Di arena latihan berkuda, Stuart sedang menunggangi seekor kuda liar yang tengah berlonjak-lonjak beringas dengan kakinya menendang-nendang kebelakang
saat Stuart berusaha menjinak kan kuda itu.Menjinakkan kuda liar bukanlah hal yang mudah. Harus di lakukan oleh seorang profesional dengan keahlian dan tentu juga nyali yang tinggi. Butuh waktu beberapa jam untuk menjinak kan kuda.
Ini bukan pertama kalinya bagi Stuart untuk menjinakkan kuda tapi dia masih kewalahan.
Sementara kedua saudaranya hanya menonton Stuart dari balik pagar besi.
"Kenapa bukan kau yang menjinakkan kuda?" tanya Joey.
"Apa kau lupa kalau terakhir kalinya aku berusaha menjinak kan kuda yang di kirim dari Backwell membuatku harus beristirahat selama dua minggu. Beruntung tulang punggungku tidak patah." Mark jadi teringat kejadian setahun yang lalu.
"Waktu itu aku sangat takut kau akan mengalami cedera yang parah." sela Joey.
"Kejadian itu semacam peringatan bagiku. Untuk sementara ini aku belum mau menjinakkan kuda." ujar Mark dengan nada sedikit kecewa karena dia sangat suka hal-hal yang menggunakan nyali tinggi.
Meskipun membutuhkan waktu yang lama kuda itupun mulai jinak. Stuart menunggangi kuda tersebut berkeliling arena latihan beberapa kali.
Tanpa di duga, Stuart jatuh dari kuda. Melihat Stuart jatuh, Joey merasa sangat heran.
"Kenapa dia bisa jatuh?" tanya Joey dengan mimik heran.
Mark hanya menggeleng. "Dasar konyol."
Dan yang membuat Joey bertambah heran, entah dari mana tiba-tiba Cody masuk ke arena berlatih dan membantu Stuart.
"Lho....dia datang dari mana? Sejak dari tadi aku tidak melihatnya?" kata Joey keheranan begitu melihat Cody.
"Cody sudah datang setelah setengah jam Stuart berusaha menjinakkan kuda dan dia terus memperhatikan Stuart. Kau saja yang terlalu sibuk dengan handphonemu."
Lalu Mark tersenyum geli karena melihat wajah Stuart yang kelihatan senang karena Cody khawatir padanya.
"Mark....kenapa kau tertawa...apanya yang lucu?" tanya Joey menjadi kebingungan.
"Kau ini....kenapa kau lambat sekali....?" kata Mark kesal.
"Aku lambat?....apa maksudmu Mark..."
"Dasar payah....nanti saja aku beritahu..."
Stuart sudah berada di dalam kantor. Cody sedang mengolesi antiseptik di lengan Stuart yang terluka. Stuart meringis begitu antiseptik menyentuh lukanya.
"Apa kau baik-baik saja Stuart?"
tanya Joey."Ya..." Stuart menjawab sambil mengangguk.
"Aku heran padamu. Kenapa kau bisa jatuh? Kuda yang kau tunggangi tadi sudah jinak." celoteh Joey. Stuart hanya diam saja menanggapi perkataan Joey.
"Dan kau Cody, kapan kau datang kesini. Aku tidak melihatmu."
"Saya datang membawa makanan untuk kalian. Tuan Mark yang menyuruhku." ujar Cody.
"Ohh....kau seharusnya bilang padaku Mark."
"Kenapa aku harus bilang padamu. Dia hanya membawa makanan."
"Tuan Stuart....apa tuan masih di sini atau mau pulang untuk beristirahat." tanya Cody.
"Aku akan pulang saja. Kau ikut denganku." ujar Stuart.
"Kalian berdua tinggal saja di sini. Nanti tuan Harry Phillips akan datang. Aku sudah memisahkan beberapa kuda yang akan di belinya."
"Baiklah Stuart....serahkan pada kami." Lalu Stuart dan Cody beranjak meninggalkan perternakan kuda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beloved
Romance⛔21+ Karena kematian adik kembarnya, Caleb yang tampan dan angkuh bertemu dengan Adria yang polos dan imut. --- Highest Rank. #3 in guyxguy #37 in gaystory #37 in malexmale cover by @lolyyvina