PART 21

6.7K 512 15
                                    

Adria masuk ke dalam kamar Caleb ketika Caleb sedang mengerjakan beberapa dokumen dan memeriksa
laporan hasil rapat tadi pagi.

"Kau sibuk sekali." ujar Adria. Langsung duduk di pangkuan Caleb dan menyandarkan kepalanya di dada Caleb.

"Kau semakin berat saja." kata Caleb.

"Iya kah...."

"Iya...."

"Bagaimana aku tidak bertambah berat....sekarang aku banyak makan karena tante Tessa memaksaku memakan makanan yang membuatku agar cepat hamil. Bahkan sekarang aku tidak boleh makan sembarangan."

"Kau lihatkan....sekarang pipiku sangat tembem dan aku kelihatan jelek." ujar Adria merengek manja.

"Haha....chubby...kau tidak jelek tapi tampak menggemaskan." ujar Caleb tertawa sambi mencubit lembut pipi Adria.

"Tuh kan....kau menertawakanku..." Adria berkata dengan wajah cemberut.

"Baby....sekalipun kau sangat gendut... aku tetap mencintaimu." ujar Caleb tersenyum.

"Kau bilang begitu agar membuatku senangkan....!"

"Tidak baby...." ujar Caleb.

"Dengar....ibuku ingin sekali punya cucu lagi karena itu dia menyuruhmu memakan makanan tertentu saja. Jika kau tidak suka, kau katakan saja."

"Aku tidak bisa menolak...tante Tessa sangat perhatian dan sangat baik padaku."

"Kalau begitu turuti saja....semua itukan tidak menyakitimu."

"Hey....kenapa kau jadi diam. Apa ada yang salah dengan yang kukatakan...?"

"Tidak....melihat tante Tessa sangat perhatian padaku, aku jadi ingat ketika aku masih di Paris bersama dengan Clayton dan Sarah."

"Aku sangat bahagia walaupun kami hidup sangatlah sederhana."

"Ketika Clayton dan Sarah telah meninggal, setiap hari aku merasa sedih dan hanya menangis."

"Rasanya aku bermimpi buruk tapi semua yang terjadi adalah nyata."

"Aku merasa Tuhan sangat tidak adil padaku. Memisahkanku dengan orang yang aku sayangi. Memisahkanku dengan keluargaku."

"Jika aku melihat Debby, aku merasa takut. Takut kalau aku tidak bisa merawat dan membesarkannya dengan baik."

"Tapi sekarang, aku memiliki keluarga yang baru. Kalian semua sangat menyayangiku. Tante Tessa sangat perhatian dan seperti ibu bagiku."

"Semua kesedihan yang pernah kurasakan, hilang begitu saja."

"Sekarang aku juga memilikimu." ujar Adria lalu memeluk Caleb.
"Kau selalu ada untukku.
Aku mencintaimu Caleb." bisik Adria lalu mengecup leher Caleb.

Tiba-tiba Caleb berdiri sambil menggendong Adria dan membawa nya ke tempat tidur.

"Caleb...kau mau apa...?"

"Bercinta denganmu."

"Apa..?? Kenapa tiba-tiba....?"

"Apa kau tidak ingin kita segera memiliki bayi...?"

"Tunggu....apa kau sudah terangsang?"

"Yup."

"S....sebentar...seingatku dari tadi aku tidak ada merayu ataupun menggodamu."

"Coba kau lihat." Caleb menunjukkan kearah selangkangannya yang sudah menonjol.

"Oh my...." ujar Adria terpana.

BelovedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang