Hampir 1 tahun sudah Dhilla pindah dari Jakarta ke Jogja. Dhilla melewati setiap harinya dengan perasaan tanpa beban. Dhilla benar benar mengubur dalam kenanganya bersama Hanan.
"Asalamualaikum." Seseorang mengetuk pintu.
"Waalaikum salam. Itu pasti Asry dan Adam." Ujar Dhilla semangat. Seraya bergegas membukakan pintu.
"Ehh, ibu hamil apa kabar." Dhilla mencium hangat kedua pipi Arsy.
Ibu hamil? Ya benar, saat ini Arsy tengah berbadan dua, dia hamil. Dan tentu saja pelaku utama yang membuat perutnya membusung tidak lain dan tidak bukan adalah Adam suaminya, saat ini kehamilan Arsy menginjak usia 7 bulan.
"Baik kok. Ibu dan Ayah di mana?" Tanya Arsy.
"Di dalam. Ayo masuk." Ajak Dhilla.
"Pelan pelan sayang." Adam memapah tubuh Arsy.
Semuanya sudah berkumpul di ruang keluarga.
"Gimana udah di USG?" Tanya Ayah.
"Sudah Ayah, dan anak nya kembar." Jawab Adam, Semua nampak tersenyum senang. "Kembar tiga." Sambung Adam.
"Hah tiga?"teriak Dhilla kaget.
"Iyah tiga." Ujar Arsy bangga. Seraya mengangkat tiga jarinya.
"Wah hebat kamu Dam. Sekali berlayar 3 pulau terlampaui." Puji Ayah.
"Arsy ngidam macam macam gak Dam?" Tanya Ibu yang baru datang seraya membawakan minuman dan beberapa cemilan.
"Uhhh. Macam macam banget Bu, dia ngidamnya yang aneh aneh." Gerutu Adam. Arsy melirik suaminya tajam.
"Ngidam apa dia? Minta ketemu so jong ki?" Sindir Dhilla.
"Lebih parah Dhill." Ujar Adam jujur.
"Apa?!" Tajam Arsy.
"Masa nih yah, malem malem dia minta di beliin empe empe palembang." Adam menjelaskan.
"Yah empe empe palembang mah banyak Dam." Ujar Ayah.
"Masalahnya dia minta di bawain sama gerobaknya di tambah si amangnya juga harus di bawa ke rumah." Cerocos Adam sedikit emosi mengingt kejadian itu.
"Hahaha, seriusan?" Dhilla menatap Arsy.
"Iyah." Jawab Arsy tanpa beban.
"Sama si amangnya?" Tanya Dhilla lagi.
"Iyalah. Udah gitu pas si amang nya dateng bawa gerobak. Eh Arsy nya malah tidur. Terpaksa aku temenin si amangnya semaleman." Ujar Adam kesal.
"Ya abis kelamaan si." Balas Arsy.
"Kenapa gak di suruh balik lagi si amang nya?" Tanya Ibu.
"Gak bisa bu. Kalau tiba tiba Arsy bangun terus nanyain kan berabe. Bisa repot Adam." Ujar Adam logis.
"Jadi tukang empe empe nya nginep?" Tanya Ibu.
"Iyah." Jawab Adam. Semua orang tertawa.
"Sabar. Jadi suami itu memang harus siaga. Apa lagi ini kehamilan pertama." Ujar Ayah bijak.
"Tapi ada yang lebih parah." Ujar Adam semangat.
"Terus aja ceritain semuanya!" Tajam Arsy.
"Iyah biarin, weleee." Adam mengejek Arsy.
"Apa?" Tanya Dhilla penuh minat.
"Masa yah, waktu itu kita berdua makan di luar, terus ke Mall. Eh pas mau pulang ke rumah, masa Arsy ngidam pengen pulang pake ojek online." Ujar Adam menjelaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Hanan (Complete)
Spiritual#240 (08-07-2018) di Spiritual. Cerita sudah lengkap yah. Kalian tinggal baca dan vote serta koment ceritanya. Masukin ke perpustakaan kalian dan jngn lupa follow Authornya hee😇.