PART 8

10.9K 900 14
                                    

'Author POV'

Adria masih menutup matanya saat mereka berdua menyudahi ciuman. Ini adalah sesuatu yang baru baginya. Ini adalah ciuman pertamanya. Ciuman yang membuat jantungnya berdebar-berdebar, sekujur tubuhnya gemetaran dan membuatnya sulit bernafas.

Tapi yang Adria tidak mengerti adalah ciuman ini juga membuatnya serasa melayang dan Adria menikmatinya.

"Adria....Adria...." tangan Caleb merengkuh wajah Adria dan memanggilnya pelan.

Seketika Adria tersadar dengan wajah yang sangat merona, bibir merah membengkak dan basah akibat lamanya mereka berciuman.

"Dari caramu berciuman, aku senang jadi yang pertama bagimu" bisik Caleb

Mendengar ucapan Caleb, Adria menunduk tersipu malu. Caleb menyentuh dagu Adria agar mereka saling bertatapan kembali.

"Jangan perlihatkan wajahmu yang seperti ini pada orang lain, selain aku" Caleb tersenyum gemas melihat Adria.

"Iya..." jawab Adria seperti terhipnotis
Lalu Caleb mengecupnya kembali.

"Hujan sepertinya sudah reda, sebaiknya kita melihat-lihat lagi hewan yang ada di sini" Caleb menggandeng tangan Adria tanpa memperdulikan tatapan orang-orang yang ada di sana.

💓💓💓

'Adria POV'

Pagi ini malas bagiku untuk bangun, bukan karena hari ini kami semua di liburkan karena para pengajar kami sedang rapat, tapi karena aku tidak ingin bertemu dengan Caleb.

Aku sangat malu jika bertemu dengannya setelah apa yang terjadi di kebun binatang semalam. Kami berciuman. Aku bahkan malu-malu seperti anak perempuan.

Tapi kenapa Caleb menciumku? Apa Caleb menyukaiku? Hanya karena dia menciumku bukan berarti dia menyukaiku. Akhir-akhir ini Caleb memang lebih perhatian padaku tapi aku tidak ingin salah memahami sikapnya.

Sekitar satu jam berlalu aku keluar dari kamar setelah mencuci wajahku.
Pasti Caleb sudah berangkat kekantor dari tadi pikirku. Aku melangkah menuju sebuah ruangan yang terdapat beberapa alat-alat untuk berolahraga. Sebelum membersihkan diri, aku ingin berolahraga sebentar.

Sesampainya aku di ruangan, kulihat Caleb sedang menggunakan treadmill. Sepertinya Caleb sudah lama berolahraga, keringat sudah membasahi separuh kaos tanpa lengan yang di pakainya.

"Caleb...." aku menyebut namanya pelan. Kupikir Caleb sudah berangkat kerja.

Caleb langsung menoleh ke arahku begitu menyadari kehadiranku.
"Adria...apa kau ingin berolahraga juga?"

"Iya..." aku menaiki sepeda statis dan langsung mengayuhnya.

Caleb mematikan treadmillnya dan mendatangiku.
"Kenapa kau belum berangkat kerja?" tanyaku tanpa menatapnya berusaha menutupi kegugupanku.

"Kau lihatkan kalau aku tadi berolahraga?" Caleb terkekeh dan  membuatku jadi salah tingkah.

"Adria...apa hari ini kau ada rencana keluar rumah?"

"Tidak....aku ingin menemani Debby. Karena selama ujian, aku jarang menemaninya bermain"

"Kalau siang ini kau ke kantorku, apa kau mau?"

"Ke kantormu?"

"Ya...datanglah ke kantorku, kita makan siang bersama. Aku ada rapat  sampai jam dua belas. Kau datang saja dan tunggulah di ruanganku"

"Jika ke kantormu, apa aku boleh membawa Debby"

"Bawa saja. Setelah makan siang kita akan membawa Debby ke tempat bermain. Debby pasti suka" Caleb tersenyum

BelovedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang