9

6.2K 360 5
                                    

Rizky melajukan mobil sportnya diatas rata-rata—Dinda gadis yang duduk disamping Rizky yang tengah sibuk menyetir itu memejamkan matanya.

Ia merasa terombang-ambing ketika mobil yang dijalankan Rizky melesat begitu cepat. Dinda melirik Rizky dengan ujung matanya ia bisa melihat lelaki itu seperti sedang menahan amarah.

Dinda bingung dibuatnya. Kalau diingat lagi tadi Rizky baik-baik saja, tapi sekarang lelaki itu menjadi pendiam dan bola matanya menandakan kekesalan.

"Tuan Rizky kenapa yah?" ucap Dinda dalam hatinya.

Dinda menghempuskan nafasnya kasar ia memilih menayakannya dari pada ia harus menebak-nebak yang tak tentu itu benar.

"Tuan Rizky Kenapa?" tanya Dinda menatap lelaki itu dengan senyuman.

Lelaki itu hanya menatapnya sekilas tak berniat menjawab pertanyaan Dinda yang mampu membuat Rizky mengingat kembali ketika gadis ini memeluk Demian dan Namira.

Rizky tau kenapa alasannya sekarang ia bisa sekesal dan semarah ini, dan yang pasti jawabannya ia benar-benar cemburu pada Dinda yang terlalu dekat dengan Demian.

Padahal mereka baru pertama kali bertemu, apalagi Namira memanggil Dinda dengan sebutan Mommy.

Dinda menghembuskan nafas lelahnya, mungkin Rizky sedang kelelahan dan tak berniat menjawabnya.

"Kamu kenal Demian dimana?" tanya Rizky, yang akhirnya angkat bicara.

Dinda menengok kearah Rizky dan tersenyum. "Baru tadi tuan!" ucap Dinda.

"Baru tadi kok udah deket aja." cibir Rizky dengan nada cemburu didalamnya.

"Yakan saya deketnya sama Namira bukan sama tuan Demian." ucap Dinda.

"Kalo Demian suka sama kamu gimana?" tanya Rizky, yang membuat Dinda membulatkan kedua matanya. Menurutnya tidak mungkin Demian suka padanya.

"Mana mungkin tuan Demian suka sama saya!" ujar Dinda mengelenggkan kepalanya.

"Bisa saja kan Demian menikahi kamu buat jadi Mommy barunya Namira." ucap Rizky agak ketus.

"Itu nggak mungkin." ucap Dinda singkat dan memejamkan matanya.

"Kalau itu mungkin gimana?" tanya Rizky penuh penekaan.

Rizky menatap Dinda menunggu jawaban yang keluar dari bibir gadis itu.

***

Demian sangat bahagia karena ia bisa melihat putrinya yang kembali mengembangkan senyumannya karena Dinda.

Gadis cantik yang baru saja ditemuinya—Namira gadis kesayangan Demian ini sering meminta dirinya untuk segera menikah.

Karena Namira ngebet banget mau punya Mommy baru, tapi saat ini Demian belum menemukan pedamping bagi dirinya dan buah hatinya dari istrinya yang sudah meninggal.

Tapi saat malam itu, ia melihat kedekatan Namira dengan Dinda, Demian sempat berpikir ingin menjadikan Dinda sebagai pendamping hidupnya.

Dan Demian sempat mengakui dalam hati kecilnya, saat melihat gadis itu Demian langsung tertarik saat pertama kali ia melihatnya, mungkin sekarang ia mulai menyukai gadis yang sudah akrab dengan Namira.

Demian juga melihat sifat keibuan dari dalam diri Dinda dan itulah salah satu kriteria yang diinginkannya.

Namira terus-terusan mengembangkan senyumnya ketika mengingat Dinda.

Namira memegang tangan Demian, membuat Demian menegok kearah Namira. "Daddy Namira mau ketemu sama Mommy." pinta Namira merengek.

Demian menghela nafas beratnya dan mengelus puncak kepala Namira. "Sayang kamu baru aja kan ketemu sama Mommy!" ucap Demian menenangkan Namira yang terus merengek.

"Tapi Namira mau ketemu lagi." ucap Namira sambil menangis.

"Namira tidur dulu yah.." ucap Demian sambil membaringkan tubuh Namira.

"Tapi Daddy Namira mau ketemu Mommy." ucap Namira memasang wajah memelas membuat Demian tak tega melihatnya.

"Iya udah besok kita ketemu Mommy, Namira sekarang tidur dulu yah." ucap Demian berbohong.

Wajah Namira seketika sumbringah ketika mendengar ia akan menemui Mommy-nya.

"Beneran! Daddy nggak bohongin Namira kan." tanya Namira dengan wajah cerianya.

"Beneran, sekarang tidur yah udah malem." ucap Demian, membuat Namira mengangguk patuh dan membaringkan tubuhnya, Namira sudah tak sabar ingin bertemu dengan Dinda besok.

***

Aldo dan Dani memasuki pekarangan rumah Rizky, Aldo melihat Dinda yang sedang menyiapkan sarapan pagi.

Dani tersenyum melihat gadis itu. "Aldo ... Itu siapa kok gue baru tau, kalo dirumah Rizky ada cewek." ucap Dani dengan mata yang berbinar-binar.

Aldo menatap Dani yang sering dicap playboy itu. Aldo mengdelik sinis kearah Dani.

"Terus! Lo mau ngapain." ucap Aldo malas.

"Gue mau kenalan sama dia!" ucap Dani dengan menaik-naikan alisnya.

"Jangan coba-coba deketin dia, nanti Rizky marah baru tau rasa lo." ucap Aldo.

"Tapi.." ucap Dani tak sempat menyelesaikan ucapannya karena Aldo terlebih dahulu menarik kasar kemeja yang dipakainya, membuat lelaki itu mengikuti langkah Aldo tak sempat berkenalan terlebih dahulu pada gadis diarah sana.

Aldo dan Dani membuka sedikit kamar Rizky yang sangat berantakan apalagi lelaki itu tampak sedang marah yang membuat Aldo dan Dani saling melirik dan berjalan menghampiri temannya.

Dani menepuk bahu Rizky pelan membuat lelaki itu berbalik arah menghadap Aldo juga Dani.

"Lo kenapa Ky?" tanya Dani membuat Aldo menjentikan jarinya keras.

"Lo nggak biasanya kayak gini." tambah Aldo membuat Rizky mengacak-ngacak rambutnya kasar dan berkacak pinggang.

"Gue lagi kesel." ucap Rizky.

"Lo semalem nggak tidur?" tanya Dani melihat lingkaran hitam dibawah kantung mata Rizky.

"Gue nggak bisa tidur!gue masih kepikiran kejadian waktu dirumah Levin." ucap Rizky yang memang saat kepulangannya dari rumah Levin, ia belum bisa tertidur lelap karena lelaki ini masih memikirkan Demian dan Namira yang terlalu dekat dengan Dinda yang membuat dirinya teramat cemburu.

"Emang kejadian apaan yang buat lo susah tidur." ucap Aldo yang penasaran.

Rizky memijit pelipisnya pelan. "Ini menyangkut perasaan gue." ucap Rizky pelan.

"Perasaan apa?" tanya Dani yang sangat penasaran dengan apa yang dikatakan Rizky barusan.

"Kalian nggak perlu tau." ucap Rizky dingin.

***

Up lagi soalnya lagi Ngebut, Mwuehehe ...

TBC!

The Maid My Wife [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang