12

5.3K 328 16
                                    




Rizky melihat Dinda yang tengah tertidur dengan lelapnya ada garis senyuman dibibir Rizky—lelaki itu melangkahkan kakinya mendekat kearah gadis yang sedang terlelap dalam bunga tidurnya dan dengan lancang tangan Rizky mengelus pelan pipi Dinda dengan penuh perasaan seolah menyalurkan rasa sayang yang ia miliki pada gadis yang didepannya.

Rizky tersenyum kecil ketika gadis yang tertidur itu menggeliat kecil, tangan Rizky terus membelai rambut panjang gadis yang telah mengisi sempurna relung hatinya.

Dengan perlahan Rizky meletakan tangan kirinya dipunggung Dinda dan tangan kanannya perlahan diletakan dibawah lutut gadis itu dengan sigap Rizky mengangkatnya ala brigde style dan membawanya kekamar tidur gadis itu.

Dengan perlahan lelaki itu membaringkan tubuh Dinda diatas kasur itu, dengan berhati-hati Rizky menyelimuti tubuh Dinda agar gadis yang dicintainya tidak kedinginan.

Rizky tersenyum menatap gadis yang masih tertidur lelap dengan perlahan Rizky mencondongkan wajahnya kedepan wajah gadis yang sedang terlelap, nafas mereka saling berhembusan bersamaan dengan detak jantung Rizky yang bertambah kencang tak karuan dengan secepat kilat lelaki itu menempelkan bibirnya dikening  sang gadis yang tertidur.

"Aku harap kamu mau menerimaku," ucap Rizky pelan dan meninggalkan kamar Dinda.

***

Rizky merentangkan tangannya lebar-lebar, lelaki itu berjalan menuju balkon dan manic matanya menatap gadis yang disukainya tengah menyiram bunga ditaman depan rumahnya.

Rizky mengangkat dagunya  dan dengan cepat lelaki itu mengambil kertas dan spidol juga menuliskan sesuatu disana, lelaki itu mengulung kertas berisi tulisan singkat dan melemparkannya keatas kepala Dinda.

Dinda yang sibuk menyiram bunga, tiba-tiba ia dikagetkan dengan gulungan kertas yang dilemparkan kearahnya dengan pelan ia mengambil kertas dan melihat kekanan dan kekiri namun nihil ia tak mendapatkan seseorang disana.

Perlahan Dinda membuka kertas itu, Kamu Cantik tulisan itu tertera disana.

Gadis itu mengigit jarinya kecil dan tersenyum dalam diam menatap tulisan itu.

"Ini dari siapa sih?" guman Dinda yang bingung.

Dari atas balkon lelaki itu hanya bisa tersenyum memperhatikan Dinda.

Lelaki itu bersiap-siap pergi untuk memeriksa persiapan untuk nanti malam yang bertepatan digedung miliknya, ia ingin menjadikan malam itu spesial untuk dirinya dan Dinda.

Dan Rizky berharap nanti malam Dinda mau menerima lamarannya, dan jadi bagian dari kehidupannya.

Sekaligus ia ingin memberikan kejutan spesial buat Ommanya yang berharap dirinya segera menikah. Lelaki ini ingin membuktikan kepada Maya bahwa cucunya ini sudah mendapatkan pendamping hidup untuk menemaninya disepanjang kehidupannya.

***

Dinda memandangi kertas yang berada digenggamannya. Gadis itu penasaran siapa yang melemparkan kertas ini kearahnya.

Dan yang membuat bingung lagi, tadi pagi ketika dirinya terbangun tau-tau dirinya sudah berbaring diranjang empuknya. Padahal setau Dinda dirinya ketiduran disofa.

"Apa mungkin tuan Rizky," tebaknya teringat kalau yang berada dirumah itu hanyalah dirinya dan Rizky.

"Apa mungkin tuan Rizky yang meleparkan kertas ini ..." guman Dinda.

***

Demian berada dalam ruangan besar yang bernuansa putih, pria itu tengah memeriksa berkas-berkas yang menempuk yang tertata dimeja kerjanya.

Pria itu menutup berkasnya ketika seseorang yang mengetuk pintu ruangan kerjanya, Demian menghembusan nafas beratnya

"Masuk," ucap Demian pelan membuat seorang perempuan itu masuk kedalam ruangannya.

"Ada Apa?" tanya Demian kepada Tanika sekertarisnya.

"Ini Pak Demian ada undangan dari tuan Rizky," ucap Tanika menyodorkan undangan itu kearah Demian.

Pria itu mengerutkan keningnya yang bingung mendapatkan undangan dari rekan kerjanya, dengan malas Demian mengambil undangan itu.

"Makasih," ucap Demian membuat Tanika hanya menganggukan kepalanya.

"Saya permisi dulu Pak," ucap Tanika dan berlalu dari ruangan atasannya.

Demian membolak-balikan undangan itu, dengan perlahan Demian membukannya.

Manic matanya membulat yang tak percaya jika Rizky akan mengadakan tunangan, Demian hanya bisa menebak-nebak siapa gadis yang akan bertunangan dengan Rizky karena diundangan itu, nama perempuan itu tak tertera disana.

"Rizky mau bertunangan sama siapa," ucap Demian pelan.

***

Hahaha, up lagi. So sampai bertemu dipart berikut ...

TBC!

The Maid My Wife [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang