Chapter 27

172 14 20
                                    

Author Ask ::  Menurut kalian, seberapa cocok Kim Taehyung dengan karakter paedofil?
a. 10-50
b. 50-99
*terimakasih yang mau jawab^^ 😘

.

Happy Reading!

jangan lupa vote dan comen :)

===


Jungkook sangat yakin itu adalah Heera.

Walaupun Seungho bersikeras itu bukan adiknya meski Jungkook sudah memberikan tatapan intimidasi mematikannya, laki-laki itu tetap berkata bukan.

"Baiklah jika itu maumu. Aku akan memastikannya sendiri!"

"Yak!! Tunggu!" Seungho berseru, sedikit ragu.

Jungkook berbalik, rautnya masih tenang namun justru itu yang membuat Seungho takut.

"Kau... Kau tidak akan melukainya, kan? Ah, tidak.tidak, jangan. Jangan melukainya, oh?!"

"Kau mengakuinya sekarang?"

"Apa? Aku--aish!" Seungho mengakui kebodohannya kali ini, benar-benar bodoh!

"Di mana Heera sekarang?" Jungkook menghentikan yang baru saja akan kembali terucap dari mulut Seungho.

"Aku tidak tau,"

"Tak ada gunanya kau berbohong kali ini! Di mana Yoo Heera sekarang?!"

"A-aku benar tidak tau. Di-dia... tidak bilang-- ke mana,"

Jungkook mendesah keras. Melemparkan tatapan tajam sebelum berbalik meninggalkan Seungho.

Dia akan mencaritau sendiri.

Setidaknya, kali ini, dia tau Heera masih berada di sekitarnya.

Di wilayahnya.

**

'Jalang kecil.'

Jungkook menyeringai dalam diam. Mengingat sosok wanitanya yang masih belum dia temukan sampai saat ini. Tapi lelaki itu yakin, ini hanyalah masalah waktu.

Dan sebentar lagi, Heera pasti akan kembali ke pelukannya.

"Kau belum menemukan petunjuk lagi?"

Jungkook menegok ke sumber suara. Kim Taehyung. Inspektur itu memang sudah kembali bekerja, sejak dua minggu lalu tepatnya. Dan beruntungnya, dia tidak mendapat sanksi apapun pada pangkatnya.

"Belum. Tapi informasimu kemarin sangat berguna."

"Bajingan itu sangat licin. Sialan."

"Dia punya banyak alibi. Itu wajar. Hanya masalah waktu hingga kita bisa memborgolnya,"

"Kau sudah lebih dewasa sekarang." komentar Taehyung sedikit berseringai.

"Kau tau dia tidak bisa bersembunyi lebih lama dariku,"

Taehyung mengangganguk. Membenarkan perubahan arah pembicaraan Jungkook. Jujur saja, dia juga ikut andil dalam menyelidiki keberadaan wanita Jungkook.

"Kau yakin dia di sana?"

"Aku tidak tau sebelum aku memastikannya sendiri. Petugas polisi itu hanya sekilas melihatnya di supermarket."

"Mungkin ada baiknya kau mengeceknya secara langsung."

"Aku sudah merencanakannya."

**

Jalanan yang lengang membuat Jungkook bisa bersiul pelan dalam kemudinya. Bukan hari yang cerah, karena cuaca cukup tidak bersahabat hari ini, tapi tidak dengan suasana hati Jungkook.

Dia telah menemukan Heeranya.

Bukan karena kebetulan karena Jungkook sudah menunggu, tidak, mengintai di tempat itu selama dua hari. Dan akhirnya, dia melihat Heera.

Badannya terlihat lebih kurus, namun dia tau itu memang Heera.

Tapi Jungkook tidak langsung menemuinya. Dia masih butuh waktu, seperti wanitanya.

Dia tidak ingin terburu-buru seperti sebelumnya. Jadi, dia memutuskan untuk melihat sekaligus mengawasinya dari jauh. Sudah hampir satu minggu. Dan Jungkook juga sudah tau di mana wanita itu tidur saat ini.

Sebuah kamar sewa kecil yang terlihat sedikit kumuh. Mungkin Heera sengaja memilihnya agar Jungkook tidak mengetahui keberadaannya.

Dan memang, Jungkook tidak pernah berpikir Heera akan tinggal di tempat seperti itu. Tapi tidak lagi.

Jungkook sudah memastikan keamanan lingkungan itu untuk Heera. Saat malam hari setidaknya dari jam 10.00PM Jungkook akan memarkir mobilnya beberapa meter dari bangunan itu. Setelah sebelumnya, memastikan Heera sudah pulang dari restoran kecil di ujung jalan yang menjadi tempat kerja Heera yang baru.

Apakah Jungkook tidak punya pekerjaan?

Tentu saja tidak. Dia dan timnya sedang terlibat dalam kasus baru saat ini, dan dia adalah orang yang sangat sibuk.

Karena itulah dia hanya bisa mengawasi Heera saat malam hari walaupun hanya bisa melihat pintu kamar sewanya saja yang sudah tertutup rapat.

Namun jika sedang beruntung, Jungkook bisa datang lebih awal dan melihat Heera yang baru pulang kerja atau kalau tidak, terkadang wanita itu juga keluar pagi hari sekali waktu.

Benar-benar konyol. Dia seperti penguntit gila,  bukan polisi berpangkat inspektur. Bahkan jika ketahuan hal ini akan membuat rekan setimnya menertawai hingga puas.

Tapi Jungkook memang belum siap. Dan dia juga yakin Heera belum mau menemui atau... memaafkannya. Wanita itu masih  berusaha bersembunyi. Itu sudah cukup menjelaskan semuanya.

Dan hari ini, dia sangat beruntung.

Penyelidikan berakhir sedikit lebih cepat. Dan itu artinya dia bisa melihat Heera lebih lama. Hari masih menjelang petang, jadi Jungkook berpikir Heera pasti masih bekerja. Biasanya wanita itu pulang jam 09.00PM atau bahkan kurang dari itu.

Beruntung restoran kecil itu buka dari siang hari, jadi waktu tutupnya sedikit lebih malam.

Dan pemikiran Jungkook benar. Heera masih berada di restoran.

Jungkook memarkirkan mobilnya sedikit jauh dari restoran. Tempat yang menurutnya pas untuk melihat ke arah tempat itu dengan tidak dicurigai.

Senyum terkembang saat matanya menangkap sosok yang sedang sibuk mengelap meja. Heera terlihat cantik, seperti biasanya, namun juga terlihat lelah. Membuat Jungkook meringis.

Wanita itu tidak banyak tersenyum saat melayani pelanggan, dan itu melegakan.

Jungkook tidak ingin orang lain terkesima dengan wanitanya karena melihat senyum wanita itu. Dan itu terjadi beberapa kali hingga membuat Jungkook mengertakkan gigi dan memukul kemudinya.

Sudah lebih dari setengah jam Jungkook mengawasi tempat itu. Dan fokusnya tak jauh-jauh dari Heera meskipun, saat ini, di tangannya sudah sedikit sibuk dengan tabletnya. Dia membawa serta pekerjaannya.

Jungkook orang yang sibuk, ingat.

"Ah, shit!"

Jungkook mengeluh, sepertinya dia lupa membawa serta powerbank miliknya di kantor. Dan saat ini alat pintarnya sudah butuh makanan.

Dia harus kembali ke kantor. Jungkook bersandar sejenak pada kursinya dan memandang lurus ke depan sebelum menghidupkan mobil dengan tidak rela.

Namun, sebelum lelaki itu benar-benar melajukan kendaraan, gerakannya tiba-tiba terhenti.

Netranya menatap lurus ke arah restoran Heera bekerja.

Di sana, dia melihat wanita itu dengan celemek kotornya sedang duduk di salah satu kursi. Dan terlihat bicara dengan seseorang.

Jungkook memicingkan matanya. Memastikan penglihatannya tidak salah saat ini.

"Itu... Jieun?"

.
..
Tbc~

seeya next time *yg gk bisa ditentukan*... :)

Hollow Heels (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang