37. Titik Terang

2.1K 99 12
                                    

Kehidupan Dhilla berubah setelah menikah.
Selain sibuk dengan kuliahnya Dhilla juga di sibukan dengan gelarnya sebagai seoreng istri.

Satu tahun sudah Dhilla menghabiskan waktu bersama Jammil. Setiap harinya selalu saja ada hal romantis yang Jammil lakukan untuk Dhilla, Dhilla merasa beruntung memiliki Jammil dalam hidupnya.

Tapi mimpi itu seperti tidak pernah bosan untuk menghantui Dhilla di setiap malam. Beruntung Dhilla selalu merasa tenang saat Jammil memeluk tubuhnya ketika Dhilla terbangun oleh mimpi itu.

Berada dalam pelukan Jammil begitu hangat, begitu tenang dan sangat nyaman.
Dhilla sangat senang mendengar lantunan shalawat saat Jammil melantunkanya untuknya. Dan Dhilla sangat suka mendengar suara debar jantung Jammil saat dirinya bersandar dan berada dalam dekapan dada Jammil.

Pagi ini seperti biasa. Dhilla menyiapkan sarapan pagi untuk suaminya.

"Sarapan dulu Mas." Dhilla menyodorkan roti yang baru saja selesai ia polesi dengan selai.

"Iyah, makasih sayang." Jammil meraih dan segera memakan roti itu.

Di tatapnya Dhilla oleh Jammil.
Dhilla merasa risih sendiri dengan tatapan itu. Tapi jujur jika di tanya bagian tubuh Jammil yang Dhilla suka adalah matanya. Sorot retina itu sangat menyejukan hatinya.

"Ada apa Mas?" Tanya Dhilla gugup. Jammil tersenyum semakin lebar.

"Cantik." Ujar Jammil lirih.

"Mas ini." Dhilla tersipu malu. "Makan ajah yang bener, jangan liatin Dhilla kaya gini. Dhilla malu." Ujar Dhilla jujur. Jammil terkekeh geli.

"Hari ini kamu ngampus?" Tanya Jammil. Berhenti menghoda Dhilla.

"Iyah Mas. Tapi Dhilla mau ke super market dulu buat belanja bulanan." Ujar Dhilla.

"Biar Mas antar yah." Jammil menawarkan.

"Gak usah Mas, Dhilla bisa pergi sendiri. Lagian Mas kan harus ke kampus juga hari ini." Tolak Dhilla halus.

"Ya udah kamu hati hati yah."

"Iyah Mas."

Setelah selesai sarapan, Jammil pamit untuk pergi mengajar. Dan seperti biasa Dhilla mengantar sampai pintu depan.
Dhilla menyalami suaminya, dan Jammil mengecup lembut kening Dhilla.

Setelah Jammil berangkat, Dhilla mengemas barang barangnya dan bersiap untuk pergi.

*****

Setelah selesai kuliah, Dhilla hendak pergi ke super market untuk belanja bulanan.

Drttt... drttt... drttt...
Suara panggilan masuk di handphone Dhilla.

"Asalamualaikum."

"Waalaikumusalam."

"Dhilla, sayang bisa ke sini sekarang Nak?"

"Iyah memang nya ada apa Mah?"

"Arsy akan melahirkan sayang, dan dia mau kamu ada di sini."

"Alhamdulillah. Kalau gitu Dhilla ke sana sekarang." Ujur Dhilla senang.

Bep... bepp... bepp
Sambungan terputus.

*****

Dhilla sudah berada di rumah sakit. Menemani Arsy yang hendak melahirkan anak kembarnya. Arsy bersikeras ingin Dhilla yang membantu persalinanya. Meski Dhilla adalah mahasiswa kedokteran tetap saja Dhilla harus mendapat bantuan dari Dokter kandungan.

Love Hanan (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang