22 | Spy Thing

2.8K 71 2
                                    


Pagi itu sesuai permintaan Fenny, yang sampai sekarang masih belum Sandi mengerti, apa tujuan dan maksudnya, Sandi sudah siap untuk berangkat. Ia bahkan sudah menghubungi Gilang untuk bertemu di tempat yang sudah mereka sepakati bersama.

Fenny masuk ke kamar Sandi setelah mengetuk pintunya. Fenny hanya menatap Sandi sambil tersenyum lembut.

Tingkah laku Fenny sangat aneh bagi Sandi belakangan ini.

"Lu uda siap San?" tanya Fenny lembut.

"Yup...gue dah siap Fen. Kita mao kemana sih? Apa tujuan lu Fen?" tanya Sandi dengan tatapan penuh selidik.

"Gak usah curiga dulu ah. Gue ngelakuin ini buat lu kok San." jawab Fenny sambil mendekati Sandi, dan kemudian memeluknya erat sekali.

"Eh? Lu gak mancing-mancing gue lagi kan Fen?" tanya Sandi sambil garuk-garuk kepala.

Fenny hanya mengangkat kepalanya, sambil menatap Sandi dan tersenyum lembut.

Damn, she's so beautiful. Haiissshhh...apaan sih, kenapa gue jadi mikirin dia cantik...tapi emang beneran cantik sih, pikir Sandi.

"Hmm..lu mao gue mancing-mancing lu lagi? Emm..lu mao liat gue telanjang lagi San?...ssshhhh...aahhh." tanya Fenny sambil menggesek-gesekan payudara kenyalnya. Arrrggghhh...lagi-lagi.

"Hahahaha...muka lu emang lucu San kalo lagi bingung." tiba-tiba Fenny tertawa keras, melihat Sandi salting. Sialan. Sandi hanya bisa garuk-garuk kepala sambil tersenyum. Tersenyum miris.

"Gak San, gue gak akan mancing-mancing lagi kok, kecuali kalo lu yang minta gue nakal, gue gak akan nolak." ujar Fenny lembut sekali.

"He? Kalo gue yang minta? Buset...serem bener yak?" ujar Sandi rada ge-er sambil garuk-garuk kepala.

"Yuk..kita jalan San. Kita kan mesti ketemuan dulu ama temen lu itu." ujar Fenny lagi tiba-tiba.

Fenny kemudian menarik tangan Sandi, untuk pergi ke tempat pertemuan mereka dengan Gilang dan Merry.

***

"Si Sandi kenapa ya ngajak kita ketemuan di sini yang?" tanya Merry.

Merry dan Gilang, tampaknya sudah berada di lokasi pertemuan.

"No idea. Mungkin dia uda mikirin apa yang kita bilang semalem Mer." jawab Gilang.

"Bagus lah kalo Sandi bisa ngerubah pikiran dan bisa balik lagi ama Livia." seru Merry.

"Kita uda bela-belain gak kuliah, awas aja kalo ampe buang-buang waktu, gue gibeng si Sandi." cetus Gilang.

Tak lama, Sandi dan Fenny pun tiba di lokasi. Gilang dan Merry menatap tajam ke arah Fenny. Sementara Fenny tampak rileks dan santai, sambil menggandeng tangan Sandi.

"Jadi ini maksud lu ngajak gue ketemuan San? Cuma mao ngasih liat ke kita, kalo lu uda jadian ama dia?" ketus Gilang, sementara Merry pun keliatan tidak senang, melihat Sandi dan Fenny datang sambil bergandengan tangan.

Fenny kemudian maju, mendekat ke arah Gilang, dan mengulurkan tangannya.

"Gue Fenny, lu pasti Gilang ya?" Fenny memperkenalkan dirinya.

Sedikit lama, Gilang agak ragu untuk menyalami Fenny. Namun akhirnya, Gilang pun mengangkat tangannya dan bersalaman dengan Fenny.

"Gilang." ujar Gilang acuh.

Fenny pun kemudian juga menyalami Merry untuk berkenalan.

"Oke, karena semua uda kumpul, gue akan kasih tau tujuan gue ngajak ketemuan. Tapi tolong lu orang jangan nyela dulu ampe gue selesai ama penjelasan gue." ujar Fenny.

Senandung Sang Diva (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang