Cih-Mama? { Mingyu Concentrate }

735 106 25
                                    

Bau-bau konflik nih, yagak?

•••

Seperti yang kita semua tau..

Seorang Mingyu tak pernah benar-benar mengenal apa yang orang lain sebut dengan—Mama.

•••

Author POV

Selesai dengan urusan mengantar 'Tuan Puteri'-nya pulang kerumah ( re : Tuan Puteri yang sedang ngambek karena malu dipanggil Tuan Puteri ) Mingyu langsung tancap gas pulang kerumahnya.

Ah, lupa—maksudnya nerakanya.

Ya, kan?

Ah, sekali ini saja lupakan segala hal yang tidak berhubungan dengan Pinky—untuk Mingyu.

Mingyu tak ingin lelah lagi.

•••

Mingyu POV

"Akhirnya pulang juga kamu."

Pas gue buka pintu, ada suara Ma—eh, maksudnya suara wanita.

Wanita gak jelas. Datang darimana kali?

"Oh? Nungguin gue?" tanya gue sarkas.

"Iya. Mama nungguin kamu."

"Cih—Mama?"

"Sehebat apasih jalang itu muasin kamu?"

Anjing. Bangsat.

Gue gak mau ribut sumpah, jadi gue biarin aja jalang yang sebenarnya berkoar-koar gak jelas.

"Sampai lupa dunia ya, kamu. Sehebat apa Mama tanya?"

"Stop hina-hina Pinky gak jelas kayak gitu, anjing. Jalang-nya itu lo!"

"Mingyu! Ini Mama kamu!"

"Gak pantes gelar seorang Ibu buat orang gak berguna kayak lo! Dari sejak gue dilahirin pun, hidup gue udah rusak! Udah gak punya masa depan! Stop bilang kalo lo itu seorang Ibu sedangkan hidup lo aja gak bener kayak gini! Nyesel gue pulang kalo tau ada orang gak waras dineraka ini."

Gue banting pintu keras.

Ninggalin Sojung.

Ninggalin orang yang ngaku sebagai Ibu, sedangkan hidup dirinya sendiri gak pernah jauh-jauh dari kata buruk.

•••

Author POV

Kalau kata Mingyu; stop hina-hina Pinky—untuk Mamanya.

Nah, disini saya mau bilang; kalau apa yang dia ucapkan selama ini ke Mamanya—yang sumpah demi apapun benar-benar menyakitkan, kan?

—apa yang diucapkan oleh Mingyu adalah cerminan. Cerminan dari apa yang selama ini ia tangkap didalam hidupnya.

Bisa kita lihat, keluarganya tak pernah berada dalam fase baik, dalam artian bahagia. Dari semenjak awal memutuskan untuk berumah tangga, Jongin dan Sojung tak pernah benar-benar sepenuhnya menggunakan hati untuk saling mencintai.

Hingga akhirnya memutuskan untuk berpisah pun, Mingyu tak pernah mendapatkan kasih sayang. Kalian tau itu semua, bukan?

Jadi, Mingyu yang selama ini kalian kenal sebagai pribadi kuat juga kasar dicerita ini, sebenarnya tak pernah lebih kurang dari seseorang yang kesepian.

Kalau kata Mingyu; stop hina-hina Pinky—untuk Mamanya.

Disini, saya hanya ingin menegaskan; jangan hina-hina Mingyu—untuk para pembaca.

Karena sejatinya, semua hal yang menyangkut keluarga, akan membuat orang sekuat manapun akan terlihat rapuh. Sungguh.

•••

Hai~

Sedikit lagi mau selesai nih, Guys..

Happy ending-in gak?!

Hehe, Vomment Guys!!!

Published : March, 01st 2018

Kakak Tingkat • GyuPink ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang