I set fire to the rain
And I threw us into the flames
When it fell, something died
'Cause I knew that that was the last time, the last time!Sometimes I wake up by the door,
That heart you caught must be waiting for you
Even now when we're already over
I can't help myself from looking for you.I set fire to the rain,
Watched it pour as I touched your face,
Well, it burned while I cried
'Cause I heard it screaming out your name, your nameI set fire to the rain,
And I threw us into the flames
When it fell, something died
'Cause I knew that that was the last time, the last time, ohhhh!Oh noooo
Let it burn, oh
Let it burn
Let it burn
"Wooohhh..."
"PLOKKK...PLOKKK...PLOKKK..."
Suara teriakan heboh dan tepukan tangan begitu menggema di seantero lapangan kampus A, tempat berlangsungnya pentas musik. Kebetulan kami di undang ke pentas musik di kampus ini.
Lumayan kan bisa melebarkan sayap band kami di kampus laen. Siapa tau ada produser lewat. Hihihihi. Ngarepdotcom.
Suara riuh ini...aku sangat menyukainya...ini bagaikan suntikan energi yang menambah semangatku dalam bernyanyi...I love to become a singer that can make most people entertained with my voice.
Aku terus tersenyum lebar melihat sambutan dan tepuk tangan yang mereka berikan untukku hampir di tiap pentas. I am that good, isn't it? Huehehe...narsis dikit ahh...hihi.
Aku, juga Aryo sang gitaris sekaligus leader band kami Medussa, juga basis kami Andre, dan drummer kami Andi kemudian membungkuk ke audience untuk memberikan penghormatan atas sanjungan dan tepuk tangan mereka.
Namaku Livia, saat ini aku semester 3 di sebuah perguruan tinggi swasta. Aku selalu berusaha bersikap ceria dan riang gembira, karena buatku cara itu merupakan cara yang tepat untuk melupakan masa lalu ataupun masalah-masalah yang kadang kita hadapi dalam hidup.
I'm still single and I'm proud of it...hehehe...alesan klise bagi para jomblo kan. Sejujurnya sih, aku belum pernah ketemu seseorang yang bisa membuatku luluh...cieeee Livi blagu ah.
Yah...gini-gini aku juga pernah kasmaran sih kalo kata orang jadul bilang. But that was a long time ago...kenyataan buruk yang aku pendem, dan aku terus berharap aku gak akan mengingat lagi masa lalu yang menyebalkan itu.
Sejak saat itu aku selalu selektif, bahkan mungkin terlalu selektif tiap ada cowok yang coba pedekate ama aku.
Yah bukan nyombong sih, tapi kayaknya aku emang cantik dan imut loh...huehehehe...gapapa ah narsis...wanita kan emang selalu ingin terlihat cantik...hihihi.
Semenjak SMP banyak juga yang pedekate sih, akhirnya aku sempet kecantol juga pas kelas 2 SMA, saat itu dia terlihat ganteng dan romantis banget.
Tapi kalo ke inget hal itu aku justru mengutuk diriku sendiri yang terlalu polos dan bodoh, karena tidak bisa melihat sifat aslinya dia kayak apa. Ah udahlah...next.
Dari sekian banyak cowok yang berusaha pedekate ampe saat ini, aku masih belum menemukan cowok yang bener-bener sreg, bahkan aku terlampau dingin menanggapi mereka. Ihh...jangan-jangan aku jadi lesbong??...ihh gak deh yaah..hihi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senandung Sang Diva (Tamat)
RomanceA Story By Nijyuuichi WARNING!!! 22++ CERITA INI TERLALU VULGAR, DAN TERDAPAT KATA-KATA KOTOR! JADI BUAT YANG DIBAWAH UMUR DIHARAP JANGAN MAMPIR!!!