39. Kenyataan Pahit

3K 124 36
                                    

"Jawab aku Mas. Siapa kamu sebenarnya?" Desak Dhilla. Jammil masih tetap diam.

"Aku tau semuanya Mas. Aku ingat semuanya sekarang." Dhilla menatap tajam Jammil.

"Mas tidak mengerti apa yang kamu katakan Dhilla." Ujar Jammil.

"Aku tau semuanya Mas!" Tajam Dhilla.

"Aku tau sebenarnya nama kamu adalah Alfath Mujammil Hasbalah!."

"Kamu adalah Dosen di Universitas Al-Azhar Mesir."

"Aku tahu selama di Mesir Hanan tinggal sama kamu Mas." Dhilla memajukan tubuhnya mendekati Alfath yang tertunduk.

"Siapa kamu?!"

"Di mana Hanan?!"

"Kenapa kamu tiba tiba datang dalam kehidupanku?!"

"Kenapa Hanan tudak datang di hari pertunangan kami?!"

"Apa  semua ini permainan dari kalian berdua?!"

"Jawab!"

"Jawab!"

Alfath mendekat, meraih Dhilla dalam pelukanya.

"Mas akan jelaskan semuanya sama kamu." Alfath mendudukan tubuh Dhilla. "Sudah saatnya kamu tahu semuanya." Ujar Alfath.

"Apa yang harus aku tau?" Tanya Dhilla lirih.

"Dengarkan ini semua...."

Flash Back...

Ke esokan harinya. Hanan tengah bersiap siap untuk pulang ke tanah airnya. Untuk bertemu Bunda dan Dhilla gadis yang sangat di rindukanya.

"Sudah siap?" Tanya Alfath pada Hanan.

"Sudah Mas." Hanan bergegas keluar.

"Tiket sudah di bawa?" Tanya Alfath.

"Sudah Mas."

"Pasport?" Tanya Alfath lagi. Hanan terkekeh pelan atas perlkuan Alfath.

"Kenapa?" Tanya Alfath bingung sendiri.

"Mas ini seperti Bunda saja. Bawel." Ujar Hanan menahan tawa.

"Kau ini. Mas mu ini hanya khawatir, kalau kalau tiket pesawat mu tertinggal bagaimana? Bisa gagal acara khitbahmu." Ujar Alfath menjelaskan.

"Iyah Mas iyah. Ayo berangkat." Hanan masuk ke dalam mobil di susul Alfath. Dan Alfath segera memacu mobilnya menuju Bandara.

Hanan menatap kaca mobil dengan tatapan kosong. Hanan mengangkat kedua sudut bibirnya untuk tersenyum.

"Senyum senyum terus. Memang secantik apa sih Dhilla mu itu?" Tanya Alfath.

"Dhilla itu gadis yang sangat cantik Mas." Ujar Hanan bangga.

"Mas... awas Mas!" Teriak Hanan.

Alfath menatap ke depat ada seorang pejalan kaki tepat berada di jalurnya.
Alfath membanting setirnya untuk menghindar. Mobil Alfath berputar, mengguncang penumpangnya. Sampai akhirnya mobil itu kehilangan keseimbangan dan terbalik.

Kondisi mobil yang terbalik membuat peroses penyelamatan sulit. Kedua penumpang di dalam mobil itu terluka parah. Darah mengucur di kedua tubuh mereka.

"Uhuk... uhuk..." Alfath membuka matanya, pandanganya terlihat buram, namun Alfath bisa melihat dengan jelas kondisi Hanan yang terluka sangat parah.

"Too.. tt.. tolong!." Teriak Alfath.

"Orang nya masih hidup." Teriak seseorang.

"Cepat hubungi ambulan." Ujar sesorang.

Love Hanan (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang