Part 11

7 0 0
                                    

Aila merasa tidak enak dengan Isfan yang marah pada Fera, dia mengambil handphonenya dan melakukan vidio call. Dia ingin melihat raut wajah Isfan yang marah, dia rindu pria itu dan dia akan men jelaskan kenapa dia pergi ke Korea.

"Assalamualaikum Fan, kamu jangan salah faham ya tentang Fera" terlihat raut wajah Isfan sangat marah saat Aila membahas Fera.

"Kalo kamu masih ngebahas dia, aku tutup ya" dengan raut wajah yang kesal Isfan menatap Aila. Sebenarnya dia tak kuasa menahan amarahnya terhadap wanita di layar handphonenya ini.

"Yaudah maaf jangan di matiin, aku kan masih kangen sama kamu. Fan, jangan marah ya. Kalo kamu marah, aku akan bakar foto jelek pas aku wisuda" Aila memamerkan wajah yang cemberut. Yang mungkin membuat Isfan semakin gemas melihat wanita itu.

"Siapa bilang jelek? Foto itu tuh, foto tercantik yang pernah aku liat. Apa perlu aku masukin foto itu di nistagram?" kali ini Isfan tidak lagi memasang wajah juteknya, dia menampilkan wajah yang bahagia dan terpancar kerinduan yang mendalam.

"Aa,,,,, Isfan. Awas aja kalo sampe di masukin ke NG. Abis kamu aku bakar hidup-hidup" ancamnya. Saat mereka melakukan Vidio Call, tiba-tiba saja ada yang mengetuk pintu kamar Aila. "Sebentar Fan, ada yang ngetuk pintu".

Ailapun langsung berjalan kearah pintu untuk melihat siapa yang mengetuk pintu kamarnya. "Aila, No gwenchana?" tanya Lee Hyun Sik atau sekertaris Lee saat pertama kali Aila membuka pintu dan Aila hanya menjawab dengan anggukan dengan wajah yang bingung melihat raut wajah Lee Hyun Sik yang sangat panik.

"Kayanya ada suara laki-laki deh Ai" ucapan Isfan membuat Aila sadar dan kembali menatap layar handphonenya. "Sekertaris Lee kenapa wajahnya panik?" tanya Aila.

"Tadi aku denger kamu teriak, makanya aku langsung lari ke sini" jelas Lee Hyun Sik, membuat Aila merasa bersalah karna berteriak.

"Choesonghamnida, aku lagi vidio call sama temen aku" Aila menundukkan kepalanya untuk minta maaf. Lee Hyun Sik mengusap kepala Aila saat dia menundukan kepalanya, dengan sedikit ragu Aila menatap Hyun Sik. "Aku kirain ada apa, yasudah kalo gitu".

Hyun Sik pun pergi meninggalkan kamar Aila, baru beberapa melangkah dia terhenti karna panggilan seseorang. "Jamkkanman " Aila mengarahkan ponselnya kearah Ler Hyun Sik, tentu dengan Aila di sampiing Hyun Sik. "Isfan, kenalin dia Lee Hyun Sik biseonim  and biseonim, geunamja nachingu= dia teman laki-lakiku".

Hyun Sik langsung menunduk beberapa derajat mengarah ke Isfan. "Annyeonghaseyo" sapa Hyun Sik dengan ramah dan tidak lupa senyum khasnya yang sangat tampan.

"Dia ngomong apa sih Ai?" tanya Isfan dengan wajah yang bingung karna dia memang tidak mengerti ucapan pria asing di layar handphonenya. "Hay, can you speak englis?" tanya Isfan lagi.

"Yes, you friends Aila?" Hyun Sik sangat merhatikan wajah Isfan saat di tanya apakan dia teman Aila. "Yaa,,, more than friend, im brother Aila" jawabnya dengan nada yang sedikit meninggi.

Hyun Sik menatap Aila sekilas lalu kembali melihat ke arah Isfan. "Oh, brother? My name is Lee, Lee Hyun Sik" Hyun Sikpun memperkenalkan dirinya ke Isfan. "My name Isfan, Isfan Farabi, nice to meet you".

"Me too, sorry i have to go. Aila aku mau nyiapin berkas untuk besok, bay" setelah Hyun sik tak terlihat di layar handphone Isfan, dia langsung meneriaki nama Aila dengan keras, bahkan suaranya sangat sangat nyaring di telinga Aila, seakan dia sedang berteriak di dekatnya.

"Jadi kamu tinggal sama cowok? Aku bakalan ngasih tau mamah sama papah kamu, yaampun Aila kok kamu berani sih. Ya Allah Aila" Isfan terlihat sangat frustasi karna terus mengacak rambutnya dengan kesal. "Bilang aja, ga takut tuh" Aila langsung mematikan sambungan telfonnya sepihak, membuat Isfan semakin kesal.

Aila VarishaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang