Sudah direvisi ..
.
.
.
.
Mereka sudah melewati kurang satu bulan untuk honeymoon yang bertempat dibali, kini mereka sudah pulang kembali kekediaman rumah yang amat dirindukannya.***
"Bagaimana semuanya lancar?" tanya Omma Maya membuat Rizky menganggukan kepala nya sebagai jawaban.
"Syukurlah," Omma Maya bernafas lega mendengarnya.
"Jadi bagaimana?" tanya Omma kembali.
Membuat dua orang itu saling memandang dengan bingung.
"Maksud nya," ucap pasangan suami istri itu dengan bersamaan.
"Kalian tak mengerti?!"
"Hasil!" ucap Omma dengan sedikit tersenyum.
"—Hamil," lanjutnya.
Sedangkan Dinda hanya bisa tersenyum dengan muka yang memerah, entah kenapa pertanyaan Omma membuat wajahnya terasa panas.
Rizky memijit pelipisnya. "Belum," jawab Rizky.
"Mungkin masih butuh proses," ucap Rizky sambil melirik kearah Dinda dengan menyeringai, membuat sang istri buru-buru memalingkan wajahnya. Rizky yang melihat nya hanya bisa tersenyum dengan tingkah Dinda yang tampak malu-malu.
"A—apaansih," ucap Dinda dengan sedikit gugup.
"Kau malu ..."
Dinda hanya mengelenggkan kepala nya dan menatap sang Omma dengan senyuman yang membuatnya tersipu.
Dinda menutup wajahnya dan mengusap tengkuknya pelan.
"Omma. Dinda kekamar dulu yah! Aku mau istirahat dulu," Dinda bangkit dari duduk nya tak lupa mencium pipi Omma dan berlalu, lebih tepatnya menghindar dari suaminya yang terus saja membuatnya malu.
"Hahaha," tawa Rizky pecah membuat Dinda menghentikan langkah nya dan berbalik kearah Rizky dan memandang nya kesal.
"Menyebalkan," Dinda kembali melangkahkan kakinya yang sebelum nya tertunda.
***
"Kenapa dengan Dinda?" tanya Omma membuat Rizky berhenti tertawa dan menatap neneknya yang sudah lama tak bertemu.
"Biasa Omma," ucap Rizky dan berdiri menghampiri Ommanya.
"Biasa?" ucap Omma dengan mengerutkan keningnya bingung.
"Maksudku Dinda sedang malu."
"Entah ada apa dengan istriku tapi yang pasti ia selalu malu-malu ketika memandangku, aku juga bingung dengan tingkah lakunya akhir—akhir ini ia sering marah tiba-tiba, kadang sering meminta yang berlebihan membuat aku pusing juga lelah," jelas Rizky dengan memeluk tubuh wanita paruh baya itu.
"Pernah waktu itu, Dinda memintaku untuk tidur diluar! Jika tidak dituruti istriku akan menangis dan merajuk sampai pagi ..." Rizky sebal ketika mengingatnya.
"Dinda sering menangis tiba-tiba entah apa penyebabnya aku juga tidak tahu," ucap Rizky terus saja berceloteh.
"Mungkin hormon—nya sedang tidak baik. Seharusnya kamu jangan mengeluh, kamu harus mengerti dengan keadaan istrimu yang sering berubah mood dengan sesaat. Kamu jangan marah jika istrimu melakukan hal yang membuatmu kesal," jelas Omma.
"Kamu harus menuruti apa yang diingkinkan oleh istrimu," ucapnya membuat Rizky tak mengerti dengan ucapan sang Omma.
"Intinya ..." ada jeda.
"Itu menunjukan hal yang baik," jelas Omma sambil tersenyum dan berlalu dari hadapan cucunya.
Omma yakin dengan perubahan mood Dinda yang bisa berubah kapan saja—itu menunjukan jika hal yang tengah dialami Dinda adalah tanda-tanda jika Dinda tengah mengandung. Wanita itu terus saja tersenyum disepanjang langkahnya.
Sedangkan Rizky menatap Omma dengan pandangan heran ketika—Omma nya tersenyum tanpa alasan.
Itu menunjukan hal yang baik—Rizky mengingat ucapan Omma nya yang terasa membingungkan.
"Apa maksudnya Omma?"
"Huhh ... Omma membuatku bingung."
"Apakah Omma tau apa yang dialami sama Dinda ... Tapi kenapa Omma malah pergi sambil tersenyum."
"Apa mungkin Omma tau jawabannya?!"
Sebuah pertanyaan terus saja muncul dalam pikiran Rizky.
Rizky menghela nafas hal ini sungguh sulit untuk ditebak!
***
Up lagi ..
TBC!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Maid My Wife [END]
RomanceRank# [01082018] # 1 in Dindakirana. [01082018] # 2 in Rizkynda. [03042020] # 1 in Rizkynazar. [07082020] # 4 in Maid. **** "Nothing is impossible in this world ... " .. Dinda tidak percaya dengan perubahan dirinya, kala ia bekerja dirumah besar mil...