**
***
"Dindaa..." ucap Rizky dari arah berlawanan membuat ketiga orang itu menengok kearah suara secara bersamaan.
"Tuan Rizky!" ucap Dinda, melihat lelaki itu menghampirinya.
"Siapa Mommy?" tanya Namira ingin tahu!
Rizky sekarang sudah berdiri dihadapan Dinda—ia melihat anak kecil yang duduk dipangkuan Dinda dan pria yang tadi berada disatu ruangan bersamanya.
"Mommy siapa?" tanya Namira menatap manic mata Dinda seolah menunggu jawabannya.
"Dia boss Mommy." ucap Dinda berdiri sambil menggendong Namira agar bisa sepadan tingginya seperti Rizky. Demian pria itu hanya menatap perempuan yang tengah menggendong putrinta dan lelaki bertubuh tinggi itu.
Rizky mengerutkan keningnya, apakah pendengarannya tidak salah jika anak kecil itu memanggil Dinda dengan sebutan Mommy.
Dalam keterdiamannya ia berpikir bahwa Dinda sudah memiliki anak dari Demian. Perasaannya seperti tersayat-sayat jika itu benar apa yang dipikirkannya.
"Apa ini rasanya cemburu..." Batin Rizky.
"Demian, gadis kecil ini anak lo?" tanya Rizky menatap Demian serius.
"Iya. Ini putri kecil gue!" jawab Demian menatap Namira yang tak mengerti apa-apa.
"Apa Dinda Ibunya?" tanya Rizky seolah memastikan jika yang dipikirkannya salah. Kalau itu benar pupus sudah harapannya untuk memiliki Dinda.
Demian hanya tertawa kecil mendengar penuturan Rizky.
"Bukan!" singkat Demian.
Demian mengambil Namira dari gendongan Dinda, membuat Namira cemberut karena tak suka apa yang dilakukan Demian.
"Emang bener Om, ini itu Mommy-nya Namira." gadis kecil itu menyambung pembicaraan Demian dan Rizky. Sedangkan Dinda hanya menghembuskan nafas lelahnya.
"Iya kan Mommy?" ucap Namira, meminta Dinda agar mengiyakan ucapannya.
***
Dinda tersenyum dan mencubit pipi Namira dari gendongan Demian. "Iya, Sayang." ucap Dinda membuat Namira tersenyum.
"Tuh Om denger sendirikan apa kata Mommy Namira." ucap Namira tersenyum jahil kearah Rizky.
Membuat Rizky hanya melirik sebentar! setelah itu. "Dinda, ayo kita pulang!" ucap Rizky sebal melihat kedekatan Dinda dengan Demian, dan putri kecilnya.
"Baik tuan!" ucap Dinda—menatap Namira.
"Mommy pulang dulu yah." ucap Dinda, sambil mencil kedua pipi kanan-kiri Namira.
"Tuan Demian saya pulang dulu."
Demian hanya tersenyum. Langkah kaki Dinda kembali berhenti ketika Namira kembali memanggilnya.
"Mommy." ucap Namira, membuat langkah Dinda dan Rizky berhenti secara bersamaan dan menengok kearah Namira.
"Iya!" ucap Dinda.
"Kenapa Mommy nggak cium Daddy dulu." ucap Namira, membuat Demian dan Rizky membulatkan matanya.
"Apa-apaan ini?" umpat Rizky yang bertambah kesal saja mendengar ucapan Namira.
Dinda hanya bisa mengusap pelipisnya pelan. "Pelukan saja yah Namira, Mommy malu kalau harus.." ucap Dinda agak menjeda ucapannya.
"Mommy peluk Namira sama Daddy!" rengek Namira merentangkan tangannya.
Rizky yang berada disana menghembuskan nafasnya kasar, dan lebih memilih meninggalkan tempat itu dari pada harus melihat moment yang membuatnya sangat muak.
Dinda melihat Rizky yang meninggalkannya, ia hanya terdiam. Ingin mengejarnya tapi ia tak tega melihat Namira terus merengek-rengek—ia berjalan kearah Demian dan Namira.
Dinda berbisik kearah Demian. "Maaf Tuan!" ucap Dinda, membuat Demian hanya mengangguk. Setelah itu Dinda memeluk Demian dan Namira membuat satu tangan Demian melingkar dipinggang Dinda, membuat ketiga orang itu berpelukan seolah mereka satu keluarga yang sangat bahagia.
"Namira harap Daddy sama Mommy bersama Namira selamanya." Batin Namira penuh harap.
Secercah harapan diucapkan Namira dalam hatinya agar Demian dan Dinda bisa bersamanya.
Dibalik itu ... Ada lelaki yang memperhatikan mereka dengan perasaan cemburu.
***
Sedang tahap revisi—tapi lagi ngebut upnya, so thank you yang udah baca dan vote ...
TBC!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Maid My Wife [END]
RomanceRank# [01082018] # 1 in Dindakirana. [01082018] # 2 in Rizkynda. [03042020] # 1 in Rizkynazar. [07082020] # 4 in Maid. **** "Nothing is impossible in this world ... " .. Dinda tidak percaya dengan perubahan dirinya, kala ia bekerja dirumah besar mil...