PART 19

6.3K 512 14
                                    

Penggalangan dana kedua akhirnya di gelar. Semua orang-orang sudah memenuhi lapangan sebagai tempat acara. Dan kali ini lebih ramai dari penggalangan dana yang pertama karena di buka untuk masyarakat umum.

Stand-stand berdiri kanan dan kiri dengan bermacam-macam barang dan benda yang di jual. Di tengah-tengah stand-stand tersebut ada bermacam-macam makanan juga di jual untuk para pengunjung yang datang untuk membeli atau hanya sekedar melihat-lihat saja.

Malam ini giliran Adria dan Alex berjaga di stand penjualan pakaian anak-anak. Mereka sedang sibuk melayani beberapa orang yang sedang membeli dan diantaranya ada Edward dan Alvie yang juga datang di acara ini sedang memilih pakaian untuk Aiyana.

"Alex....." panggil seseorang membuat Alex langsung menoleh kebelakang.

Begitu melihat orang yang memanggilnya membuat Alex terkejut.

"Apa kabar....?" tanya Andrew pada Alex yang masih mematung menatapnya.

Akhirnya Alex tersadar.
"A...aku baik-baik saja." jawab Alex dengan gugup. Jantungnya berdebar seketika.

"Apa yang kau lakukan di sini...?" tanya Alex dengan wajah bersemu. Dalam hatinya Alex masih merindu kan Andrew.

"Aku ingin melihat acara ini dan sekalian ingin membeli pakaian bayi." jawab Andrew.

"Pakaian bayi...?" tanya Alex pelan merasa heran.

"Sayang....kemarilah....." panggil Andrew pada wanita yang sedang berdiri di stand sebelah.

Wanita itu datang mendekat dan Andrew langsung merangkulnya.
"Istriku ingin membeli pakaian bayi padahal hamilnya belum begitu besar. Tapi dia tetap memaksa." ujar Andrew tersenyum.

Seketika senyum di wajah Alex menghilang. Wajahnya berubah sedih. Dia meremas ujung pakaiannya dengan kuat untuk menahan emosinya. Dada Alex seperti di tusuk dan rasanya sakit sekali. Meski begitu, Alex menguatkan diri untuk tetap tersenyum.

Sementara Sea yang lagi menikmati makanan bersama Bruce berada agak jauh dari stand yang di jaga Alex, melihat Alex sedang berbicara dengan Andrew dan istrinya.

"Sialan, kenapa dia datang kemari." maki Sea pelan.

"Kau bilang apa Sea..." kata Bruce.

"Lihat itu..." ujar Sea sambil mengangkat wajahnya untuk menunjukkan orang yang bersama Alex.

Lalu Bruce melihat orang yang di maksud oleh Sea.
"Andrew...." ujar Bruce.

"Dia datang bersama istrinya." lanjut Bruce.

"Kau lihatkan keadaan istrinya. Padahal mereka barusan menikah. Memang dasar laki-laki brengsek." kata Sea marah.

Dari kejauhan Sea memperhatikan Alex dan merasa sangat kasihan dengan temannya itu. Ingin rasanya Sea menghampiri Andrew dan mengusirnya tapi jika dia melakukan itu maka akan terjadi keributan. Tapi Sea tahu siapa yang dapat menolong Alex keluar dari situasi yang menyedihkan itu.

"Hey baby....apa semuanya lancar....?" ujar Kane tersenyum lalu memeluk pinggang Alex.

"Kane...." gumam Alex.

"Maaf...aku ada perlu dengan kekasihku ini sebentar." ujar Kane karena melihat Alex yang hampir menangis.

Sea langsung menggantikan posisi Alex yang telah di tarik Kane keluar dari tempat itu.

"Hai Andrew...." sapa Sea dengan senyum palsunya.

Sambil menarik tangan Alex, Kane membawa Alex ke sebuah bangku taman yang ada di bawah pohon.

Alex duduk dalam diam, airmatanya mulai mengalir deras melewati pipinya. Kane berdiri di samping Alex sambil memasukkan kedua tangan nya ke dalam kantong celana. Memberikan waktu sepuasnya bagi Alex untuk menumpahkan semua emosinya.

BelovedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang