<<Happy Reading!>>
thanks for your ☆ :')
===
"Kau terbangun?""Kenapa kau bangun? Apa aku mengganggumu?" Jungkook mengulang pertanyaannya. Menunggu respon dari Heera namun wanita itu masih saja diam membuatnya sedikit khawatir.
"Yoo Heera, kau tak apa? Kau mendengarku? Heera-yya?!"
"Kau mengagetkanku, inspektur. Kenapa kau bangun? Aku mengganggumu ya?" pertanyaan balik Heera yang mengulang pertanyaannya tadi membuat Jungkook lega sekaligus merasa kesal. Harusnya wanita itu menjawab bukan bertanya balik.
"Ku pikir terjadi apa-apa."
"Kenapa tak menjawab pertanyaanku?"
"Harusnya kau yang menjawab pertanyaanku. Aku yang bertanya lebih dulu, ingat?"
Heera diam membenarkan, "Aku bangun karena udaranya dingin."
Jungkook mendesah, "Ah, yaa. Udaranya memang saa... ngat dingin." menyadari keberadaan selimut yang menutup bagian atas tubuhnya.
"Kau bangun untuk menyelimutiku?" Jungkook kembali menoleh ke arah Heera yang sedikit membuang muka. Menyeringai melihat gelagat yang menurut Jungkook membenarkan pertanyaannya barusan.
"Tidak. Aku bangun karena dingin. Apa kau tidak bisa dengar? Apa ka---"
"Baiklah. Baiklah. Kau bangun karena udaranya memang saaangat dingin." Jungkook memotong ucapan Heera. Mengulum senyum melihat kebiasaan Heera mulai kembali seiring kesehatannya yang semakin membaik. Sementara Heera, wanita itu mendengus sebal menyadari Jungkook tengah mempermainkannya.
"Tapi, ku pikir selimut ini masih kurang hangat asal kau tau."
"Kau masih kedinginan?"
"Hm," Jungkook bangkit dari berbaringnya menjadi duduk dengan punggung yang bersandar ke sofa. Memandang Heera dengan mimik yang menunjukkan seolah dia memang masih sangat kedinginan.
"Tapi kau kan polisi,"
"Hah?? Memang kenapa kalau aku polisi?" Jungkook mengernyit. Memang apa hubungannya dia polisi dengan dia yang kedinginan?
"Kau tidak pernah menonton film ya? Biasanya polisi tidak merasa kedinginan meski di tengah salju. Panas tubuh mereka bisa mengalahkan udara dingin itu."
Jungkook hampir saja tergelak kencang jika dirinya tidak segera ingat di mana mereka berada sekarang, "Film apa yang kau tonton itu?"
"Kenapa?"
"Itu pembodohan Heera. Polisi juga manusia biasa yang bisa membeku saat keadaan mengharuskannya berada di tengah salju. Mereka bukan tidak merasa kedinginan, mereka menahannya."
Pipi Heera bersemu, merutuki kebodohannya barusan. Apa-apaan ini? Apa dia baru saja mempermalukan dirinya sendiri secara sukarela di depan Jungkook?
"Kau tak apa? Wajahmu merah,"
"Sudah ku bilang aku kedinginan." elak Heera kembali memalingkan wajahnya. Sebuah gejolak merambat dalam tubuhnya hingga berpusat dalam perutnya yang tiba-tiba mulas tanpa alasan.
"Ku pikir wajah memerah itu karena kepanasan bukan karena kedinginan."
Aish! Heera mengumpat dalam hati. Sekali lagi merutuki kebodohannya. Apakah dia begitu bodoh hingga untuk mencari alasan saja dia gagal. Dapat dipastikan wajahnya telah sempurna merah sekarang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hollow Heels (END)
Fanfic|| Fanfiction || TYPOS WARNING!! MASIH DALAM RENCANA UNTUK DIREVISI. Cast : Jeon Jungkook (BTS) , Yoo Heera (oc) , Lee Jieun (IU) , etc | Genre : Family, Hurt/Comfort, Angst, Rape (No Smut), etc || Rated : | Non-Consensual Warni...