Membuatmu untuk menetap nyatanya tak semudah untuk membuatmu terus menatap.
-Fake Nerd-
***
Setelah pulang sekolah, Vanesa dan Diva berencana pergi ke salah satu mall di pusat kota untuk membeli novel yang sudah lama diinginkan keduanya.
"Div, kita mampir di kafe deket sekolah dulu ya," ajak Nesa setelah keluar dari gerbang sekolah.
Diva menaikkan salah satu alisnya. "Lah ngapain, Nes?"
"Gue ada urusan sebentar."
Vanesa dan Diva berjalan kurang lebih dua puluh meter dari SMA Cakrawala. Letak tempat yang mereka tuju sekarang memang cukup strategis karena berada di tengah-tengah jalan raya besar.
Pelayan kafe menyambut ramah kedatangan Vanesa dan Diva. "Selamat sore, Kak Nesa."
Diva makin bingung. Memang, mendapat sambutan ketika masuk ke suatu kafe adalah hal yang normal, tapi kenapa nampaknya semua pelayan di sini sangat menghormati dan memperlakukan Nesa lebih daripada sekadar pelanggan biasa
"Eh, Nes, kok mereka tau nama lo? Terus kenapa mereka hormat benget sama lo?" bisik Diva.
Vanesa hanya menanggapi dengan tersenyum. "Ini kafe gue."
"Hah!" Tentu saja Diva sangat syok karena mengetahui rahasia lain dari kehidupan Vanesa.
Karena teriakan Diva, kini seluruh mata pengunjung kafe menatap tajam ke arah mereka karena merasa terganggu.
"Ish ... lo kebiasaan banget teriak-teriak kayak di hutan," gerutu Vanesa, tak habis pikir dengan kebiasaan nyeleneh sang sahabat.
Diva hanya menampilkan senyum polos tanpa rasa bersalah. Vanesa lantas menarik tangan Diva untuk naik ke lantai dua, menuju ruangan pribadinya.
Diva memandang takjub desain interior ruangan Vanesa yang sangat elegan. Dia kagum karena sahabatnya ini bisa memiliki kafe sendiri di usia semuda ini.
"Sebenarnya ini hasil dari kerja part-time dan uang tabungan gue. Gue juga dibantu sama kakak sepupu gue."
Diva berjalan dan duduk di sofa. "Emang kerja part-time lo apa? By the way, kakak sepupu? Kakak sepupu lo emangnya sekarang di mana?"
"Dari saat gue kelas tiga SD, gue kerja sebagai model, bahkan sampai sekarang, tapi sekarang gue udah ngurangin jadwal pemotretan soalnya harus ngurus kafe. Kakak sepupu gue sekarang lagi ambil S1 di Australia. Dia seumuran sama Kak Viko, tapi karena dia cerdas, dia ngambil kelas akselerasi," jelas Vanesa.
"Hebat lo, Nes. Di usia lo yang masih terbilang sangat muda, tapi udah sukses kayak sekarang ini. Gue tebak pasti dia ganteng banget, penasaran gue sama orangnya," ucap Diva sambil menerawang membayangkan wajah rupawan kakak sepupu Nesa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Nerd ✔
Teen FictionJika kamu berkomitmen mencintai orang yang tak peduli terhadap rasamu, maka konsekuensi yang akan kamu dapatkan adalah sakit hati berkali kali -Anisarumw8- #2 dalam Teenfiction (13/11/2018) #3 dalam Fiksi Remaja (21/10/2018) #1 dalam Fake Nerd (30...