•••
Chapter ini panjang sih kayaknya..
•••
Pinky POV
Gue gak berhenti nangis saat mutusin langsung pergi dari rumah Kak Mingyu tadi.
Terlanjur sakit hati tahu gak sih?
Gue capek. Kalo emang takdir dari sananya gue emang gak bisa barengan sama Kak Mingyu kenapa kita berdua harus nentang takdir?
Ah, bukan kita berdua. Tapi, cuma gue.
Cuma gue yang keukeuh bisa ngubah Kak Mingyu jadi kayak dulu lagi.
Tapi, nyatanya apa? Gak bakal ada hasilnya, Pink.. Cuma lo yang bakal capek.
Ini udah malem, terus gue pulangnya gimana astaga?
Ojek online? Ah, coba dulu deh.
Gue nyari driver dan sialnya gak ada sama sekali yang nerima pesenan gue.
Gue takut banget ini dihalte sendirian gini, telpon Sinbi aja kali ya?
"Halo, Bi?" suara gue serak.
"Kenapa, Pink nelpon malem-malem?"
"Bisa jemput gue dihalte deket cafe biasa kita kumpul, gak?"
"Ngapain lo malem-malem disana?"
"Bi, hiks.. Sinbi, gue capek.."
•••
Author POV
"Pink.."
Pinky mendongak takut-takut saat menyadari ada mobil yang berjalan merapat kepadanya tadi.
Ia langsung menghambur kepelukan Sinbi saat sadar kalau yang memanggilnya adalah sahabatnya.
"Bi.. Hiks.. Hiks.."
"Pink, pulang dulu ya, ini udah malem. Gue anterin kerumah, nanti lo cerita ada apa, ok? Gue nginep rumah lo malem ini."
Pinky hanya mengangguk sembari sesenggukan. Masih sedih.
Mereka berdua masuk kedalam mobil merah norak milik Sinbi. Lalu Sinbi melajukan mobilnya kerumah Pinky.
"Pink, udah jangan nangis ahh.." hibur Sinbi melihat Pinky masih menangis.
"Gue capek, Bi.." sahut Pinky pelan.
"Kak Mingyu, ya?" tebak Sinbi.
Pinky hanya mengangguk lemah, tak bisa mengekspresikan dengan kata-kata sebenarnya ada apa dengannya sekarang?
Mingyu bukanlah siapa-siapanya, hanya kating yang sedang ia dekati.
Mereka bahkan belum pacaran, hanya saling baper-membaperi. Lalu kenapa Pinky bisa selelah ini hanya karena mengingat Mingyu?
"Maafin kita ya, Pink udah bikin lo sakit kayak gini." kata Sinbi masih fokus menyetir.
"Ke-kenapa?" tanya Pinky dengan suaranya yang serak.
"Karena kita yang udah deket-deketin lo sama Kak Mingyu sialan itu! Harusnya kita sadar kalo dia emang gak baik buat lo! Lo diapain aja Pink sama dia. Lo harus cerit---"
"Bi, pelan-pelan.." sahut Pinky sedikit terkekeh.
"Anjing emang tuh orang! Ngebiarin lo gitu aja dihalte sendirian kayak tadi malem-malem gini. Kalo ada apa-apa siapa yang mau tanggung jawab, hah? Gak punya otak emang tuh orang!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Tingkat • GyuPink ✓
FanfictionPinky yang notabene anak manja tiba-tiba 'harus' deket sama anak broken home semrawutan yang gak lain adalah Kakak Tingkatnya dikampus. warn!! alternative universe bahasa semi-baku out of character latar tempat ; Indonesia Highest Rank : #1 gyupink...