PART 4

13K 1.1K 21
                                    

'Adria POV'

Aku sangat terkejut melihat adegan yang ada di depan mataku. Meskipun kurangnya cahaya dalam ruangan ini, namun aku dapat melihat dengan jelas Caleb dan seorang pria yang pasti kekasihnya sedang berciuman di sofa. Karena takut ketahuan, aku melangkah mundur dengan pelan.

Setelah aku rasa cukup jauh dari mereka, akupun berbalik. Tapi karena
masih samar-samar cahaya di ruangan ini, kakiku tersandung meja kecil yang ada di sudut ruangan sehingga aku jatuh tersungkur dan termos berbahan stainless steel yang aku pegang terlepas dan menimbulkan suara bising.

Seketika aku panik sambil memegang sebelah lututku yang terasa sakit.
"Auww...." kataku meringis pelan

Tiba-tiba ruangan terang karena cahaya lampu. Pasti Caleb sudah ada di belakang dan rasa takut menghinggapiku. Aku berusaha menghilangkan rasa panik ini.

"Apa yang kau lakukan di sini" suara marah Caleb dapat
kudengar di belakangku

Aku menoleh ke belakang dan berusaha memasang senyum.
"Aku tadi mengambil air panas di dapur karena tidak melihat dengan jelas aku tersandung" kataku tidak sepenuhnya jujur.

"Apa kau tidak bisa menghidupkan lampu? Kau ini sudah mengganggu!" tuan Caleb menatapku tajam

"M...maafkan aku tuan" kataku sambil menatapnya dan kekasihnya bergantian dengan setengah menunduk

"Sudahlah Caleb, kau jangan marah lagi. Lihat anak ini, dia hampir menangis" kata kekasihnya

"Tapi dia sudah mengganggu kita, Jean" kata Caleb dengan kesal

"Dia tidak sengaja. Kau lihat, lututnya sepertinya sakit" kata Jean begitu yang kudengar tadi namanya, datang menghampiriku

"Siapa namamu?" tanyanya padaku dengan ramah

"Adria"

"Apa lututmu sakit, Adria?"

"Ya...tadi terbentur kelantai saat aku terjatuh" kataku dengan senyum pucatku

"Caleb, apa kau punya obat untuk kakinya"

"Aku tidak tahu. Pelayan yang tahu" kata Caleb dengan cuek tanpa melihatku

"Tidak apa-apa tuan. Besok saja aku obati. Sebaiknya aku kembali kekamarku" kataku berusaha bangkit

"Aku akan membantumu kekamar" katanya memegang lenganku

"Tidak usah tuan. Aku bisa sendiri. Terima kasih" kataku sambil mengambil termos di lantai lalu berjalan menuju kamar.

Lalu kudengar suara mereka dari dalam kamar. Sesaat kemudian sudah tidak terdengar lagi. Sepertinya tuan Caleb marah sekali kepadaku. Tapi memang wajar dia marah karena aku sudah mengganggu mereka yang tengah berciuman.

Tadi pagi, tuan Caleb sedikit berbeda. Dia terlihat lebih baik dari sebelumnya. Tidak marah-marah dan mengesalkan seperti tadi. Aku merasa dari awal tuan Caleb tidak menyukaiku. Dia selalu berkata kasar dan membuatku sedih.

Dan apa itu tadi? Dia mencium seorang pria. Ternyata dia seorang gay. Meskipun dua orang pria saling berpelukan mesra bahkan berciuman, itu adalah hal yang biasa bagiku karena aku tinggal di Perancis. Sebuah negara yang sudah melegalkan pernikahan sesama jenis.

Yang membuat aku terkejut adalah karena yang berciuman dengan seorang pria adalah tuan Caleb. Aku pikir dia tidak gay seperti Clayton.

Tuan Caleb sangat berbeda dengan Clayton. Walaupun wajah mereka berdua sangat identik tapi watak mereka sangat berbeda. Clayton wataknya lebih lembut, penyayang dan suka bercanda. Sedangkan tuan Caleb sangat kasar, angkuh dan jahat menurutku.

BelovedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang