6

7.3K 400 15
                                    


Levin sedang menyiapkan acara untuk peresmian kontrak kerja dengan  temannya waktu dulu.

Lelaki ini tengah sibuk mendekorasi semua penjuru dirumahnya, sedangkan sang Istri—Febby, yang tengah mengandung lima bulan.

Menyiapkan semua makanan dan minuman untuk tamu yang akan hadir kerumahnya dibantu kedua asisten rumah tangganya.

Levin terlihat tak sabar ingin bertemu dengan rekan kerjanya atau teman semasa kanak-kanak dulu.

Pria yang sebentar lagi menjadi Ayah ini, sudah 2 tahun lebih tak bertemu dengan Rizky. Rekan kerjanya.

Pria ini menyarankan pada semua tamu yang datang keacara peresmian ini, untuk membawa pasangan masing—masing agar acaranya bertambah meriah.

"Sayang?" panggil Levin pada istrinya yang sudah mengganti pakaiannya dengan Dress tosca yang terbuka di belakang punggungnya.

Febby menghampiri kearah suaminya "Kenapa!" tanya Febby yang duduk disamping Levin.

"Kamu taukan Rizky?Teman Aku waktu dulu?" ucap Levin, membuat Febby menganggukan kepalanya.

"Emangnya Kenapa?"

"Kamu tau nggak istrinya Rizky?"

"Setau Aku Rizky itu belum punya istri," ucap Febby.

"Massa sih." ucap Levin tak percaya, bagaimana pengusaha semapan dan setampan Rizky belum punya istri.

Levin jadi penasaran siapa yang akan mendampingi Rizky mendatangi keacar peresmian malam ini.

***

Dinda memutar-mutar tubuhnya didepan cermin, dengan balutan Dress panjang berwarna merah agak sedikit terbuka dibelakang punggungnya. Gadis ini dibantu kedua wanita yang sudah ahli dalam mendandani seseorang.

"Ini benar-benar ribet." dengus Dinda yang sudah selesai berdandan, gadis ini terlihat sangat cantik apalagi rambut sepunggungnya di biarkan tergerai dengan jepitan rambut dikiri—kanan rambutnya.

Apalagi Dinda menggunakan Stiletto black heels yang melilit dikedua kaki-kaki mungilnya. Keseimbangan tubuhnya terasa terhuyung-huyung karena belum terbiasa menggunakan heels.

Karena ia terbiasa menggunakan flatshoes yang nyaman dipakai tanpa takut terjatuh.

Rizky yang sudah lama menunggu Dinda dipintu depan kamar gadis itu, hanya bisa mendengus sebal karena waktunya seakan habis sia-sia menunggu wanita berdandan.

"Dinda ..." ucap Rizky sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar gadis itu.

"Cepetan keluar ..." sambung Rizky.

"Iya sebentar!" ucap gadis itu sambil membuka pintu.

Saat gadis ini keluar dari dalam kamar, lelaki yang berada didepan pintunya agak sedikit terbengong melihat penampilan Dinda yang benar-benar cantik malam ini.

"Tuan kenapa?Ada yang salah sama penampilan saya?" tanya Dinda menatap Rizky dengan kepanikan sekaligus menggemaskan.

"Ya ampun gadis ini cantik banget." Batin Rizky begitu pangling melihat penampilan Dinda yang sangat cantik.

The Maid My Wife [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang