jangan lupa vote :'
<<happy reading!>>
===
Seminggu berlalu sejak pernyataan cinta Jungkook. Saat ini keadaan Heera semakin membaik pun dengan mentalnya yang berangsur stabil. Wanita itu sudah mulai tenang dan bagian yang paling Jungkook suka adalah... Rona wajah pada kulit pucatnya telah kembali.Tidak ada hari bagi Jungkook untuk melewatkan kunjungannya ke rumah sakit. Malam hari setelah pulang kerja, lelaki itu selalu menyempatkan diri melihat keadaan Heera walau berakhir dengan wanita itu sudah terlelap. Heera tidak melakukan penolakan namun tidak juga menjawab pernyataannya. Perasaannya menggantung begitu saja. Namun itu bukan masalah karena yang terpenting saat ini adalah keadaan Heera yang semakin membaik setiap harinya.
"Suasana hati yang begitu baik, Inspektur Jeon."
Jungkook menoleh, menarik senyum di kedua sudut bibirnya pada lelaki tegap berparas tampan di sampingnya. Salah satu rekan kerja satu timnya di Badan Investigasi Kepolisian.
"Bagaimana perkembangannya?" lelaki tampan tadi menjatuhkan pantatnya pada kursi di hadapan Jungkook.
"Semakin baik."
"Aku tidak pernah melihat wajah konyolmu ini sebelumnya. Brandal itu lebih istimewa dari perkiraanku sepertinya,"
"Kau tau sendiri bagaimana orang-orang memandangmu selama ini. Dan sekarang kau banyak tersenyum sendiri seolah otakmu itu memang telah bergeser." Jungkook tersenyum kikuk mendengar lanjutan kalimat rekannya itu. Ya, sepertinya otaknya memang telah bergeser. Yoo Heera benar-benar berhasil membuat tampang profesionalnya sedikit menurun beberapa derajat.
"Jadi, apa yang akan kau lakukan sekarang?"
Pertanyaan itu membuat Jungkook terdiam beberapa detik. Ya, apa yang harus dilakukannya sekarang? Dia membiarkan perasaanya semakin bersemi untuk Heera namun disisi lain, cintanya abadi untuk sang istri. Lee Jieun.
"Aku belum tau." Jungkook mendesah pelan. Sungguh, dia tidak ingin menyakiti hati kedua wanita yang dicintainya itu.
"Rumit. Setidaknya beri aku bagian, Kook!" canda lelaki tadi tertawa geli yang dibalas tatapan tajam Jungkook.
"Aku hanya bercanda!"
"Aku tau. Bagaimana denganmu sendiri? Ku dengar banyak polisi wanita yang kau hancurkan hatinya. 'Si Gila Kim Taehyung Menghancurkan Sebagian Hati Polisi Muda', ku rasa topik itu menjadi headline di kepolisian."
Lelaki tampan yang bernama Taehyung itu pun tertawa keras. Menampilkan deretan giginya yang berbaris rapih. Sudah menjadi kebiasaan bagi kedua anggota polisi yang memiliki kadar ketampanan di atas rata-rata itu untuk bercanda di kantor. Melupakan asas jabatan keduanya yang berbeda tingkat. Jungkook adalah seorang inspektur dengan perannya sebagai Ketua Tim. Sementara Taehyung, sahabatnya, adalah seorang letnan handal yang tak perlu diragukan lagi kemampuannya. Kombinasi antara kemampuan dan kadar visual yang di atas rata-rata menjadikan tim mereka memiliki 'nama' tersendiri baik di antara para pimpinan pun staff di Departemen Kepolisian.
"Ketampananku ini memang terlalu sempurna untuk menaikkan citra kepolisian. Hahahaa!"
"Kurangi kenarsisanmu itu, Detektif Kim. Kau bisa mendapatkan masalah dengan itu suatu saat nanti," tegur Jungkook mengingatkan. Bagaimana pun dia yang bertanggung jawab penuh atas anggota timnya. Termasuk sepak terjang sahabatnya itu dalam bertugas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hollow Heels (END)
Fanfikce|| Fanfiction || TYPOS WARNING!! MASIH DALAM RENCANA UNTUK DIREVISI. Cast : Jeon Jungkook (BTS) , Yoo Heera (oc) , Lee Jieun (IU) , etc | Genre : Family, Hurt/Comfort, Angst, Rape (No Smut), etc || Rated : | Non-Consensual Warni...