11.02 | Fullmoon on the Beach

5K 74 0
                                    


POV - Author

"Haaahhh...capenya..." ujar Merry sambil menjatuhkan dirinya di atas kasur di kamar hotel tempat mereka menginap. Karena masing-masing membawa pasangan, jadi mereka memesan kamar untuk masing-masing pasangan.

"Kamu kok gak berenang yank?" tanya Merry yang kemudian bangkit menghampiri Gilang yang sedang berdiri di balkon hotel dan memeluknya dari belakang.

"Lagi gak mood aja sayang...lagian kalo gue ikutan nyebur ke pantai, yang ada lu tar malu lagi yank." jawab Gilang cengengesan.

"He? Malu kenapa mang aku?" tanya Merry yang bingung dengan perkataan Gilang.

Gilang kemudian berbalik menghadap Merry.

"Ya tar lu pasti malu Mer kalo gue nyebur...karena kalo ampe gue nyebur gue pasti liat cetakan body lu di kaos lo yang basah..kalo uda gitu...pasti gue giniin..." Gilang langsung mencium leher sambil meremas-remas payudara Merry.

"Kiaaaahhhhh..." Merry berteriak karena terkejutnya saat Gilang langsung menyerangnya.

"Iihhhh...kamu nakal ihhh...sssshhh...aahhhh kamu nakal yank." Merry mulai memejamkan mata menikmati cumbuan dadakan dari Gilang.

Cumbuan Gilang beranjak naik dari leher ke kuping, ke pipi sampai mulai melumat bibir merekah Merry yang sudah terbuka, menanti sapuan lembut menggairahkan dari bibir Gilang.

Mereka berciuman dengan perlahan, namun sangat menghayati setiap sentuhan bibir dan lumatan. Lidah mereka saling bertautan seakan saling melilit dan saling menggoda satu sama lain.

Ciuman mereka begitu intens, seakan mereka tidak pernah ingin saling melepaskan lagi. Merry pun merasakan segala curahan gairah dan kasih sayang dari Gilang di setiap lumatan dan hisapan di mulutnya, membuatnya merasa ingin memberikan kebahagiaan lebih untuk sang pejantan.

Tangan Gilang yang membelai tubuh Merry, perlahan bergerak untuk melepaskan Cardigan Merry yang digunakan untuk menutupi kaos basahnya, yang melekat erat di tubuhnya yang indah.

Tidak hanya Cardigan nya yang menjadi sasaran Gilang, tangannya pun mulai mengangkat kaos yang dikenakan Merry. Keduanya melepaskan ciuman mereka sesaat saat Gilang mengangkat kaos Merry melewati kepalanya. Tubuh Merry pun langsung merasakan hembusan angin laut di bawah payungan bintang-bintang malam ini.

"Kita kan masih di luar sayang, aku malu tar kalo ada yang liat aku bugil gimana?" bisik Merry sambil melingkarkan kedua tangannya menutupi payudaranya, yang masih dibalut baju renang two peace berwarna putihnya.

"Gak ada yang liat sayang...kita kan di lantai atas, dan kalo pun ada juga gak bakal keliatan karena jaraknya kejauhan jadi gak bakal ada yang perhatiin, lagian uda malem ini." bisik Gilang menggoda.

"Tapi kan kamar sebelah bisa ngeliat kita Lang, kalo dia keluar ke balkon juga." bantah Merry.

"Uda tenang aja...kita langsung masuk kalo ada yang keluar." jawab Gilang yang sudah tidak sabar.

Tangannya pun kemudian segera melepaskan baju renang bagian atas yang dikenakan Merry, untuk menutupi payudara indahnya.

"Mmmm...aku maluu." wajah Merry semakin memerah saat baju renang yang menutupinya pun akhirnya terlepas. Merry hanya mengenakan celana pendek tipis sebagai penutup tubuhnya.

"Lo emang seksi banget Mer...mmmpphhh..." Gilang yang sudah tidak tahan segera melumat lagi bibir Merry.

"Ssshhh...mmmpphhh...kita ke dalem aja yuk yank." bujuk Merry yang masih merasa jengah menyadari dia setengah bugil di alam bebas. Walau hari sudah menjelang malam, namun bulan purnama bersinar yang cukup terang, masih bisa menerangi tempat mereka sedang bercumbu.

Senandung Sang Diva (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang