36. Menikah

2.4K 109 53
                                    

"Saya terima nikah nya Dhilla Fadhillah binti Rohman Ar'razak, dengan mahar cincin  berlian dan seperangkat alat shalat di bayar tunai." Ujar Jammil lantang.

"Bagai mana saksi, sah?" Tanya penghulu.

"SAH." Ujar semua orang serempak.

Ayah dan Ibu tersenyum haru. Akhirnya putrinya resmi di persunting oleh Jammil.
Dan yang terpenting adalah Dhilla sudah bisa melewati masa sulit dalam hidupnya, dan ini sudah saatnya Dhilla hidup bahagia.

Jammil tersenyum lega. Akhirnya gadis yang duduk di sebelahnya mulai dari hari ini adalah istrinya.

Dhilla tersenyum mentap Jammil. Di raihlah tangan suaminya itu, Dhilla mengecup punggung tangan Jammil. Setelah itu Jammil meletakan tanganya di puncak kepala Dhilla. Dan memberikan doa.

Dhilla dan Jammil terlihat sangat sibuk menjumpai satu demi satu tamu yang datang. Terlebih lagi kebanyakan tamu yang datang adalah teman teman Jammil, dan Mahasiswa, mahasiswi yang Jammil ajar.

"Kenapa?" Tanya Jammil pada Dhilla yang terlihat kelelahan.

"Nggak apa apa Mas." Ujar Dhilla berbohong.

"Capek yah? Ayo kita duduk dulu." Ajak Jammil.

"Gak usah Mas, kita harus temuin tamu tamu kamu." Tolak Dhilla.

"Ya udah, Mas mau kenalkan kamu sama teman teman dosen Mas, itu di sana." Jammil menunjuk teman temanya, yang berada cukup jauh dari mereka.

Dhilla mendesah perlahan, sebenarnya kakinya merasa perih, dan lecet karena lelah terus berjalan bolak balik.

"Ayo." Ajak Jammil. Dhilla diam sejenak.

"Tunggu Mas." Dengan malu malu Dhilla meraih lengan Jammil. Dan
Menggenggam tangan Jammil erat, Dhilla takut jika sewaktu waktu tubuhnya akan terjatuh.

Jammil melihat tangan yang melingkar di lenganya. Jammil menatap Dhilla dan tersenyum manis padanya. Sedangkan Dhilla menunduk malu dengan pipi yang merah merona.

Akhirnya Dhilla bisa bernapas dengan lega. Karena acara siang ini sudah selesai, Dhilla bisa istirahat sejenak, meskipun nanti malam Dhilla harus menghadapi acara resepsi.

*****

Dhilla duduk dengan perasaan degdegan.
Dhilla sudah berada di kamar menunggu Jammil yang sedang mandi.

Menit berikutnya Jammil keluar dengan wajah yang jauh lebih segar. Jammil keluar dengan handuk yang melingkar di setengah badanya. Sedangkan bagian atasnya bisa terlihat dengan jelas dada bidangnya, dan otot serta urat yang terlihat di kedua lenganya.

Dhilla terlihat semakin gugup. Dhilla tidak berani menatap Jammil.

"Ini baju nya Mas." Dhilla memberikan baju yang akan Jammil pakai di acara Malam ini.

"Kita shalat isa dulu yah." Ajak Jammil.

"Iyah Mas, Dhilla ambil wudhu dulu." Dhilla bangkit dari duduknya hendak ke kamar mandi.

"Argghh." Dhilla meringis kecil.

"Kamu kenapa?" Tanya Jammil khawatir.

"Dhilla gak apa apa Mas." Lagi lagi Dhilla berbohong.

Dhilla shalat berjamaah dengan Jammil. Dan ini adalah shalat pertama mereka, jammil sangat merasa bahagia saat ini. Bisa menjadi imam untuk Dhilla. Setelah selesai shalat Dhilla menyalami dan mencium tangan suaminya.

"Coba Mas lihat kaki kamu." Pinta Jammil.

"Buat apa Mas?" Tanya Dhilla. Jammil tersenyum kecil.

Love Hanan (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang