Memory Of Life

12 0 1
                                    


by Rani

Nadira terus menangis dipelukan Gerald. Ia masih tidak percaya bagaimana mungkin posisinya saat ini menyakiti orang lain. Hubungannya terlihat bahagia, tapi nyatanya Gerald terlalu banyak menyembunyikan fakta. Fakta yang menyakiti Nadira.

Terlalu banyak kepalsuan dihubungan mereka. Entah Nadira yang terlalu lugu  atau bodoh, berbulan-bulan menjalani hubungan yang palsu.

Ternyata status bukan hal yang nyata untuk meyakinkan kesetian seseorang. Gerald yang terlalu pintar bersandiwara, dan bodohnya Nadira selalu percaya.

Gerald mengusap punggung Nadira menenangkan gadisnya yang terus menangis. Menangis saat mengetahui fakta yang menyakitkan.

Gerald menyentuh pipi Nadira saat gadis itu melepaskan pelukannya, mengusap perlahan lalu menghapus jejak air mata di sana.

Nadira memejamkan matanya sejenak kemudian menyunggingkan seulas senyumnya.

Ia mengigit bibir bawahnya menyiapkan dirinya untuk mengakhiri semuanya.

"Kita putus aja ya."

Hingga kata itu yang keluar dari mulut Nadira, ia kembali menangis dan memeluk Gerald erat.

Nadira sangat mencintai Gerald namun ia tidak bisa meneruskan hubungannya saat dirinya berada di posisi sebagai orang ketiga dalam hubungan seseorang. Gerald membuatnya jatuh cinta lalu kemudian membuatnya benar-benar jatuh seperti saat ini.

Dan di sisi lain tanpa Nadira ketahui Gerald juga meneteskan air matanya saat Nadira mengucapkan kata itu. Gerald mencintai dua orang wanita sekaligus, Nadira dan Sheila.

Nadira sebagai selingkuhan Gerald, fakta menyakitkan untuk Nadira. Namun nyatanya juga menyakitkan untuk Gerald, karena harus melepaskan Nadira yang sudah masuk ke hatinya.

Hingga akhirnya mereka sama-sama mencintai tapi memilih untuk pergi. Membiarkan Gerald dan Sheila bahagia seperti sebelum ada dirinya, dan ia mencari kebahagiaannya sendiri nantinya.

=END=

Hostoire CourteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang