Mulai Menerima ; Rencana Operasi

712 111 46
                                    

•••

Pinky POV

Semenjak kejadian ceramah mendadak gue itu, Tante Sojung udah gak pernah lagi ngatain gue Jalang.

Yah, seenggaknya gue lega.

Karena bagaimanapun, gue emang bukan yang kayak Tante Sojung pikir, kan?

"Jadi.. Tumor, Gyu?"

Puji Tuhan lagi kalau sekarang Tante Sojung sama Kak Mingyu udah mulai akrab lagi.

"Iya, Ma.. Tumor. Beberapa hari lagi Mama bakalan dioperasi. Mama harus kuat ya, demi Mingyu?!"

Tante Sojung mengangguk; "Mama selalu berusaha untuk kuat selama ini, Sayang. Maafin Mama yang gak pernah berpikir dari sudut pandang kamu. Mama terlalu egois, Mama sadar."

"Ma.. Sejahat apapun Mama nyakitin hati Mingyu. Tetep aja rasa sayang Mingyu sama Mama jauh lebih dominan dibanding rasa kecewa sama marah Mingyu. Mingyu sayang sama Mama. Serius. Mingyu gak pernah main-main bilang sayang sama seseorang."

Yah, beberapa kali drama singkat ini terjadi; dan setiap episodenya berhasil bikin air mata gue keluar.

"Tante? Makan dulu, ya?"

"Tidak usah, makasih."

Yah, tapi masih sama saja.

"Ma.. Pinky yang selama ini selalu jagain Mama. Mingyu bersyukur bisa sayang sama orang se-malaikat Pinky. Jadi, please.. Mama mau Mingyu berubah, kan? Tolong sayangi Pinky kayak gimana Mama sayang sama Mingyu."

"Ah.. Kak, gak usah dipaksa. Mungkin Tante Sojung belum laper."

Gue senyum. Yah, harus senyum.

Gak, bukan buat pencitraan, bukan juga suatu kewajiban. Tapi, sudut hati gue merasa gue harus kuat.

Semuanya pasti akan berakhir.

"Mingyu? Bisa kamu tinggalin kita berdua? Mama mau bicara sama wanita cantik ini."

•••

Pinky POV

"Tan-Tante? Mau bicara apa?"

Gue gugup. Sumpah!

Tante Sojung menghela napas berat sebelum bicara;

"Pinky.. Apa masih bisa termaafkan semua kesalahan saya selama ini ke kamu?"

Gue mutusin buat dongakkin kepala. Mandang wajah Tante Sojung yang frustasi banget sekarang.

Perlahan, gue ngangguk. "Saya gak pernah benci kok sama Tante, serius! Tapi, kenapa tiba-tiba?"

Tante Sojung tersenyum. "Karena Sojung yang bodoh ini baru saja menyadari, kalau Pinky bukanlah cantik parasnya saja. Tapi, hatimu juga seperti berlian, Nak.."

Gue senyum. Lebar. Kali ini lebih lebar. Lega sama apa yang barusan Tante Sojung utarain tentang gue.

"Terimakasih, Tante. Jadi, apa saya boleh berada disisi Kak Mingyu lebih lama? Saya janji, gak akan pernah nyakitin hati Kak Mingyu, juga Tante tentunya.."

Tante Sojung tersenyum lagi, cantik banget. "Tentu saja, Sayang. Sekali lagi Tante minta maaf. Dan, bisakah jangan terlalu formal sama Tante? Calon menantu, kan? Kkkk~"

Sumpah demi apapun, tawa Tante Sojung bener-bener indah. Sama kayak tawa Mama gue.

Iya, gue cuma lesbian ke Mama. Dan, sekarang ada Tante Sojung yang bikin gue belok juga.

"I-Iya, Tante.. Pinky janji akan jadi calon menantu yang baik. Kkkkk~"

Berakhir dengan tawa kami berdua yang menggema diseluruh ruangan.

Kakak Tingkat • GyuPink ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang