The Judge Of His Mom

891 146 34
                                    

•••

Judulnya aja udah nyesek :"

•••

Pinky POV

Semua perlengkapan yang gue beli di mall bareng Kak Mingyu udah hampir terpasang semua diruang tamu rumah gede ini.

Kalo gue perhatiin mukanya Kak Mingyu tuh datar aja, gak ada ekspresi sedih apalagi bahagia.

"Kak.." mulai gue.

"Apa?" tanya dia yang lagi sibuk nuang sirup kegelasnya.

"Lo tulus kan mau ngelakuin ini?" tanya gue pelan. Takut dia marah.

Dia cuma ngangguk samar nandain kalo sebenarnya dia tuh gak niat.

"Gue tahu kok kalo sebenarnya lo gak niat. Tapi, tenang aja Kak. Gue disini. Disamping lo. Janji! Gak akan ninggalin lo!" kata gue.

Gue perlahan genggam tangan Kak Mingyu, dia gak nolak.

"Makasih, Pink.."

Gue ngangguk mantap.

"Sama-sama, Kak. Mulai sekarang kita bakalan jalanin semuanya bareng-bareng, ok?"

...

Author POV

"Lo udah ngabarin rumah bakal pulang telat?" tanya Mingyu.

"Udah. Kata Mama gapapa, asal nanti lo yang anter balik." kata Pinky tenang.

Mingyu hanya mengangguk lemah, mendapati fakta kalau sekarang sudah pukul 7 malam.

Dan Mamanya belum juga datang.

Kata Bi Inah sih, Mamanya hari ini akan pulang. Tapi, gak tahu akan sampai rumah jam berapa.

Mingyu kasihan melihat Pinky sekarang, tidur-tiduran disofa cuma buat nemenin Mingyu ngasih surprise yang sebenarnya kalo dipikir-pikir konyol juga.

Secara Mamanya dengan dirinya tak pernah punya hubungan bagus beberapa tahun belakangan.

Sekali menyapa pun tidak.

Ditambah pertengkaran saat Pinky datang kerumah tempo lalu.

Semakin runyam saja jadinya..

"Pink, pulang aja ya?" Mingyu mendekati Pinky, perlahan mengusak surai hitam milik gadis itu.

Pinky hanya menggeleng pelan, tanda tak mau.

"Gak mau ah! Gue kan mau jadi saksi." keukeuh Pinky. Bibirnya mencebik.

"Tapi kan udah malem. Nanti lo malah kecapekan." kata Mingyu.

"Gak mau.. Gapapa kok, Kak! Gue kan strong girl." Pinky menunjukkan cengiran andalannya.

Itu lho, yang selalu bisa bikin Mingyu kena serangan penyakit gula mendadak.

"Lagian kayaknya dia juga gak bakal dateng." gumam Mingyu pasrah.

Jujur saja, untuk memaafkan kedua orangtuanya sama sekali tak pernah terpikirkan diotaknya.

Untuk apa? Takkan ada gunanya.

Ia melakukan semua hal ini hanya untuk Pinky. Bukan agar gadis itu mengakui Mingyu anak yang kuat.

Tapi, agar gadis itu tak lagi merasa kecewa karena 'usaha'-nya menyadarkan Mingyu sia-sia.

Hanya untuk Pinky..

•••

Author POV

Kakak Tingkat • GyuPink ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang