The Maid My Wife [END]

11

Rizky tersenyum dalam diam dan mulai melangkahkan kakinya lebar-lebar tak sabar untuk bertemu dengan Dinda dan mengatakan rasa cintanya pada gadis yang beberapa hari sudah menjadi maidnya. 

Dan Rizky menyadari itu bahwa perasaan cinta bisa tumbuh kapan saja tanpa diduga-duga.

Awalnya ia berusaha mengelak bahwa ia tak mungkin mempunyai perasaan pada gadis yang baru saja ditemuinya tapi saat ia berusaha untuk mengelaknya dan ia sadar bahwa dirinya sangat mencintai Dinda.

Terbukti saat gadis itu bersama dengan pria lain entah kenapa dengan dirinya saat itu yang pasti Rizky tengah merasakan rasanya cemburu pada Demian—duda tampan beranak satu.

Apalagi sekarang setelah kedatangan Demian dan Namira, Rizky tidak suka kalo Demian terlalu dekat dengan Dinda.

Dan Rizky akan memastikan itu, bahwa dirinya yang akan cepat-cepat menikahi Dinda sebelum Demian mendahuluinya, karena Rizky tau dari Dani kalo Demian sedang mencari calon istri untuk menjadi Ibu dari Namira yang baru.

Rizky membuka pintu depan rumahnya saat dibuka ia dikagetkan dengan Demian dan Namira yang sedang bersama Dinda, apalagi Demian dengan tersenyum kearah Dinda yang sedang bermain dengan Namira.

Lelaki ini meremas bucket bunga yang berada dalam genggamannya dalam sekejap Rizky melempar bucket bunga itu kearah Demian, membuat pria itu menatap kearah Rizky dengan sorot mata kebingungan.

"Lo kenapa Ky?" tanya Demian yang melihat Rizky menatap kearahnya dengan tatapan yang begitu sengit.

Suara Demian diruang tamu itu, mampu membuat Dinda dan Namira menoleh kearah suara secara bersamaan.

"Tuan Rizky!" ucap Dinda membawa Namira kearah dimana dua lelaki itu berada.

***

Dani membawa sebuah kotak kecil yang berisi sepasang cincin, yah itu pesanan Rizky untuk melamar Dinda hari ini juga.

Saat berada diambang pintu ia dikejutkan dengan keberadaan Demian yang bearada didalam rumah Rizky.

"Rizky?" panggil Dani membuat empat orang yang berada disana menengok kearah Dani.

"Gue mau bicara sebentar sama lo!" ucap Dani, Rizky menatap Demian dengan ekspresi yang amat kesal dan alasannya cuma satu—Cemburu. Dinda menatap punggung Rizky yang berlalu disana.

Dinda menatap bucket bunga yang berada dibawah lantai dengan sekejap Dinda mengambilnya dan mencium bunga itu. "Ini buat siapa?" tanya Dinda dalam hatinya.

***

Dani membawa Rizky keluar rumah untuk membicarakan hal yang penting.

"Ky, kenapa dirumah lo ada Demian." ucap Dani.

Rizky mengusap wajahnya Kasar. "Gue nggak tau!" ketus Rizky menandakan Lelaki ini sedang kesal.

"Tapi kenapa Demian tau dimana rumah lo." ucap Dani membuat Rizky hanya mengidikan bahunya tak tahu menahu tentang itu.

"Jadi gimana?" tanya Dani yang memegang kotak berisi satu pasang cincin.

Rizky menghempuskan nafasnya pelan dan mengambil kotak kecil itu dari tangan Dani.

"Gue mau tunda dulu kayaknya." ucap Rizky memasukan kotak kecil itu kedalam jas yang dipakainya.

"Gue mau kasih saran sama lo Ky!" ucap Dani, membuat lelaki itu menatapnya dan menaikan satu alisnya. "Apa?" tanya Rizky.

"Saran gue!" ucap Dani menggantungkan ucapannya.

"Apa!" ucap Rizky penasaran.

"Saran gue! Kita buat acara lamaran ini besok malam, lo taukan Omma Maya mau lo cepet-cepet menikah, dan kita tau kalo besok malam Omma bakal pulang kesini. Dan sekaligus kita bikin suprise buat Omma lo, kalo cucunya ini udah punya pendamping hidup." ucap Dani menjelaskan kepada Rizky.

"Dan otomatis Omma lo bakal kesenengan melihat lo bisa menikah dalam waktu dekat." tambahnya.

"Lo tenang aja gue sama Aldo yang bakal ngurus semua keperluan acara ini, dan lo cuma urus undangan buat tamu-tamu yang bakal dateng keacara lo besok malam."

Rizky mengangkat dagunya dengan angkuh. "Gue bakal kasih undangan itu buat Demian." ucap Rizky dengan senyuman tipisnya tersirat maksud didalamnya.

***

Ngebut lagi Ah .... 💃

TBC!