Drttt...
"Asalamualaikum." Ujar pemilik suara tenang di sebrang sana.
"Waalaikumusallam." Jawab Dhilla senang.
"Aku mau ketemu kamu."
"Hah, sekarang?"
"Iyah, aku di depan."
"Eh, seriusan? bentar yah."
Dhilla bergegas berlari menuruni tanggga dan keluar rumah, gadis ini mengedarkan pandanganya mencari sosok yang sedang berbicara denganya di telfon.
"Ih, kamu ga ada di luar."
"Maaf tadi kebelet pipis, jadi pulang lagi."
"Hah?ihhh apaan si Hanan."
Hanan tertawa...
"Gak lucu tau."
Dhilla bergegas kembali masuk ke dalam rumah, dengan perasaan kesal.
"Dhilla..."
"Hmmm"
"Cepat keluar, aku di depan. Aku kedinginan, di luar hujan."
"Gak mau kamu bohong."
"Aku serius." Suara itu terdengar menggigil.
Dhilla bangkit dari duduknya dan mencoba melihat dari jendela kamarnya. Ternyata benar Hanan ada di depan rumahnya. Tanpa menunggu lama Dhilla bergegas mengambil langkah seribu untuk menemui Hanan.
"Ada apa dengan anak itu?" Heran sang Ayah yang melihat Dhilla mundar mandir ke luar dari tadi.
"Hanan, kamu ngapain di sini?" Ujar Dhilla seraya memayungi Hanan yang terlihat kedinginan. Dan mulai basah kuyup.
"Aku kangen." Ujar Hanan pelan namun bisa terdengar oleh Dhilla.
"Ayo masuk." Ajak Dhilla pada Hanan, Dhilla berusaha untuk bersikap normal meskipun dalam hatinya merasa sangat senang karena ada Hanan di sini.
"Ada siapa di depan?" Tanya Ayah.
"Ada Hanan Yah, tolong Ayah temani sebentar, Dhilla buatkan Hanan minum dulu." Pamit Dhilla, Ayah bergegas menghampiri Hanan.
"Nak Hanan." Panggil Ayah pada Hanan yang sedang mengosok gosokan kedua tanganya mencari kehangatan.
"Eh, Asalamualaikum Ayah." Hanan menyalami Ayah sopan.
"Kamu kedinginan?" Tanya Ayah yang merasakan dingin di tubuh Hanan ketika bersalaman.
"Sedikit..." jawab Hanan jujur.
"Tunggu di sini, biar Ayah ambilkan pakaian." Pamit Ayah, Hanan mengangguk kecil mengiyakan.
"Di minum biar hangat." Dhilla memberikan secangkir teh hangat pada Hanan. Dan Hanan langsung meminumnya.
"Enak, manis." Hanan menatap Dhilla sambil tersenyum, Dhilla langsung merasakan panas di kedua pipinya dan tertunduk malu.
"Ibu mana?" Tanya Hanan.
"Ibu sedang menginap di rumah saudara di jogja." Ujar Dhilla menjelaskan.
"Hanan, pakai ini Nak. Ganti pakaianmu, agar kamu tidak masuk angin." Ayah memberikan Hanan baju koko dan sarung lengkap dengan pecinya.
"Terima kasih.. " ujar Hanan sedikit gugup. Dan bergegas mengganti pakaianya, di kamar tamu yang di tunjukan Dhilla sebelumnya.
"Setelah Hanan selesai, suruh dia ke ruang Shalat yah, kita Shalat Isya berjamaah, Ayah menunggu di sana." Ayah segera pergi ke tempat shalat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Hanan (Complete)
Spiritual#240 (08-07-2018) di Spiritual. Cerita sudah lengkap yah. Kalian tinggal baca dan vote serta koment ceritanya. Masukin ke perpustakaan kalian dan jngn lupa follow Authornya hee😇.