sopan.
"Hamed Arthanabil Raqil Shahbaz" pemuda itu menjulurkan tanganya ke arah Hanan.
"Muhammad Hanan Albi" Hanan tersenyum dan meraih tanganya.
"Dari mana asal mu?" Tanya Hamed.
"Saya dari Indonesia." Jawab Hanan.
"Subhanallah." Hamed sedikit berteriak.
"Ada apa?" Hanan bingung.
"Kau dari Indonesia, yang belum lama ini aku lihat beritanya, di negerimu umat islam brbondong bondong berkumpul untuk membela islam, dan menghukum orang yang telah menghina islam." Ujar Hamed kagum.
"Ah, alhamdulillah. Jadi berita itu sampai ke sini."
"Dari mana asal mu? Dari Khaerah?" Tanya Hanan.
"Ya benar saya asli dari Khaerah." Hamed tersenyum.
"Untuk semua peserta tes, segera memasuki aula di sebelah timur..." suara seseorang dari pengeras suara memerintahkan semuanya segera berkumpul di aula.
Tanpa menunggu lama semua sudah berada di dalamnya, dan Hanan duduk tepat di sebelah Hamed.
"Asalamualaikum." Sapa seseorang yang berdiri tepat di belakang mimbar.
"Waalaikumussallam." Serempak semua menjawab.
"Hari ini tes akan segera di laksanakan. untuk itu, mohon setiap peserta mempersiapkan diri, nanti akan ada petugas membagikan soal, dan saya harap kalian bisa mengerjakan semua dengan baik dan jujur." Ujar laki laki itu menjelaskan.
"Hei, kau tahu dia itu siapa?" Tanya Hamed pada Hanan, seraya mengacungkan telunjuknya ke arah mimbar.
Hanan menatap arah telunjuk Hamed dan menggelengkan kepalanya.
"Dia saudaramu Hanan, dia Alfath Mujammil Hasbalah. Dia orang Indonesia dan dia dosen di sini." Ujar Hamed menjelaskan.
Hanan terdiam sesaat, menatap Alfath dengan raut tak percaya bahwa dia adalah orang Indonensia dan dia dosen di Al-Azhar ini.
"Subhanallah, apa itu benar? Tapi beliau terlihat masih sangat muda." Tanya Hanan memastikan.
"Benar, dia sarjana muda, dan dia juga mendapat nilai cukup baik, itu sebabnya dia di jadikan dosen."
"Kamu tau dari mana?"
"Dia pernah memberikan seminar di sekolahku jadi aku sedikit tahu tentangnya."
"Ah, begitu." Hanan mengangguk paham.
Setelah obrolan itu, Hanan menyimpan rasa kagum terhadap Alfath, dan hari itu Hanan menyelesaikan tugas pertama di hari pertamanya dengan cukup baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Hanan (Complete)
Spiritüel#240 (08-07-2018) di Spiritual. Cerita sudah lengkap yah. Kalian tinggal baca dan vote serta koment ceritanya. Masukin ke perpustakaan kalian dan jngn lupa follow Authornya hee😇.